Chapter 17: Think to Sway

27 2 0
                                    

Dua hari kemudian, Sena terbangun dan ternyata Arima duduk sambil tidur dikursi. Sena menatap wajah Arima yang sedang tertidur lelap sambil menyilangkan tangan didada. Arima seseorang yang bisa tertidur dimana saja kapan saja jadi begitulah. Sena terus menatapnya sambil memegang kopi buatan Sayaka. Arima pun terbangun dan melihat Sena sedang menatapnya.

"Apa yang kau lihat?" ucap Arima. 

"Eh... aku pikir kau tertidur sangat manis. Anu, kau tidak pulang?" tanya Sena.

"Tidak. Kalau aku tidak melihatmu sedetik saja kau akan seperti ini. Lebih baik kau beristirahat." ucap Arima mengambil gelas ditangannya menaruh di meja lalu membaringkannya di kasur. 

"Aku selalu merepotkanmu, ya? Maaf.. Aku tidak bisa menjadi orang yang mandiri." ucap Sena merasa bersalah.

"Tidak masalah. Istirahat saja dulu lagipula kau tidak punya misi kan?" ucap Arima lagi.

Sena menggelengkan kepala dan tidur sambil memegang tangan Arima. Sayaka dengan sopannya masuk ke kamar dan tersenyum melihat Sena tertidur. Sayaka membawakan sarapan untuk Arima. Ya, untuk Arima ya makanan manusia yaitu daging atau buah-buahan atau sayur. Setelah beberapa jam melihat Sena tidur. Bel pintu pun menyala dan Seina disambut oleh Sayaka. 

"Dimana Sena?" tanyanya.

"Sena-sama ada bersama dengan Arima-sama dikamar." ucap Sayaka.

"Hah? Apa katamu? Sena dan Arima dikamar? Berduaan? Apa aku salah dengar?" ucap Seina kaget.

"Kalau Seina-sama tidak percaya, datang saja." ucap Sayaka menuntunnya kedepan kamar dan mengetuk pintu dan mendorong gadis berambut kecoklatan itu masuk.

"Siapa? Oh, kau rupanya." ucap Arima menengok sedikit.

'Katakan namaku, baka!' gumam Seina dalam hati.

"Ah, halo Spesial Investigator Arima-san. Aku sangat terhormat bertemu denganmu hari ini." ucap Seina tersenyum sambil melihat Seina tertidur sambil memegang tangan Arima.

"Sudah cukup basa basinya. Kau kesini untuk apa?" tanya Arima.

"Aku kesini untuk melaporkan pada ketua squadku lah, Sena. Kita dapat informasi akan melakukan penyerangan kepada keluarga Tsukiyama malam ini. Apalagi?" ucap Seina duduk ditepi kasurnya.

"Oh. Cuma kalian?" 

"Tidak. Ini kolaborasi dengan Squad S1 yang diketuai oleh Koori Ui." ucap Seina lagi.

"Oh begitu. Kau bisa bangunkan dia nanti sore. Kalau begitu aku pulang." ucap Arima melepaskan tangannya dari genggaman Sena dengan lembut.

Arima pun meninggalkan kamar tersebut dan mengambil jasnya ditaruh di sofa ruang tamu dan pergi. Seina menghela nafas disaat melihat Sena tertidur lelap seperti layaknya Sleeping Beauty. Sena masih tertidur pulasnya dan Seina meraih ponsel disakunya untuk menghubungi anggota Squadnya untuk pergi ke kamarnya Sena dan menunggu sampai dia terbangun.

Sore itu sekitar jam 3 Sena terbangun dengan leganya dan mendapati dia sendirian diruangan. Disaat dia ke ruang tamu, semua anggota squadnya ada disini dan dia bingung. Kenapa? Lalu Seina menceritakan bahwa malam ini ada penyerangan terhadap keluarga Tsukiyama. Sena kaget dan mengangguk pelan. 

Sena, gadis yang mendengar itu keluar dari chateau sebentar. Kenjiro sedikit bingung sebenarnya dia mau ngapain? Tiba-tiba dia sampai di depan gedung CCG dan melihat Haise yang merasa sedih. Sena mendekatinya sambil tersenyum.

"Haise." panggilnya.

"Sena-san! Kau sudah sembuh?!" ucap  Haise kaget.

"Ya. Aku akan ikut penyerangan malam ini. Tentu saja aku sehat!" ucap Sena tersenyum.

"Aku khawatir. Kata Arima-san selama 2 hari kau tidak bangun. Aku merasa lega. Ngomong-ngomong kenapa kau ada disini?" ucap Haise bingung.

"Aku kesini untuk memberikanmu sedikit semangat untuk penyerangan malam ini." ucap Sena memeluknya. 

"Eh? A-a-a-nu..." ucap Haise blushing. 

"Kenapa? Jangan malu begitu. Aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri, Haise. Jangan malu, ya?" ucap Sena masih memeluk.

"Ya. Sena-san...Kan sudah dua kali muntah. Sena-san sakit atau hamil sih?" tanya Haise.

"Hmm.. Kau sudah tanya pada Kishou kan? Jawaban dia apa?" ucap Sena lagi.

"Katanya kamu sakit, Sena-san.. Tapi kupikir kau sehat dan baik-baik saja. Jadi, yang benar apa?" ucap Haise bingung.

"Kalau aku kasih tahu, pasti kamu jaga rahasia, kan?" ucap Sena.

"Kau tidak salah sih sebenarnya. Aku dan Kishou sebenarnya sudah punya dua anak. Tapi, kami merahasiakannya. Kalau ada waktu, suatu hari nanti kau akan bertemu dengan mereka, Haise." bisik Sena.

"Hah? Bagaimana kau bisa merahasiakannya? Ya, aku jarang masuk simple. Tolong rahasiakan ini ya. Kau akan bertemu dua anak itu nanti. Jangan khawatir." ucap Sena pamit dan pergi. 

Haise masih shock seseorang seperti Sena sudah menjadi seorang ibu. Dan Arima-san sudah menjadi seorang ayah juga. Dia masih tidak percaya tetapi apa boleh buat. Sena pun kembali ke chateau dan bertemu dengan squadnya. Masih lama sih mulainya. Senja baru saja tiba di langit, Sena pun makan malam yang sudah siapkan oleh Sayaka.

Love in a Wrong World (Kishou Arima x OC) A Tokyo Ghoul FanficWhere stories live. Discover now