Hi, Bye! : 20 | Apakah sudah kembali?

40.8K 5.6K 1.6K
                                    

Hi, Bye! | [Apakah sudah kembali?]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hi, Bye! | [Apakah sudah kembali?]

Posisi saat baca? Wkwk.

Kasih satu emot. Apa pun. Buat Argan. XD

Happy reading. Silakan tandai typo ya.
***

Pagi-pagi sekali, Argan sudah duduk di meja pengunjung Blackbeans, ditemani Ferdi yang tengah membersihkan meja bar. Sekarang, Argan tengah mengeluarkan foto-foto dari amplop cokelat yang baru saja diterimanya dari Janu. Melihat beberapa gambar Ariq tertangkap kamera sedang berjalan di samping Hara dan teman-temannya di salah satu pusat perbelanjaan.

Ketika ia menyeringai, Janu segera mengetuk meja. "Serius, Gan. Harus ya lo bayar sepupu gue buat dapetin foto-foto ini?" tanyanya. "Lagian, ini cowok siapa, sih? Apa hubungannya sama lo?"

"Dia ngerebut cewek gue," jawab Argan sekenanya, membuat Janu mengernyit.

"Cewek? Terakhir putus sama Trisha kan tiga tahun lalu, terus lo cuma jalan iseng-iseng doang sama cewek-cewek—"

"Sepupu lo yang anak komunikasi itu, udah dapet nomor HP Fazil Endaru?" tanya Argan seraya memasukkan kembali foto-foto yang dipegangnya ke amplop.

"Udah." Walaupun wajahnya masih kelihatan bingung, Janu tetap meraih ponselnya dan mengirimkan sebuah nomor kontak pada Argan. "Siapa lagi Fazil Endaru ini?"

Argan mengangkat dua bahu, lalu mencoba menghubungi nomor telepon yang Janu berikan. Saat nada kedua habis, teleponnya terangkat, sapaan dari seberang sana terdengar.

"Dengan Ajil?" tanya Argan.

"Iya, siapa?"

"Argan."

"Argan?"

"Barista Blackbeans." Seingat Argan, Ajil sering datang ke Blackbeans, bahkan sebelum Argan mengenal Aundy. Jadi ia pikir Ajil pasti mengenalnya. Percaya diri memang adalah bakatnya.

"Oh. Iya, iya. Kenapa, ya? Apa saya ninggalin sesuatu di Blackbeans?"

"Nggak, bukan itu. Ini tentang Aundy. Tentang Ariq, juga Hara." Argan tidak mau membuang waktu, ia tidak ingin melihat Aundy lebih sering bersama Ariq, dan salah satu orang yang bisa membantunya adalah Ariq.

"Apa?!" Ajil terkejut, tentu saja. "Maksudnya gimana?"

"Jil, kamu teman dekat Aundy, kan? Kenapa harus menyembunyikan video Ariq yang ngikutin Hara liburan ke Bali?" Argan masih ingat cerita Aundy dulu. "Kalau kamu teman yang baik, kamu nggak akan diam aja, kan?"

Hi, Bye! Where stories live. Discover now