Untie The Knot

Part. 4 - Sneak a peek

Barangkali ada yang rindu, aku kasih bacaan yang ringan.
Ditulis saat duduk di sudut ruangan, kala harus standby di rumah duka.

Makasi doa untuk semuanya 💜

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Nero menggelengkan kepala sambil mengawasi Hyuna dan Milea yang sedang sibuk membuat kue. Tidak biasanya, mereka serajin itu, kalau tidak ada maunya. Nero merasa heran kenapa mereka harus bersusah payah untuk membuat sebuah kejutan pada pria tua paling dingin setelah Granpa-nya sendiri.

“Lu udah yakin kalo adonan itu bener?” tanya Nero sambil bertopang dagu.

Duduk di kitchen stool, sambil memperhatikan dua kakak perempuan yang sedang sibuk bekerja di meja pantry, Nero sudah seperti juri yang kritis dalam mengawasi jalannya pertandingan antar juru masak otodidak itu. 

“Jangan remehin gue,” Hyuna menjadi orang pertama yang membalas Nero, sambil menghias cupcake di sana. “In case, kalo lu lupa. Oma gue adalah senior chef di hotel ternama!”

“Kalo kayak gitu alasannya, nggak cuma lu yang punya Oma yang jago masak. Oma gue dong, dapet bintang Michelin buat restonya di London,” balas Nero sombong.

“Oma kita berdua kan emang udah so’ib dari zaman Papa Mama kita belum dibentuk, Tong,” sahut Hyuna ketus, lalu melirik judes pada Nero.

“Kan gue tanya, adonan lu udah bener ato belom? Sama sekali nggak ada hubungannya sama Oma, kan? Yang jago masak itu mereka. Gue yang cucunya chef aja, tahunya cuma makan sama ngejulidin masakan orang,” ujar Nero sengit.

“Ini apaan sih lu berdua? Jadi ngegas mulu,” tegur Milea sambil menghentikan aktifitas menghias kue tart-nya untuk memelototi Nero dan Hyuna secara bergantian.

“Sepupu lu yang bikin sewot duluan,” celetuk Hyuna sambil menunjuk Nero.

Nero berdecak pelan. “Lu yang kasih jawaban nggak nyambung, malah nyalahin orang.”