WRECK

73 10 6
                                    

"Kapan kita akan melepaskan mereka?" Felix yang berdiri di sebelah Jin, mengeluarkan pertanyaan ke arah Yoongi.

"Sebentar lagi. Tunggu saja aba-aba Yoongi. Kita akan melepaskannya bersama-sama." bukan Yoongi yang membalas, tetapi Ye Shi.

"Kenapa harus adikku yang di tembak, sih?!" Hyunjin berdecak sebal di sebelah Ye Shi. Semua mata memandangnya.

"Kau mau Han yang menembakmu? " Bang Chan menjitak kepala Hyunjin. Membuat Hyunjin meringis kesakitan.

"Jangan berisik!" Ye Shi terlihat kesal.

"Sekarang! Sekarang!" seru Yoongi.

Yang lain langsung mengambil posisi. Di tangan setiap orang ada sebuah toples ukuran besar. Di dalamnya ada banyak kunang-kunang. Mereka mulai membuka tutupnya, membiarkan para kunang-kunang beterbangan ke arah Han yang sudah menembak Soo Bi.

Suasana menjadi semakin romantis. Sampai tiba-tiba, Ye Shi menyuruh mereka semua segera pergi dari sana. Tetapi tetap menjaga ketenangan. Hyunjin awalnya menolak, tetapi, dengan sigap, Bang Chan menyeretnya pergi. Hyunjin sama sekali tidak peka. Yang lainnya hanya bisa tertawa pelan. Hampir saja mereka ketahuan oleh Soo Bi.

Keesokkan harinya, di pagi hari yang cerah, mereka sudah bersiap-siap dan membereskan semua barang dan peralatan kemah. Semua berjalan sesuai rencana.

Semalam, rencana mereka srmua benar-benar berhasil. Akhirnya, Soo Bi dan Han resmi berpacaran. Sekarang, mereka berdua sedang  membereskan tenda sambil sesekali saling berpandangan, dan kemudian tersenyum malu-malu. Tingkah mereka membuat Hyunjin yang berada tidak jauh dari sana tersenyum muak. Ye Shi yang mengamati sambil duduk, hanya bisa tersenyum geli.

"Apa yang sedang kau tertawakan?" Yoongi yang tidak sengaja dan melihat senyuman Ye Shi merasa heran, dan kemudian mengikuti arah pandangan istrinya itu.

"Mereka terlihat lucu. Seperti terlibat kisah cinta segitiga. Lihat, tampang Hyunjin!" Ye Shi menunjuk Hyunjin yang masih cemberut.

"Jika menyakngkut rencana seperti ini, kau memang ahlinya, Chagiya!" Yoongi mencubit gemas pipi Ye Shi, dan kemudian, dia kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Ini untukmu!" tiba-tiba Jin datang dan menyodorkan sebotol susu ke arah Ye Shi.

Ye Shi memandangnya heran sebelum mengambil susu itu dari tangan oppanya.

"Terima kasih!" Ye Shi membukanya dan langsung menenggak habis isinya.

"Apa kau baik-baik saja?" Jin terlihat khawatir. Dia duduk di samping dongsaengnya itu.

Kening Ye Shi berkerut. "Wae? Kenapa oppa terlihat begitu khawatir? Aku baik-baik saja."

"Lihatlah! Usia kandunganmu sudah menginjak delapan bulan, dan dengan santainya, kau ikut berkemah bersama kami. Kau hanya tinggal bilang kepada kami, dan kami akan menjalankannya. Apa kau tidak khawatir? "

Ye Shi tersenyum untuk menenangkan Jin yang terlihat sangat khawatir. Dia meraih tangan oppanya itu, dan mengusap-usapnya pelan. Berharap dengan begitu, oppanya itu bisa sesikit tenang.

"Gwaenchana, oppa! Kan, ada kalian semua di sini. Dan juga Yoongi." Ye Shi melihat suaminya yang masih sibuk mengurus barang-barang dan memasukkannya ke dalam mobil. "Aku merasa baik-baik saja."

"Kuharap begitu." Jin berusaha meyakinkan dirinya.

Ye Shi memandangnya lagi. "Lagipula, di rumah sendirian sangat membosankan. Sudah lama kita tidak pergi bersama seperti ini."

"Baiklah kalau begitu, aku akan melanjutkan membantu yang lain." Jin bangkit berdiri dan meninggalkan adiknya itu duduk santai.

Hampir satu jam kemudian, semua sudah beres. Dan mereka berkumpul di tengah-tengah lapangan. Yoongi memeluk pinggang istrinya, menjaga agar dia tetap aman di dalam pelukannya.

Life After Marriage [Min Yoongi]Where stories live. Discover now