Hi, Bye! : 19 | Berubah Semaunya

39.4K 5.9K 1.6K
                                    

Hi, Bye! | [Berubah Semaunya]

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Hi, Bye! | [Berubah Semaunya]

Apakah ada yang menunggu cerita ini? :(

Love-nya mana buat Argan?️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Siap menghujat dong ya? Wkwkwk.

Happy reading. Silakan tandai typo ya.
***

Kemarin-kemarin, mungkin Argan sempat menghindar saat orangtuanya menyuruh untuk bergabung di acara makan malam keluarga yang juga mengundang pihak keluarga calon istri Mahesa.

Namun, kali ini tentu ia tidak akan melewatkannya. Argan tetap akan menikmati masa-masa kebebasannya, tapi tentu tidak akan membuat Aundy berakhir bersama pria lain. Ia tidak sebodoh itu, tahu bahwa ia begitu membutuhkan Aundy seumur hidupnya.

Malam itu, Argan menjadi yang terakhir datang di saat semuanya sudah berkumpul di salah satu restoran yang menjadi kesepakatan kedua pihak keluarga untuk bertemu.

Langkahnya terayun menghampiri meja dan duduk di samping Mahesa, tepat di depan Aundy, sementara para orangtua menempati ujung meja kanan dan ujung meja kiri di isi oleh keluarga Tyas.

Argan tersenyum saat melihat Aundy mengernyit dengan raut wajah bingung, aneh, seolah-olah ingin mengusir Argan dari tempat itu. Gadis itu memakai floral dress berwarna dasar hitam dengan bunga-bunga kuning kecil. Tampak cantik, itu tentu, tapi kenapa Argan tidak pernah menyadarinya dulu?

"Nah, ini Argan, anak terakhir kami. Masih kuliah, lagi nyusun skripsi," ujar Mama pada Tante Maya dan Om Dhana. "Punya bisnis coffee shop juga di dekat kampus yang dibangun bersama teman-temannya."

Pujian datang dari orangtua Aundy ketika mendengar penjelasan Mama, de javu sekali, ia memang pernah mengalami hal itu. Dulu rasanya menyebalkan sekali dalam posisi seperti itu, tidak ada yang perlu terkesan padanya kecuali Trisha.

Bodoh.

"Tapi, Aundy?" Mama segera melongokkan wajahnya agar Aundy bisa mengalihkan perhatian padanya. "Kalau habis ini Argan coba-coba godain kamu, jangan mau, ya? Anak Tante ini perlu dirukiyah dulu sampai sadar, ceweknya banyak kemarin-kemarin." Ucapan Mama membuat seisi meja tertawa, kecuali Aundy yang lebih memilih meraih gelas air putih dan meminumnya, tatapannya menghindari Argan.

Tolong ya Ma, dulu skenarionya nggak begitu!

Selama makan malam berlangsung, hanya terjadi percakapan ringan di antara kedua belah pihak. Rencana pernikahan Mahesa dan Audra dibicarakan setelah makan malam selesai dan Argan belum berhenti menatap Aundy sejak awal duduk, membuat gadis itu tampak salah tingkah dan tidak nyaman sejak tadi.

Hi, Bye! Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz