Hi, Bye! : 17 | Arganta Yudha

40.3K 5.7K 1.4K
                                    

Hi, Bye! | [Arganta Yudha]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hi, Bye! | [Arganta Yudha]

Selamat hari Minggu. Ketika baca ini, posisi kamu lagi ngapain? Wkwkwk

Vote ke berapa nih? XD

Happy reading. Silakan tandai typo ya. Karena walaupun udah diedit, mesti aja ada yang typo. Napa dah ya. T.T
***

Aundy baru saja memuntahkan semua isi perutnya di wastafel, rasanya tidak ada lagi yang tersisa, perutnya kosong, tapi mual itu terus membuatnya berusaha memuntahkan apa pun. Napasnya tersengal, keningnya berkeringat, dan wajahnya sudah pasti pucat.

Kini, lngkah lunglainya dibimbing oleh Audra menuju di meja makan. Karena sejak kemarin tidak bertemu adiknya, Audra yang sekarang sedang hamil besar dan tinggal menghitung hari untuk melahirkan itu mengunjungi apartemen Aundy.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Audra sambil meringis ketika melihat Aundy duduk dan terkulai.

Bohong sekali jika Aundy bilang, tidak apa-apa. Karena setiap kali hal itu terjadi, tenaganya seperti terkuras dan ia kesulitan bergerak.

"Lagian kenapa harus maksain bikin sendiri, sih?" Audra memperhatikan bercak terigu dan bahan lain di meja dapur, serta loyang dan oven yang akan dipakai, yang sejak tadi membuat Aundy sibuk.

"Argan tuh udah kesusahan banget gara-gara aku seharian ini—kemarin-kemarin juga, sih. Aku cuma mau ngasih dia hadiah aja." Aundy menarik tisu dari tengah meja, mengeringkan tangannya.

"Kamu bisa beli."

"Beda, Kak." Aundy kembali bangkit dari kursi, menghampiri meja dapur dan memakai masker yang sejak tadi digunakannya untuk menghindari bau amis telur dan mentega yang membuatnya mual. "Aku pengin Argan tahu, bahwa nggak cuma dia yang rela berkorban buat aku. Aku juga. Aku sayang sama dia dan—"

"Oke, oke." Audra menghadapkan telapak tangannya pada Aundy. Sesaat ia mengotak-atik ponselnya. Lalu kembali bicara, "Kalian itu memang pasangan paling berlebihan sedunia. Tanpa perlu diungkapkan, Argan juga tahu hal itu, Dy."

Aundy hanya mencebik melihat kakaknya bangkit dari kursi.

"Kalau aku tinggal sendirian, nggak apa-apa?" tanya Audra seraya menarik tali tas.

Hi, Bye! Where stories live. Discover now