Chapter 14: Family Time

28 2 1
                                    

Paginya Sena bangun dan sambil makan dibawakan oleh Sayaka. Karena hari ini, mereka yang kemarin mengikuti penyerangan Auction semalam akan diberikan promosi karena keberhasilan mereka melakukan penyerangan kemarin. Walaupun Sena malas untuk pergi dan memakai seragam yang sangat ia benci, dia harus datang dan tidak boleh terlambat. Sena lalu mandi dan berpakaian yang dibantu oleh Sayaka. Tiba-tiba pintu diketuk dan Sayaka yang disuruh melihat siapa itu, ternyata Arima yang datang.

"Siapa?" ucap Sena padahal rambutnya belum rapih. 

"Aku." ucap Arima duduk di sofa.

"Kenapa kau datang kemari?!" ucap Sena kaget.

"Aku tahu kau tidak suka acara beginian, Kujyo menyuruhku untuk melihatmu." ucap Arima.

"Kishou, kalau kau terus datang kesini. Akan ada rumor yang tidak mengenakkan apa kau mau?" ucap Sena.

"Aku tidak perduli tentang hal itu." ucapnya.

Lalu tiba-tiba ponsel Arima dan Sena berbunyi. Ternyata Haise mengirim pesan nanti malam suruh datang untuk pesta kecil-kecilan. Sena mengambil ponselnya dari kamar dan membalas pesan Haise dengan riang gembira. Keluarga yang Sena harapkan akan menjadi nyata, ia tidak sabar.

"Apa yang kau pikirkan? Cepatlah bersiap-siap. Kita tidak boleh terlambat." ucap Arima.

"Ya, ya. Sayaka." ucap Sena manggil.

Sayaka lalu menyisir rambutnya dan membuat dua kepang setengah rambut dan merapihkan pakaiannya sekali lagi dan memakaikan sepatu heel 3 cm. Keluar dari chateau milik Sena, Arima lalu membukakan pintu mobilnya dan menyuruh gadis itu masuk ke dalam. Ia pun masuk dari sebelah dan menyalakan mobilnya. 

Sesampainya, upacara promosi rank dilakukan. Sena melihat dari kejauhan. 3 orang di squadnya dipromosi menjadi associate special investigator. Sena terharu padahal mereka tidak melakukan apapun. Mungkin, karena satu squad dengan Matsuri. Atau karena mereka squadnya Sena maka ekspetasi mereka tinggi. 

Banyak anggota CCG yang memberi selamat untuk Sena karena anggota squadnya sudah dipromosi ranknya. Sena hanya tersenyum menyapa semua orang itu tapi sebenarnya dia muak mereka yang menjilat atau merasa ingin mendapatkan pujian. Sena lalu mendekati Sasaki Haise dan memujinya karena berhasil menjadi senior investigator dengan mudahnya.

"Haise, aku bangga padamu." ucap Sena senyum.

"Terimakasih, Sena-san. Apakah Arima-san mau datang makan malam hari ini?" tanya Haise.

"Ya pasti. Jangan khawatir. Aku akan datang bersamanya." ucap Sena menepuk punggungnya.

"Sena, kasihan anak orang." Asagi menghela nafas.

"Anak orang? Haise adalah anakku dan Kishou." ucapnya cemberut.

"Berhentilah bermimpi." ucap Asagi.

Setelah pesta promosi rank itu, Sena melepas pakaian dan menggantinya dengan pakaian formal, Sayaka datang membawa ganti bajunya sebelum akhirnya pulang. Didepan bangunan CCG terlihat hari sudah lumayan sore yang akan menjelang malam. Arima sudah menunggu didepan dan menatap ke matanya. Setibanya, Akira juga datang karena undangan Haise.

"Ayo." ucap Arima.

"Iya. Aku senang kau mau datang." ucap Sena memeluknya tapi tidak sampai. Arima terlalu tinggi baginya. 

Mereka pun sampai didepan chateau quinx squad, Sena tersenyum bisa melihat mereka semua dan makan malam layaknya satu keluarga besar. Tapi, Sena tidak makan hanya melihat mereka semua makan dengan lahapnya. 

"Sena-san, tidak makan?" tanya Shirazu.

"Aku sedang diet. Hahahaha." ucap Sena tertawa sedikit.

"Oh begitu. Tapi padahal proporsimu sudah bagus kenapa harus diet?" tanya Shirazu lagi.

"Ah, baiklah aku akan coba makan." ucap Sena.

Arima melihat Sena mencoba memakan makanan tersebut dengan lahapnya. Selesai makan, setelah itu Sena dan Arima duduk disebelah bar kecil dekat dengan ruang tamu. Haise memberikan hadiah kecil-kecilan untuk promosi rank mereka. Ketika itu, Haise memberikan Sena sebuah kalung liontin dan Arima menerima sebuah pena kecil yang terukir gambar kuda. 

"Terimakasih, Haise." ucap Sena.

"Ya." ucap Haise tersenyum.

Haise balik lagi ke ruang tamu untuk ngobrol dengan anggota Quinx atau dengan Akira. Arima menatap Sena yang ingin muntah dengan sigap, Arima memegang tangannya dan berpikir pulang saja karena sudah hampir larut malam.

"Arima-san?" tanya Haise.

"Aku akan pulang, Sena sepertinya sedang tidak enak badan." ucapnya memegang tangannya. 

"Sena-san?" tanya Haise khawatir.

"Aku hanya kurang enak badan." ucap Sena menutup mulutnya.

"Jangan muntah disini." ucap Arima.

Pikiran Akira dan Quinx Squad udah mulai aneh-aneh. Muntah? Sena sakit apa atau kemungkinan. Lalu Arima mengambil tas kecilnya dan pamit kepada Akira dan Haise serta Quinx Squad. Seluruh chateau bingung tenan.

"Sensan kenapa?" ucap Shirazu memberi nickname baru.

"Tadi Arima-san bilang muntah kan?" tanya Mutsuki.

"Tadi kan dia bilang lagi diet terus ku bujuk makan terus Sensan mau muntah?" ucap Shirazu.

"Akira-san, tahu maksudnya apa?" tanya Haise.

Akira menggeleng kepala. Dia bingung. Kenapa hubungan kedua orang itu bisa sedekat itu?

"Ya, mari kita asumsi saja. Sena-san hamil atau emang sakit beneran." ucapan Urie bikin Akira menyemprotkan tehnya karena kaget.

"H-h-h-hamil? bapaknya siapa!" ucap Yonebayashi.

"Kan Arima yang ngomong sendiri. Mungkin dia." ucap Urie beramsumsi.

Daripada berdebat, Akira pamit pulang dan para anggota Quinx lain pergi tidur dan Haise seperti biasa mengerjakan pekerjaan dapur seperti mencuci piring dan mengecek sekitar sebelum tidur. Saat ingin ke kamar, ia melihat Urie yang ingin keluar untuk jogging malam dan menyuruhnya jangan sampai pulang larut malam.

Love in a Wrong World (Kishou Arima x OC) A Tokyo Ghoul FanficWhere stories live. Discover now