Part. 24 - Lost the track

4.2K 717 121
                                    

Akhirnya bisa update cerita ini 😅

Skye adalah pulau kecil yang berada di Skotlandia, dan menjadi tujuan mereka untuk menikmati kebersamaan dengan menghabiskan waktu untuk berkemah dan mendaki. Max sangat senang melihat bagaimana Hyuna dan Milea tampak bahagia dan menikmati pemandangan sekitar di sepanjang perjalanan.

Tenda sudah terpasang, api unggun sudah dinyalakan, persiapan makan malam berupa barbeque sudah dilakukan oleh Nero dan Tristan. Sangat menyenangkan ketika mereka berlima bisa berkumpul kembali setelah berpisah selama beberapa bulan. Setidaknya, penyegaran diri memang sangat dibutuhkan oleh mereka saat ini.

"Terima kasih sudah mempersiapkan semua ini untuk kami, Max," ucap Milea dengan hangat.

Max tersenyum sumringah. "Aku hanya ingin melihatmu sesenang ini, Mia. Kulihat kau cukup tertekan dengan semua keadaan yang kau ketahui. Kau tahu? Kau berbeda dengan Hyuna yang lebih kuat dan bisa menikmati kesesakan dalam kehidupan seperti tidak terjadi apa-apa. Kau seperti buku yang terbuka."

"Apa maksudnya kau ingin mengatai Mia sebagai wanita yang bodoh?" celetuk Hyuna dengan kening berkerut tidak setuju.

Max berdecak pelan. "Bukan seperti itu. Kau masih memiliki Tristan yang bisa meladeni kegilaanmu, tapi Mia berbeda. Dia cenderung tertutup."

"Sok tahu!" balas Hyuna ketus. "Mia selalu bercerita apa saja denganku."

Milea hanya memutar bola mata dan terus menata meja lipat yang digunakan sebagai meja makan mereka untuk menikmati makan malam. Hyuna dan Milea memasang taplak, menata alat makan, juga menyalakan lilin di atas meja sebagai tambahan penerangan. Max ikut berpartisipasi dalam menyajikan daging yang sudah dibakar dengan sempurna, sementara Tristan dan Noel masih berkolaborasi untuk membakar sisa daging dan sayuran.

"Apa kau yakin jika mereka tidak tahu keberadaan kita?" tanya Hyuna kemudian.

"Sementara belum tahu, tapi mereka sudah pasti menyadari jika kita sedang kabur," jawab Max senang.

"Apa kau yakin tidak akan ada yang terjadi selama kita jauh dari pengawasan mereka?" tanya Milea.

"Apa itu berarti kau meragukan kami, Mia?" balas Nero yang datang sambil membawa sepiring jagung bakar dan menaruhnya di tengah-tengah meja.

"Bukan seperti itu," sahut Milea sambil menggelengkan kepala.

"Maksudnya adalah kita tidak sampai dihukum dengan harus tinggal di mansion, lalu kembali menjadi Rapunzel kekinian, bukan?" koreksi Hyuna.

"Hukuman sudah pasti ada. Lagi pula, jika kau berani melakukan kesalahan, maka harus siap untuk menerima resikonya," tukas Tristan sambil membawa hidangan terakhir dan ikut bergabung untuk duduk di antara Milea dan Nero.

Meja lipat yang berbentuk bulat itu dipakai mereka untuk menikmati makan malamnya. Menjalani pelatihan sejak dini, mereka sudah tidak asing dalam menjalani kegiatan berkemah seperti itu. Juga, hal itu adalah kegiatan favorit bagi mereka, dan mempererat tali persaudaraan.

"Kita hanya berkemah, bukan melarikan diri dari kenyataan," celetuk Hyuna dengan nada mendesis. "Oh God, aku benci sekali dengan pengawasan seperti ini."

"Bagaimana jika kau menikah saja? Jika kau sudah menikah, kau akan ikut dengan suamimu dan orangtuamu bisa melepasmu begitu saja," usul Nero yang langsung mendapat toyoran dari Max.

"Hyuna masih di bawah umur!" seru Max tidak suka.

Nero berdecak. "Ibuku sudah digauli oleh ayahku saat masih berumur belasan. Apa bedanya?"

Untie The KnotWhere stories live. Discover now