Chapter 15: Doubt Arise

27 2 0
                                    

Setelah berjalan keluar dari chateau itu dan ke parkiran, Arima memberikannya sebuah botol minuman. Sena tidak mau memuntahkan makanan yang dibuat Haise. Takut mubazir katanya dan kalau dia muntah disana nanti dikira Ghoul lagi atau yang terburuk bisa membuat reputasi CCG jelek. 

"Kalau tidak kuat muntahkan saja, kau ini keras kepala." ucap Arima menatapnya.

"Aku tidak mau memuntahkan semuanya. Demi anak kita, kan?" ucap Sena mengambil botol minuman lagi dan meneguknya. 

"Terserah. Ayo pulang kalau dilihat orang disini gimana?" ucap Arima lagi.

"Hee.. Tidak biasanya. Aku tidak mau ke HQ besok. Aku akan bilang Seina besok pagi." ucap Sena masuk kedalam mobil.

Sena tertidur pulas didalam mobil, Arima hanya memfokuskan diri untuk menyetir dan sampai disana, ia menggendong Sena masuk ke dalam chateau layaknya apartemen bertingkat, Sayaka pun membuka pintu saat bel berbunyi saat Arima menggendongnya, perempuan berambut hitam itu hanya terdiam dan mengarahkan Arima ke kamarnya.

Arima pun melepaskan dasinya dan seperti biasa, Sayaka yang seorang ghoul bisa membuat teh untuk seorang manusia. Karena dia tahu cuman Arima yang datang kekamarnya dan Kenjiro atau Robert jarang walaupun tinggal di satu atap bangunan. Sena tertidur dengan lelapnya sampai pagi dan siang itu terbangun, seperti biasa Sayaka menyiapkan sarapan sekaligus makan siangnya. 

"Aku lupa bicara pada Seina. Yah!" ucapnya lupa.

"Jangan khawatir. Aku sudah bilang kepada Seina-sama." ucap Sayaka menjawab.

"Ah, terimakasih Sayaka." ucap Sena tersenyum sambil mengusap pipinya.

Sayaka pipinya langsung memerah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di lain sisi, Haise masih bingung soal kejadian kemarin. Kok tiba-tiba Sena bertingkah aneh? Dan Arima yang tidak biasanya seperti itu. Tapi untungnya, dia dapat panggilan oleh Arima. Dia berjalan sendirian sampai akhirnya mengetuk pintu ruangannya. 

"Arima-san?" ucap Haise masuk.

"Haise. Aku dengar dari Akira, kau masih menahan diri untuk melawan Ghoul? Sudah berapa kali kukatakan ini?" ucap Arima memarahi Haise seperti seorang ayah.

"M-m-maaf.... ngomong-ngomong Arima-san bisa jelaskan kenapa Sena-san tidak enak badan?" ucap Haise mengganti topik.

"Jangan sampai terulang lagi. Itu, Sena tidak biasa makan didepan orang makanya begitu." ucap Arima monoton.

"Yakin, Arima-san? Urie berasumsi kemarin bahwa Sena-san memang sakit beneran atau mungkin hamil?" ucap Haise memikirkan apa yang dijawab Urie.

"Sena hanya tidak enak badan. Hanya itu saja" ucap Arima.

Haise mulai ragu. Tidak biasanya Arima berbicara begitu. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan tetapi Haise tidak mau membahasnya lebih lanjut dan keluar dari ruangan itu membiarkan Arima sendirian. Disaat berjalan, dia berpapasan dengan Juuzou yang langsung meraba pakaian Haise dan menemukan snack ringan. Haise selalu tahu apa yang Juuzou inginkan.

"Haise, darimana kamu?" tanya Juuzou.

"Aku habis dipanggil Arima-san. Aku diomelin habis-habisan." ucap Haise menangis tersedu-sedu.

"Oh begitu. Terus apa lagi?" ucap Juuzou memakan snacknya.

"Aku ingin menanyakan kenapa Sena-san muntah kemarin. Walaupun Arima-san cuman bilang Sena-san cuman sakit biasa, aku ragu." ucap Haise menjawab.

"Nee-san muntah? Karena apa?" ucap Juuzou penasaran.

"Shirazu, anggota Quinx yang sedang kumentorkan ini membujuk Sena-san untuk mencoba makananku. Semula baik-baik saja. Tapi saat aku ingin memberikan hadiah ke mereka, Arima-san tetiba bilang Sena-san jangan muntah. Begitu." ucap Haise menjabarkan kejadiannya.

"Kok cuman makan doang muntah? Gak masuk akal..kecuali..." ucap Juuzou berpikir.

"Nah iya itu! Urie-san bilang kalau dia berasumsi Sena-san hamil atau sakit beneran. Tapi, jawaban Arima-san yang ragu barusan aku jadi curiga. Dan, Sena-san tidak masuk kata Kujyo-san." ucap Haise.

"Waduh! kalau beneran hamil bisa geger semua satu CCG..." ucap Juuzou berbisik.

"Bukan geger lagi. Ya satu CCG yang ada heboh." ucap Haise berbisik.

"Tetapi jangan suudzon dulu. Kita lihat dulu saja, Haise-kun!" ucap Juuzou. 

Haise pamit dan langsung pulang chateau. Mungkin dia harus menanyakannya pada Sena-san sendiri. Jawaban Arima tidak memberikannya kepastian yang ada malah ragu dan tidak percaya. Tapi, tunggu dulu aja lah. Daripada berdebat, dia langsung membuat makan malam untuk seluruh quinx squad. 

Love in a Wrong World (Kishou Arima x OC) A Tokyo Ghoul FanficWhere stories live. Discover now