Chapter 4: Red Flower of Destruction

20 2 2
                                    

Keesokan paginya, Juri berada di CCG HQ seperti biasa. Dia memulai harinya seperti manusia pada umumnya, itu pastinya. Dia baru saja mendapat kabar bahwa banyak yang mati seminggu kemarin karena mereka nge-raid Aogiri Tree. Tetapi, baginya itu tidak masalah. Dia berpapasan dengan Shinohara dan Juuzou hari ini. Sena lalu membungkuk memberikan salam.

"Sena-chan, kau tidak perlu melakukan itu. Angkat kepalamu. Pangkatmu tinggi daripada aku." Shinohara menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

"Onee-chan, kenapa waktu itu tidak ikut misi kita pas ada Aogiri tree? Padahal akan sangat menyenangkan!" ucap Juuzou tersenyum.

"Eh? Onii-sama-- Maksudku Bureau Direktor Yoshitoki-san tidak memberikanku misi di Aogiri Tree. Maka itu merasa bosan.." ucapnya mengembungkan pipinya.

"Tidak apa-apa berikutnya nanti mungkin kau ikut!! Jangan sedih." ucap Shinohara memberi semangat.

Sena tersenyum dan mengangguk dan dia langsung meninggalkan kedua orang tersebut sambil melambaikan tangan. Saat dia sampai, dia bertemu dengan Seina yang sedari tadi menunggu begitu juga dengan Roberto dan Asagi. Mereka memulai meeting dan membuat laporan tentang investigasi dari Aogiri Tree. 

"Kenapa kita harus membuat laporan dari Aogiri? Cih, kan kita tidak ikut. Ya mana saya tahu." ucap Sena melemparkan kertas tersebut ke meja.

"Yah, mau bagaimana lagi. Marude-san berharap tentang instingmu itu. Bahkan mendiang Mado-san mengakui instingmu itu." ucap Asagi merapikan berkas.

"Ya, ya. Aku berpikir. Apa yang Kishou lakukan hari ini?" ucapnya sambil membaca kertas itu.

"Kenapa tidak tanya saja sama orangnya sendiri?" ucap Seina menuliskan dipapan apa yang penting-penting saja.

"Kishou jarang melihat handphonenya jadi percuma saja. Oh ya, Aku akan melihat 'anak' ku di Aogiri malam ini." ucapnya Sena merasa gembira.

"Anak?" tanya Roberto bingung.

"Anak yang akan kubesarkan dengan Kishou untuk membunuh dia suatu hari nanti. Dan anak itu masuk Aogiri. Aku sudah tidak sabar!" ucapnya girang.

"Daripada mikirin hal itu. Selesaikan. Dulu. Sampai. Selesai." ucap Seina menatap tajam.

Sebenarnya, ketua divisinya siapa sih? Sena atau Seina? Seina selalu jadi double saat Sena tidak ada. Mereka pun sibuk dengan tugasnya masing-masing. Disaat mereka selesai, Sena langsung meninggalkan ruangan masing-masing dan langsung pulang. Tetapi, Sena tidak pulang. Dia langsung memakai topeng dan jubah Ghoulnya dan bertemu dengan Kaneki. Saat ia memasuki ruangan, dia disambut dengan meriah, dengan Kagune, maksudnya.

"Eh? Apa kalian ingin membunuhku? Sebuah sambutan yang meriah." ucapnya menepuk tangannya.

"K-k-kenapa kau bisa ada disini, Queen?" ucap Ayato udah keringat dingin.

"Aku dengar dari Tatara. Ada anggota baru, kan? Jadi aku datang untuk melihat." ucap Valkyrie Queen.

"Oh.." ucap Ayato ber-oh ria.

".........." Kaneki diam. 

"Ayato, bisakah kau tinggalkan kami berdua? Aku ada sesuatu untuk dibicarakan dengan Kaneki." ucapnya.

Ayato yang tidak bisa melanggar perintah itu, langsung pergi tanpa protes. Meninggalkan Kaneki dan Queen sendirian. Mereka terdiam beberapa saat. Kaneki akhirnya mau bicara.

"Apa yang kau mau?" tanya Kaneki.

"Oh, Ken. Aku adalah ibu mu. Aku datang untuk melihatmu." ucap Valkyrie Queen melepaskan topeng ghoulnya.

"Aku tidak punya ibu yang merupakan seorang ghoul." ucap Kaneki monoton.

"Oh! kau punya. Rize kagune yang didalam dirimu. Rize adalah saudaraku. Walaupun kami beda ibu. Dan, itu berarti kau adalah anakku. Walaupun kau menolaknya. Tidak apa-apa." ucapnya.

"Oh. begitu." ucapnya. 

Sena langsung duduk di sofa yang usang. Sambil menatap matahari terbenam. 

"Kau tidak ingin bertemu dengan ayahmu? Oh iya, namaku adalah Sena. Tolong panggil nama itu disaat kita berdua saja. Kalau kau memanggilku disaat anggota Aogiri ada, aku akan menebas kepalamu." ucap Sena mengancam.

"Ayah? Aku tidak ingat punya seorang ayah juga." ucap Kaneki.

"Ken, kau akan bertemunya nanti. Ya begitu saja untuk salamku. Aku akan pergi. Beri salam kepada Ayato-kun, oke?" ucapnya memakai ghoul mask lagi dan pergi begitu saja.

Kaneki merasa dia adalah orang baik. Dia tahu banyak ghoul baik diluar sana. Yang salah memang dunia ini bukan semua orang yang tinggal di bumi ini. Ayato kembali dan menyadari sang Queen sudah pergi. Pria berambut biru itu akhirnya bisa menghembuskan nafas pelan arti dia lega. 

Sena diperjalanan pulang sudah tidak sabar untuk menceritakan pertemuannya dengan Kaneki kepada Arima. Mereka sudah melakukan sampai sejauh ini ya sudah tidak ada kata untuk mundur lagi. Dan Eto, dia pun tidak ada masalah.  

Love in a Wrong World (Kishou Arima x OC) A Tokyo Ghoul FanficWhere stories live. Discover now