😆

397 54 12
                                    

Hangyul sangat antusias ketika akhirnya bisa bertemu Sihoon, seorang teman dekat yang sudah sangat lama tidak ia temui semenjak temannya itu menikah.

"Kim Sihoon! Ya Tuhan... Ke mana saja dirimu?! Kenapa kau tidak pernah mengabariku?! Tidak tahukah kau bahwa aku sangat merindukanmu?!" Hangyul memeluk temannya itu dengan erat seperti tidak mau dilepaskan.

Yang dipeluk terkekeh dan menepuki punggung Hangyul. "Kau tidak tahu kemana diriku selama ini?"

Hangyul menggeleng. "Ke mana memangnya?"

Sihoon memberi Hangyul tatapan menggoda. "Ke hatimu." Memberikan wink kemudian.

Hangyul ingin meledak saja saat itu. Bukan karena marah, melainkan merasa gemas dengan kegemasan overload temannya. Baginya, Sihoon itu seperti bayi.

Iya, dia memang bayi. Bayinya Han Seungwoo.

Tapi berakhir menikah dengan Park Sunho.

Ups.

Kenapa ya?

Ada yang tahu kenapa?

"Aiiihhh kau ini bisa saja." Hangyul lantas mengecupi pipi Sihoon bertubi tubi yang setelahnya mengecup bibirnya lama sekali.

"Lee Hangyul! Aish! Kebiasaan!" Keluh Sihoon.

"Masa bodoh! Aku sudah sangat merindukanmu!"

Sementara itu Seungyoun yang melihat tingkah kekasihnya dari jarak sepuluh langkah itu hanya geleng geleng kepala. "Ck, anak itu. Kalau sudah bertemu Sihoon atau Yohan suka lupa diri. Juga lupa kalau aku ada di sini."

"Mereka sangat menggemaskan, kan?" Ujar Sunho di samping Seungyoun.

"Iya sih, tapi tidak sampai cium cium bibir segala!"

"Maklumi saja, mereka kan sahabat. Wajar kalau melakukan skinship seperti itu."

"Kita juga sahabat, tapi kita tidak pernah berciuman untuk menunjukkan persahabatan kita kan?"

Keduanya pun terbahak dengan imajinasi itu.

"Hangyul sangat gay, itu saja, makanya senang sekali cium sana cium sini" ujar Seungyoun, "Memangnya kau tidak cemburu melihat Sihoon-mu berciuman dengan Hangyul-ku?"

"Mereka tidak berciuman. HangyulMU itu yang menciumnya secara sepihak dan Sihoon tidak membalasnya. Ia bahkan menggosok bibirnya setelah dinodai Hangyul."

"Hei, ciuman Hangyul bukanlah noda. Itu adalah berkah!-hei!" Seungyoun memprotes ketika Sunho mengacak acak rambutnya sambil tertawa.

"Selanjutnya apa? Kita akan makan malam bersama? Double date?" Tanya Sunho.

Seungyoun mengangguk setuju. "Anak anak! Sudah cukup main mainnya! Ayo kita ke restoran!" Teriaknya pada Hangyul dan Sihoon.

"Cih, usia kalian hanya terpaut tiga tahun dan kau sudah sok begitu. Kalau begitu kau juga masih anak anak di mataku."

"Oh, kalau aku sih beda. Tuh tuh lihat, mereka memang anak anak kan?" Tunjuk Seungyoun pada Hangyul dan Sihoon yang berjalan menghampiri sambil berpegangan tangan. "Kalau aku sih mana mau seperti itu? Jadi aku tidak bisa disebut anak anak."

"Terserahmu saja lah."

"Jadi para suami, kita mau makan apa?" Tanya Sihoon begitu berdiri di hadapan Sunho dan Seungyoun.

"Seungyoun belum jadi suami. Dia masih bebas," ralat Sunho.

"Cih, lagaknya sombong sekali. Baru juga menikah dua tahun. Kalau sudah punya anak, baru bisa sombong," ujar Seungyoun yang merasa diledeki.

Sihoon terkekeh. "Coba tebak, apakah kami akan punya anak dalam waktu dekat atau tidak?"

"Ya mana kutahu?" Jawab Seungyoun.

"Jadi kita mau makan apa?" Sihoon mengulang pertanyaan yang belum terjawab.

"Ah, aku tahu aku mau makan apa!" Ujar Hangyul.

"Makan apa?" Tanya Sihoon lagi.

"Makan kamu~"

Sunho dan Sihoon terbahak. Sementara Seungyoun rasanya ingin menangis saja.

Kalau terus begini Seungyoun bisa gila.

Efek kegemasanku pada momen gyulhoon setelah nonton pdx ep 7

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Efek kegemasanku pada momen gyulhoon setelah nonton pdx ep 7

Sihoon nyosor ke hangyul tapi ditepis. Udahnya hangyul yg mo nyium sihoon tapi ga ditanggepin wkwkwk jiwa seungyul shipper ini jadi ingin mengatakan kalo gyulhoon bukan jodoh

Lalu ke mana seungyoun saat itu?

Dia ngurusin Dodo yg satu team sama dia 😆

A Blessing in Disguise 🗑 Seungyul [⏯]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon