Hi, Bye! : 23 | Menjauh

39.4K 6.1K 848
                                    

Hi, Bye! | [Menjauh]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, Bye! | [Menjauh]

Maaf kelamaan nunggu ya? Hehe. Pasti udah pada suudzon nih nggak akan update. Wkwkwk.

Kasih love dulu mau nggak? XD

Terima kasih sudah mau menunggu ya. Terima kasih banyak.

Happy reading. Silakan tandai typo ya.

***

Beberapa hari, selama persiapan pernikahan Audra dan Mahesa, Aundy hanya bertemu Argan beberapa kali. Mereka hanya bertemu, sama sekali tidak bertegur sapa. Bahkan, Argan cenderung mengabaikannya, tidak seperti Argan yang biasanya. Yang sering bicara tidak tahu diri padanya.

Bukan. Bukan karena Aundy berharap sikap Argan kembali seperti semula. Hanya saja ... ada yang aneh ketika mereka berpapasan, tapi Argan seolah menganggapnya tak kasat mata. Mengabaikannya.

Terkadang, Aundy berbisik pada dirinya sendiri, "Waspada, Aundy. Sikap diam Argan yang mengabaikan kamu, bukan untuk menghilang dan pergi, tapi sedang menyusun strategi."

Berlebihan memang. Namun, siapa yang bisa menebak kapan pria itu akan berlaku seenaknya lagi padanya? Mengaku sebagai suaminya di masa depan nanti?

Suasana ballroom sudah ramai oleh para petugas wedding organizer yang menyiapkan katering dan segala macam persiapan pesta pernikahan. Sementara akad sudah dilakukan pagi tadi dan kedua mempelai sedang bersiap-siap untuk resepsi yang akan dilaksanakan tidak kurang dari satu jam lagi.

Aundy mencoba kembali menghubungi Ariq, tapi sia-sia. Laki-laki itu tidak kunjung memberi kabar sampai menjelang acara resepsi. Dengan langkah perlahan, karena sudah mengenakan kain batik dan kebaya, ia menghampiri Ajil yang tengah berdiri di sisi ballroom sambil mengotak-atik kamera miliknya. Laki-laki itu sudah mengenakan jas hitam tertutup, kain bermotif rengreng selutut yang dililitkan ke pinggang, lengkap dengan bendo di kepala.

"Jil?"

"Hm?" Ajil mengangkat wajah, mengangsurkan kacamata sebelum kembali sibuk dengan kameranya.

"Ariq masa nggak ada kabar lagi?" Aundy cemberut.

Ajil tertegun. Lalu, "Oh." Hanya itu yang keluar dari mulutnya.

Hi, Bye! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang