Chapter 9: Looking From Different View

19 2 3
                                    

Sore itu, Divisi Sena sudah sampai ditempat dimana raid Fukuro akan dimulai. Mereka berada disebuah atap bangunan dan menyiapkan sebuah kursi agar Sena bisa duduk. Masih ada 5 jam lagi sebelum pertempuran dimulai. Divisi Sena ada backup jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi seperti musuh terlalu kuat atau terlalu banyak musuh yang berdatangan. Ia menatap langit senja bersama squadnya menunggu saat yang tepat. 

"Aku sudah lama tidak menggunakan Quinque ku. Sungguh sangat disayangkan." ucap Sena memeluk bagasi kecil dimana Quinquenya ada.

"Kita selalu diminta untuk ikut raid saja bukan membasmi ghoul sembarangan. Makanya jarang digunakan." ucap Seina menghela nafas.

"Aku ingin sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan." ucap Roberto males-malesan.

"Kita hanya bisa menonton. Sedihnya. Tapi, anak itu akan datang ke CCG akhirnya setelah ini selesai." ucap Sena memegang segelas darah. 

"Itu berarti sebentar lagi akan dimulai ya proyek kalian?" ucap Asagi.

Sena mengangguk perlahan.

Beberapa jam telah berlalu dan malam sudah terasa lebih gelap. Yoshimura Kuzen sebagai manajer anteiku menjadu Fukuro untuk melawan para CCG. Pertarungan yang sengit diantara Iwa dan Shinohara serta Amon. Sena juga kedatangan sedikit ghoul yang datang tapi mereka berakhir telak ditangan para anggota divisinya. Asagi memberikan bagian tangan ghoul untuk dimakan olehnya. 

"Aku sedikit sedih memakan anggotaku sendiri. Hahahaha. Aku memang pantas menjadi pengkhianat di dua belah pihak." ucapnya tertawa. Anggotanya menganggap biasa ketuanya itu. 

Setelah beberapa jam berlalu, Fukuro yang sebagai Kuzen bisa dikalahkan walaupun mereka sedikit kewalahan. Tenang sementara waktu tiba-tiba Fukuro yang asli tiba dan mulai membantai sekitar, Shinohara terluka dan beberapa terluka hanya menyisakan Juuzou yang menangis histeris karena Shinohara terluka dan kritis butuh bantuan medis. Sena mendapatkan arahan untuk ke lokasi tersebut.

"Aku pergi dulu. Baibyee." ucap Sena langsung pergi sambil memberikan kiss bye.

Para anggotanya hanya melambaikan tangan dan mengurus sisa-sisa anggota Aogiri yang datang ketempat mereka. Sena yang melihat Juuzou menangis itu langsung memeluknya sementara Arima yang datang duluan melawan Fukuro yang asli sendirian.

"Onee-chan...aku sedih.. kenapa kenapa..kenapa...." ucap Juuzou menangis terisak-isak.

"Juuzou-kun, maafkan aku tidak bisa melindungimu. Aku tahu hatimu terluka tapi kamu harus tabah." ucap Sena menghapus airmata Juuzou yang mengalir. Tapi tetap saja tangisan itu tidak berhenti mengalir. Hati Juuzou sepertinya sakit bahwa yang sudah dia anggap seorang ayah terkulai lemas dan tidak berdaya.

"Kishou, kenapa kau tidak menyelesaikannya secepat yang kau bisa? Fukuro bukan tandingan kita kan?" ucap Sena berteriak.

Arima diam. Anggotanya diam tidak mengatakan apapun hanya fokus dalam pertarungan sementara Yoshimura Eto yang sedang jadi Fukuro hanya ketawa cekikikan. Dan menggoda Arima, ya bukan apa-apa sih. Tiba-tiba dengan Scarlet Quinque Sena menyerangnya.

"Ne, ne, jangan mencoba menggoda Kishou. Fukuro sialan." ucap Sena berteriak sambil senyum.

"Wah... wah.. Arima Kishou pacarmu bisa cemburu? Menakutkan sekali~" ucap Fukuro tersenyum licik. 

"Diam." ucapnya menendang monster besar itu tapi ia menghindarinya. Lalu Arima memegang bajunya dari belakang dan melemparnya ke dinding. Tapi sebelum bisa kena dinding, dia berhasil berhenti. 

Hening.

Akhirnya pertarungannya selesai, Fukuro kabur begitu juga dengan sisa-sisa Aogiri Tree. Sena bertemu dengan Yoshitoki bersama Arima dan menatapi langit menjadi merah seperti darah. Padahal lagi musim dingin dan salju turun kok bisa merah? Sena mengigil, Yoshitoki yang melihatnya memberikan jaket kepadanya sampai Arima melihat kedua kakak beradik itu. 

"Langitnya memerah." ucap Arima.

"Seperti darah bukan?" ucap Sena.

"Aneh sekali. padahal lagi musim dingin." ucap Yoshitoki.

Tiba-tiba dari arah lain, Kaneki Ken menggendong Hide menuju kawanan CCG. Sena berbisik dia lah 'anak' yang pernah ia ceritakan. Arima lalu berencana menangkapnya dan memberikan sebuah identitas baru. Kaneki kalah telah dan terkulai lemas sementara Quinque Arima menancap di dahinya.

"Sepertinya aku butuh Quinque baru." ucap Arima.

"Akhirnya. Anak ini akan menjadi milik kita, kan?" ucap Sena tersenyum.

"Terserah." ucap Arima.



Love in a Wrong World (Kishou Arima x OC) A Tokyo Ghoul FanficWhere stories live. Discover now