4

49.5K 1.7K 4
                                    

"Abi" Kiara menghampiri abi nya yang sedang fokus menonton televisi sambil memakan kue yang dibuat oleh uminya.

"Kenapa dek?"

Kiara duduk di samping abinya, "Adek mau nanya"

"Nanya apa?"

"Alasan abi buat setuju sama perjodohan itu tuh kenapa sih bi?"

Abi nya itu tersenyum mendengar pertanyaan Kiara dan mengusap lembut kepala anaknya itu.

"Pertama, karena abi tau mereka dari keluarga yang baik-baik apalagi baik dalam hal agama dan akhlaknya. Kedua, karena abi tau betul bagaimana Ali. Ali sangat mematuhi perintah orang tuanya, abi tau sendiri itu. Ketiga, Ali juga sholeh dan abi juga tau sendiri waktu itu saat abi ada rapat bersama dengan Raul dan juga Ali. Ali menyuruh rapat berhenti terlebih dahulu setelah mendengar adzan dan menyuruh semuanya untuk sholat, baru setelah itu kita melanjutkan rapat lagi. Abi yakin sayang, pasti Ali bisa membuat kamu bahagia dan bisa menuntun kamu menjadi wanita yang sholehah"

"Tapi bi, Kiara sama pak Ali nggak saling mencintai"

"Rara sayang, cinta itu datang kapan saja. Allah swt maha membolak-balikkan hati hambanya. Nanti juga kamu bakal jatuh cinta sama Ali, begitupun juga dengan Ali"

Kiara terdiam, benar kata abinya bahwa Allah swt maha membolak-balikkan hati hambanya. Jika memang dia dan Ali berjodoh maka suatu saat nanti dia pasti akan mencintai Ali, begitu juga dengan Ali yang juga akan mencintainya.

Kiara menghela napasnya, "Bismillah bi adek terima"

Senyuman abinya menjadi semakin lebar saat mendengar Kiara mengatakan itu.

"Masyaallah, beneran adek terima?"

Kiara hanya mengangguk dan tersenyum.

"Alhamdulillah, umiiii" abi nya itu langsung berteriak memanggil istrinya.

"Astaghfirullah kenapa sih bi kok teriak-teriak gitu?" terlihat umi Kiara yang sedang berlari kecil menurun anak tangga dan hendak menghampiri Kiara dan abinya.

"Adek mi, adek mau nerima perjodohannya"

"Wah masyaallah beneran dek?"

Lagi-lagi Kiara hanya mengangguk dan tersenyum.

"Alhamdulillah umi seneng banget dengernya dek" umi Kiara itu pun menghampirinya dan kemudian memeluk dirinya dengan sangat erat, sedangkan abi nya bergegas mengambil ponselnya untuk memberitahu sahabatnya bahwa Kiara sudah menyetujuinya.

Ujung mata Kiara berair kala melihat abi dan umi nya terlihat sangat bahagia.

"Waw ada apaan ini kok pada seneng banget?" tanya Arkan yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Nih si adek udah nerima perjodohannya bang" jawab umi nya.

"Alhamdulillah dek" Arkan memeluk adik tersayangnya itu.

-

Satu minggu sudah berlalu semenjak Kiara mengatakan bahwa dia menyetujui perjodohan itu, pernikahan Kiara dan Ali akan dilaksanakan minggu depan.

Ya Kiara sudah yakin dengan pilihannya untuk menerima perjodohan, urusan cinta atau tidak Kiara tidak mempermasalahkan hal tersebut. Kiara yakin bahwa dia akan mencintai Ali nanti begitupun juga Ali, pikir Kiara ya walaupun untuk sekarang mungkin hati Ali masih untuk wanita lain.

Kiara memperhatikan dengan betul apa yang dijelaskan oleh dosennya di depan, tepat saat pukul 4 sore kelas baru selesai karena memang kelas mereka baru dimulai tadi siang. Kiara, Hana, dan Leo yang kebetulan juga baru saja menghampiri kedua temannya itu di fakultas kedokteran dan kemudian mereka berjalan bersama-sama keluar dari kampus mereka.

My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang