20

41.2K 1.7K 21
                                    

Kiara baru saja selesai membantu Ali mengemasi baju-baju yang akan dibawa ke Singapura besok. Sebelum mengemasi baju juga mereka berdua sholat isya berjamaah terlebih dahulu, sebenarnya saat perjalanan pulang tadi Kiara tertidur sangat pulas. Bahkan Ali tidak tega ingin membangunkan istrinya itu, tapi karena Kiara masih belum melaksanakan sholat isya jadilah Ali mau tidak mau harus membangunkan Kiara.

Dan sekarang Ali sedang berada di kamar mandi, sedangkan Kiara sedang duduk di sofa dan begitu sangat fokus pada laptop dan buku-buku tebalnya. Walaupun kepalanya pusing tetap saja dia harus mengerjakan tugasnya sekarang karena tugasnya itu harus dikumpulkan besok.

Ali yang baru saja keluar dari kamar mandi pun mendapati Kiara yang sedang fokus dan tentunya Ali ikut duduk di samping Kiara, "Ngerjain tugas?"

Kiara hanya mengangguk.

"Dikumpulin kapan?"

"Besok"

"Kebiasaan"

"Kebiasaan kenapa?" tanya Kiara sambil menoleh ke arah Ali dan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kebiasaan kalo ngerjain tugas selalu mepet waktunya, nanti pasti begadang kan?"

Kiara menampakkan deretan giginya, "Tinggal dikit doang kok pak, aku udah ngerjain setengahnya kemarin"

Ali tidak menjawab apa-apa lagi, dia hanya bermain ponselnya.

Cukup lama Kiara fokus sampai dia sudah selesai mengerjakan tugasnya, Kiara terkejut karena tiba-tiba laptopnya mati.

"Innalillahi laptopnya kok mati?"

Kiara berusaha menghidupkannya kembali tetapi tetap saja masih mati.

Ali yang melihat mata Kiara yang sudah mulai berkaca-kaca pun tersenyum tipis, "Baterainya habis mungkin"

Dengan tergesa-gesa Kiara men-charger laptopnya dan memang benar bahwa baterai laptopnya habis.

Dengan cengirannya Kiara menoleh ke arah Ali yang sedang memandanginya, "Hehe iya baterainya habis"

"Gitu aja sampek mau nangis"

"Ya takut lah pak kirain tadi laptopnya rusak atau apa gitu"

"Lain kali sambil diliatin baterainya juga, baterainya abis laptopnya mati ntar nangis lagi"

Refleks Kiara memukul lengan Ali, "Pak Ali kok jadi ngeselin gini sih heran aku tuh"

Ali beranjak dari duduknya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur, sedangkan Kiara pergi ke kamar mandi sebentar dan barulah setelah dari kamar mandi dia ikut merebahkan tubuhnya di samping Ali.

-

Selepas Kiara sholat shubuh tadi Kiara merasa jika kepalanya bertambah pusing, walaupun begitu dia harus tetap melakukan kewajibannya sebagai istri yaitu memasakkan sarapan untuk suaminya yang tentu saja sambil dibantu oleh bi Sumi. Dan sekarang Kiara dan Ali sedang sarapan.

Hari ini Kiara pergi kuliah di siang hari, jadi dia masih bisa santai sedikit.

Tadi saat baru bangun saja Ali sudah melihat wajah pucat istrinya, tentu saja Ali mengecek dahi Kiara dan ternyata Kiara demam. Karena hal itulah yang membuatnya gelisah sekarang, antara jadi pergi atau tidak.

"Habisin makannya Ra" ucap Ali yang melihat Kiara sudah menyelesaikan makannya padahal nasi dan lauk yang ada di piring Kiara masih lumayan banyak.

"Udah kenyang pak" jawab Kiara yang kemudian meminum segelas air putih.

"Saya mau batalin penerbangan saya, kita ke dokter aja"

"Ih nggak usah pak, cuma pusing doang. Nanti aku minum obat pusing juga ilang-ilang sendiri, bapak udah selesai kan makannya? Berangkat gih keburu ketinggalan pesawat loh ntar"

My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now