25

40.2K 1.8K 67
                                    

"Kiara"

Kiara dan Naila menoleh secara bersamaan, melihat Ali yang sedikit berlari menghampiri mereka sekarang.

"Kamu abis ngomong apa sama istriku?" tanya Ali pada Naila dengan tatapan tajam.

Naila mendekat ke Ali, bahkan tangannya menggandeng tangan Ali. Tentu saja Kiara bisa melihatnya dengan jelas, tapi tidak lama kemudian Ali melepaskannya.

"Al aku mau nanya sama kamu dan tolong langsung dijawab biar istri kamu tau jawabannya. Kamu masih cinta kan sama aku?"

Cukup lama Ali terdiam dan tidak menjawab apa-apa.

Air mata Kiara mengalir dan kemudian tersenyum, "Aku udah tau jawabannya kok, assalamualaikum"

"Kiara tunggu" baru saja Ali hendak menyusul Kiara pergi tetapi tangannya dicegah oleh Naila.

Kiara terus berjalan dengan air mata yang masih tetap mengalir, tidak peduli orang-orang melihatnya. Dugaan Kiara ternyata benar, Ali masih mencintai Naila.

Tin tiinn

Kiara masih terus berjalan di trotoar, tidak mempedulikan siapa yang mengklakson di belakang.

Tin tiinn

"Aduh apasih?" Kiara menghapus air matanya dengan kasar dan setelah itu menoleh ke belakang.

Kemudian keluar Leo dari dalam mobil yang sedaritadi mengklaksonnya. Leo sedikit berlari menghampirinya.

"Ra ngapain jalan kaki? Loh mata kamu kenapa merah gitu?"

"Kelilipan tadi"

"Masa? Abis nangis ya hayoo"

"Ih nggak beneran dah abis kelilipan tadi"

"Yaudah lah terserah kamu. Kamu mau pulang apa gimana?"

Kiara hanya mengangguk.

"Mau ke perusahaannya abi aja, aku mau ketemu sama abang"

"Yaudah yok masuk mobil"

Sesampainya di perusahaan milik abinya, Kiara langsung masuk ke dalam. Tentu saja dia langsung berjalan menuju ruangan Arkan.

Tapi Kiara heran kenapa tidak ada sekretaris Arkan di depan ruangannya, jadi Kiara langsung masuk ke dalam ruangan dan ternyata Arkan juga tidak ada.

Kiara pun duduk di sofa yang ada di ruangan Arkan dan kemudian menelpon Arkan.

"Assalamualaikum bang"

"Waalaikumsalam kenapa?"

"Abang lagi dimana sih?"

"Di kantor lah"

"Aku di ruangannya abang kok nggak ada?"

"Loh kamu lagi di ruanganku?"

"Hehe iya"

"Yaudah tunggu disitu, abang baru selesai meeting"

"Oke siap assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Tut

Kiara menunggu Arkan datang, tentu saja dia kembali mengingat Ali dan air matanya kembali mengalir dengan sendirinya. Kiara dan Ali menikah bukan karena rasa cinta, melainkan karena perjodohan. Kiara harus siap menghadapi resiko yang seperti sekarang ini.

Kiara dulu tidak mencintai Ali, tapi lama-kelamaan Kiara juga mencintai Ali sampai sekarang. Sedangkan Ali dulu tidak mencintai Kiara, tapi sampai sekarang Ali juga tidak mencintai Kiara.

My Cold Husband [ SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now