Hi, Bye! : 10 | Heels itu kembali

47K 5.9K 1.3K
                                    

Hi, Bye! | [Heels itu kembali]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hi, Bye! | [Heels itu kembali]

Seperti biasa, silakan tandai typo-nya yaaa. Karena ini abis ngetik langsung upload. Huhu

Spam love dulu mana mana mana ️ yang banyaaakkk sebelum bacaaa.


Happy reading.

***

Tyas dan Pram sudah datang sejak pagi, kedatangannya membuat rumah semakin ramai karena mereka juga membawa Ve. Ve menjadi pusat perhatian sekarang di ruang tengah, dikelilingi oleh para orangtua yang gemas dengan tingkahnya.

Berbeda dengan Audra yang lebih memilih memisahkan diri di meja makan dan menyibukkan diri membereskan bekas makan siang, Aundy justru tampak mengakrabkan diri dengan Ve. Gadis itu senang sekali ketika berhasil membawa Ve bermain bersama Molly di karpet yang terpisah dengan orangtuanya.

Ve menyukai Molly, tapi saat melihat kucing itu menggeliat, Ve terlihat geli dan memeluk Aundy.

Lalu Aundy tertawa.

Dan Argan tersenyum.

Argan masih duduk di sofa halaman samping, menemani Mahesa yang baru saja selesai merokok. Namunsejak tadi, berkali-kali tatapannya terarah pada Aundy, memperhatikan gadis itu.

Semalam, mereka menghabiskan waktu sampai tengah malam di atap. Aundy menangis dalam dekapannya beberapa saat, dan reda dengan sendirinya tanpa menceritakan apa yang terjadi, apa yang tengah membuatnya sedih, dan tanpa memberitahu Argan apa yang bisa dilakukan untuk menghiburnya. Gadis itu menutup mulutnya rapat-rapat sampai akhirnya mereka berpisah karena malam sudah sangat larut.

Ada sesuatu yang belum bisa Argan pecahkan sampai sekarang. Ada sesuatu yang Argan belum mengerti. Tentang ... rasa sukanya pada Aundy yang datang seperti air bah bahkan di pertemuan pertama, Aundy yang menariknya ke dalam pusaran yang membuatnya tenggelam dan terus-menerus mengejarnya, juga tentang mimpi-mimpinya bersama seorang perempuan yang sangat mirip dengan Aundy.

Lalu, tentang Aundy yang sikapnya seolah-olah sudah sangat lama mengenalnya, sentuhannya yang terasa sangat terbiasa, pelukannya yang tiba-tiba—seolah-olah mereka sering melakukannya. Lalu, ciumannya yang ... terasa tidak asing.

Hi, Bye! Where stories live. Discover now