🏬

288 40 5
                                    

Hangyul merasakan sebuah ketidak adilan ketika seseorang bisa memasuki perusahaannya dengan cara berbeda dengan orang umumnya. Tidak, maksudnya, bukan untuk dirinya, melainkan pekerja lain.

Hangyul adalah seorang CEO sebuah perusahaan hotel dan resort pemberian kedua orang tuanya. Jadi meskipun ia adalah pemilik, ia tetap tidak bisa berkuasa sepenuhnya jika itu menyangkut ayah ibunya.

Jadi ketika sang ayah menerima Cho Seungyoun menjadi seorang karyawan di divisi accounting, ia tidak bisa untuk tidak membenci pria itu.

Ia benci.

Sangat sangat benci.

Perusahaan Hangyul sangatlah elit dan bonafit. Dengan seleksi pekerja yang begitu ketat, tidaklah mudah untuk bisa mendapatkan pekerjaan di sana. Tapi Cho Seungyoun?

Hanya karena ayahnya dan ayah Seungyoun adalah sepasang sahabat sejak kecil, ayahnya menerima lamaran kerja Seungyoun begitu saja. Tidak sepenuhnya benar tentu saja. Seungyoun memiliki talenta di bidangnya. Hanya saja, Hangyul berpikir jika ada yang lebih baik dari Seungyoun, kenapa harus dia?

Tapi itu belum seberapa.

Dibandingkan ketika ayah dan ibu Hangyul dan Seungyoun menjodohkan putra putra mereka itu.

Hangyul ingin menolak, tapi ia tidak berdaya di bawah sang ayah yang penuh ancaman.

Jadi keduanya menikah.

Ini benar benar sebuah bencana besar bagi Hangyul. Namun ia bersedia melakukan apapun demi dia sendiri yang bisa mempertahankan posisinya sebagai seorang presdir.

"Biar aku saja," ujar Seungyoun.

Di suatu pagi setelah malam pertama pernikahannya, sepasang suami istri itu beradu argumentasi.

Tentang siapa yang harus melanjutkan dan mengundurkan diri dari perusahaan, karena perusahaan memiliki peraturan untuk tidak memiliki sepasang kekasih/menikah di dalamnya. Salah satu dari pasangan itu harus mengalah.

"Aku yang berposisi sebagai suami. Jadi aku yang akan bertahan di sana."

"Itu tidak akan pernah terjadi. Karena aku memiliki penghasilan jauh lebih besar darimu. Kau mau aku hidup susah?"

"Jika itu alasanmu, aku akan mendedikasikan diriku lebih baik lagi untuk perusahaan sehingga aku bisa naik jabatan dan memiliki penghasilan yang lebih banyak."

"Tetap tidak akan sebanyak gajiku sebagai presdir. Kau dengar itu? Aku adalah pemilik perusahaanku. Jadi aku bisa memecatmu sekarang juga jika aku mau."

"Ayah(mu) tidak akan membiarkan itu terjadi."

Benar juga, Hangyul pikir. Kenapa tidak terpikirkan olehnya sejak awal tadi?

"Seperti yang kau bilang, juga faktanya, bahwa kau adalah seorang presdir. Kau tidak perlu pergi ke perusahaan setiap hari kan? Jika tidak ada kepentingan apapun untuk diurusi?"

"Bukan itu masalahnya."

"Lalu?"

"Meski aku tidak pernah pergi ke sana sekalipun, statusku akan tetap sama. Begitu juga denganmu. Sama sama masih berada di sana. Dan iya, ayahku tidak akan setuju dengan ide tentang aku memecatmu. Jadi kau sendiri yang harus mengajukan surat pengunduran diri."

"Dan bukan itu juga masalahnya," ujar Seungyoun.

"Lalu?"

"Aku masih ingin melakukan pekerjaanku. Aku tidak akan meninggalkannya."

"Ini adalah sebuah perusahaan besar, bukan sesuatu yang tidak penting yang bisa kuabaikan. Aku sudah memiliki impian sejak kecil untuk memilikinya. Sekarang setelah aku mendapatkannya, kau akan menghancurkan impianku begitu saja?"

A Blessing in Disguise 🗑 Seungyul [⏯]Where stories live. Discover now