👶🏻📱💰💳📌

318 45 52
                                    

Appa

Appa!

Ping

Ping

Ping

Dohyon mengerang frustrasi karena ia sudah mencoba menghubungi Seungyoun tapi tidak diangkat. Chat nya juga tidak dibaca apalagi dibalas. Padahal ini adalah keadaan darurat.

Di mana sang ayah ketika ia membutuhkannya?

Ia kemudian berpikir keras supaya punya ide untuk bisa membuat ayahnya itu mau membaca pesan obrolannya.

"Aha!"

Dapat.

Ia meraih telepon genggam Hangyul, dan mengetik sesuatu sebagai pesan.

Seungyoun hyung

P


Iya sayang?

Ada apa?

Dohyon seketika memasang ekspresi ( ̄^ ̄)

Si tua itu, ck, giliran dichat eomma saja langsung dibalas.

Seungyoun hyung

Ini Dohyon

Kenapa appa tidak mau mengangkat telepon dariku dan membalas pesanku sih?!


Maaf nak, aku baru sempat memegang ponselku

Cih, alasan saja! Batin Dohyon.

Seungyoun hyung


Ada apa?

Eomma mau lahiran sekarang!


Hah?

Kok sekarang sih?

Kan hari perkiraan lahirnya masih minggu depan?

Serius appa


Masa sih?

IYA

Astaga


No pic = hoax

Hangyul sent a photo

Lihat eomma sudah banjir keringat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lihat eomma sudah banjir keringat


Eh itu seriusan?

Ya sudah telepon sini kalau masih tidak percaya

Seungyoun segera menghubungi nomor Hangyul. Tatkala ponsel berbunyi, Dohyon mengangkatnya dan menyodorkannya ke dekat Hangyul. Memperdengarkan suaranya.

"Hyung."

"Hangyul sayang kau baik baik saja?"

"No, my water broke and I'm in so much pain that I wanna murder someone."

"Astaga, bagaimana ini? Aku masih harus berada di sini untuk beberapa lama, tidak bisa membawamu ke rumah sakit sekarang."

"Jadi aku harus pergi bersama Dohyon?"

"Iya, cepatlah, air telah keluar, janin tidak akan bisa bernapas, kau harus pergi dengan segera!"

"Aku mengerti."

"Berhati hatilah, aku akan langsung ke rumah sakit meskipun tidak tahu akan tiba dalam berapa jam."

"Baiklah."

Sambungan diputus Hangyul.

"Ayo Dohyon, bantu aku... Hhh..."

"Iya sebentar eomma, aku minta bantuan paman Yuvin dulu, aku kan belum boleh menyetir."

Hangyul mengangguk paham. Ia mengatur napasnya dan mengelusi perutnya.

"Halo paman Yuvin, eomma-"

Hangyul merebut ponselnya, "CEPAT DATANG KALAU TIDAK MAU KEPONAKANMU MATI."

"Iya, iya, jangan lupa siapkan segala keperluannya di sana. Aku ke sana sekarang juga."

Sambungan diputus.

"Eomma bertahanlah." Dohyon menggenggam telapak tangan Hangyul dengan erat.

"Hei, jangan menangis nak. Aku baik baik saja." Hangyul tersenyum menahan rasa ngilu, satu tangan Hangyul mengelus puncak kepala putra sulungnya.

Tidak bisa. Dohyon tidak pernah melihat sang ibu berada dalam kesakitan seperti ini. Ia tidak tega.

Semoga eomma dan adikku akan baik baik saja...

Semoga eomma dan adikku akan baik baik saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A Blessing in Disguise 🗑 Seungyul [⏯]Where stories live. Discover now