A VISIT

68 10 17
                                    

Usia kehamilan Ye Shi menginjak masa delapan bulan. Kehidupan baru mereka yang juga terjadi di rumah baru, berjalan dengan lancar.

Perusahaan Yoongi yang bergerak di bidang industri musik, semakin berkembang pesat. Dan, tentu saja dia menjadi sangat sibuk. Tetapi, dia tidak sampai harus menginap dan kerja lembur di kantor.

Dari senin sampai jumat sibuk, sedikit membuat Yoongi agak stres. Dan ini adalah hari sabtu, hari yang sangat ditunggu-tunggu. Dia berada di rumah.

"Apa kau akan diam seperti itu sampai siang nanti?"

Yoongi berbicara dengan Ye Shi yang masih tidur-tidur ayam, di atas tempat tidur. Ye Shi memalingkan kepala dan memandangnya. Kemudian mempoutkan bibirnya lucu.

"Ini hari sabtu,  "

"Lalu?"

"Aish..... Kau ini tidak peka sama sekali."

Ye Shi terlihat jengkel. Kemudian, dengan kesal, dia mencoba bangun. Suaminya itu tidak peka sama sekali. Padahal, barusan dia menagih janji yang dijanjikan Yoongi minggu lalu. Yoongi berjanji akan mengajaknya pergi keluar hari ini.

"Hati-hati!" Yoongi datang dan membantu Ye Shi berdiri

"Minggir! Aku bisa sendiri!"

Ye Shi menolak tangan Yoongi yang sudah memegang pundaknya. Yoongi hanya tersenyum melihat tingkah istrinya itu. Sebenarnya, dia tahu apa yang dimaksudkan wanita itu. Tetapi, sekali-kali, menggodanya, kan tidak dilarang.

"Kau marah?"

"Tidak. Hanya kesal."

"Itu sama saja."

"Tentu saja berbeda."

"Aish..... Kenapa kau menjadi sangat sensitif? Apa karena little Min kita?"

Yoongi memeluk pinggangnya. Dan mengusap-usap perut istrinya yang mulai membuncit itu dengan penuh perasaan sayang. Yoongi mengecup pipinya. Kemudian, dengan gemas, mencubitnya dengan tangan yang bebas.

"Yak! Min Yoongi! Jangan merusak mood ku."

Ye Shi mencoba lepas dari pelukan Yoongi. Tetapi, Yoongi tetap mempertahankan tangannya di pinggang Ye Shi.

"Aku tidak merusak mood mu. Aku sedang memperbaikinya. Aku akan memanaskan mobil." Yoongi berbisik di telinga Ye Shi.

"Ku kira kau lupa."

"Aku tidak akan lupa, chagiya. Aku pergi ke bawah dulu. Kau bersiap-siaplah!"

Yoongi mencium puncak kepalanya. Dan kemudian pergi meninggalkan Ye Shi di depan kamar mandi.

Ketika akan menutup pintu, Yoongi mendadak membalikan badan. Ye Shi menatapnya heran.

"Ada apa lagi?"

"Tidak. Hanya mengingatkan. Jangan sampai jatuh." dan Yoongi berbalik dan pergi.

Setelah selesai mandi dan menyiapkan diri, dia akan keluar dari kamar, sampai tiba-tiba, Yoongi membuka pintu.

"Apa kau sudah siap?" Yoongi memandangnya. "Ku rasa, aku tidak perlu menanyakannya. Kajja!"

Yoongi meraih tangan Ye Shi dan menggenggamnya dengan hangat. Mereka keluar kamar dan menuruni tangga dengan Yoongi yang berjalan mendahuluinya. Tetapi, tangannya tetap menuntun Ye Shi dengan hati-hati, menjaganya agar tidak sampai terjatuh atau tersandung. Mereka sampai di lantai bawah, dan Yoongi langsung menggiringnya ke suatu tempat.

"Kemana?"

Yoongi menuntunnya ke dapur.

"Kau harus meminum susu mu dahulu. Aku sudah membuatkannya. "

"Apakah harus?"

"Itu wajib. Duduklah sebentar. Nah, minumlah!"

Yoongi memberinya segelas susu untuk ibu hamil kepadanya. Dan dengan beberapa tegukan, susu itu habis.

"Sudah. Bisakah kita pergi sekarang?"

"Apa kau tidak mau makan?"

"Tidak. Kau sudah janji akan membawaku ke rumah Han imo! Jangan bilang kalau kau juga lupa yang satu ini?"

Yoongi tersenyum. Dia menundukkan kepala, mensejajarkan wajahnya dengan wajah istrinya yang mulai menampilkan ekspresi cemberut.

Sebenarnya, Yoongi juga agak heran. Selama masa kehamilan istrinya, wanita itu selalu merajuk dan bersikap manja. Bahkan, terkadang sangat manja. Padahal, merajuk dan manja, adalah dua kalimat dan perbuatan yang keramat dan pantang dilakukan oleh istrinya itu sebelum masa kehamilan.

Memang, hamil benar-benar bisa merubah sikap seorang wanita. Tapi, Yoongi tidak mempermasalahkannya. Dia malah senang dengan sikap Ye Shi yang benar-benar menjadi perempuan. Karena, sifat asli istrinya itu sedikit bar-bar. Dan mandiri. Pantang mengalah. Tetapi baik hati dan perhatian. Dia juga sangat peka dan tahu menempatkan diri dalam situasi apapun.

Tiba-tiba, Ye Shi mengecup bibir Yoongi kilat. Sampai-sampai, membuat pria itu terkejut dan membelalakan mata.

"Kajja! Han imo pasti sudah menunggu. Dia sudah menyiapkan sarapan untuk kita."

Istrinya ini benar-benar seperti bom waktu. Mengejutkan. Dan tidak terduga. Dia sampai heran, bagaimana bisa mereka menjadi satu. Entahlah. Itulah takdir Tuhan.

"Bantu aku!" Ye Shi mengulurkan tangan. Dan Yoongi meraihnya, serta membantunya berdiri.

Mereka pagi itu, berangkat ke rumah keluarga Han. Mereka disambut dengan hangat dan antusias.

Yang dimaksud Han imo adalah adik perempuan dari eomma lima Kim bersaudara. Eomma Ye Shi memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Jadi, kelima Kim sangat dekat dengan Imo dan samchon dari pihak eomma. Tetapi, mereka juga dekat dengan imo dan samchon dari pihak appa.

Han imo tinggal di Malaysia. Dan kebetulan, dia kembali ke Korea untuk beberapa bulan ke depan. Mereka memiliki dua anak laki-laki. Yang paling dekat dengan Ye Shi adalah si bungsu Han, Han Jisung. Dia tidak tinggal di Malaysia, tetapi di Korea. Dia kuliah di universitas yang sama dengan Ye Shi. Dan mengambil jurusan yang sama. Seni musik.

"Dimana si tupai gila bodoh itu?" tanya Ye Shi ketika dia selesai memberikan pelukan dan salam kepada imonya itu.

"YAK!!!!  Ye Shi Noona! Siapa yang kau panggil tupai gila? Bodoh lagi. Sejak kapan orang jenius sepertiku bodoh? Dan, bagaimana bisa tupai gila? Aku si tupai tampan. Apa kau tidak bisa melihat ketampananku ini!"

Tiba-tiba, Jisung sudah muncul dari atas tangga. Dia turun dengan tampang bangun tidur. Tetapi, setelah mendengar perkataan Ye Shi tadi, matanya melebar dan mulai memasang wajah konyol.

"Apa kau baru bangun tidur?" Ye Shi memandangnya.

"Semoga saja, keponakanku yang akan lahir tidak menurun sifat ibunya yang bar-bar."

Jisung menghampiri kumpulan orang yang baru saja memberi salam ria. Dia memberi salam kepada Yoongi.

"Apa kabar, hyung!" dan kemudian, dia berbicara di depan telinga Yoongi. "Semoga anak kalian, tidak ketularan sifat bar-bar dan tidak tidak tahu malu ibunya. Semoga ....."

TAKK!!!!!!!

"YAK!!!!! Jaga mulutmu itu, tupai gila! Jangan sampai calon anak ku mendengarnya ucapan mu yang gila itu! Bisa-bisa, dia ketularan gila sepertimu!"

"Aishhh ...... Noona, kenapa kau suka memukul kepala ku, sih? Apa kau tidak tahu, itu sakit. Lama-lama, aku akan benar-benar menjadi bodoh karenamu."

"Tanpa aku melakukan hal itupun, kau memang bodoh, bodoh!" dengan gemas, Ye Shi mengacak-acak rambut Jisung yang memang sudah berantakkan.


********

Jgn lupa kasi vote setelah baca...






Life After Marriage [Min Yoongi]Where stories live. Discover now