Part. 19 - Unforgettable experiment

6.1K 853 105
                                    

Kita awali minggu ini dengan kebaperan akut aja yah.
Inget, dijaga hatinya 🤣


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷


Milea melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 6 petang. Ayahnya datang berkunjung secara mendadak, satu hal yang sama sekali tidak diketahuinya dan merutuk pada Tristan karena tidak memberitahukannya. Baru saja, dia menerima pesan singkat Joel untuk mengajak makan malam.

Hari ini cukup sibuk dan begitu banyak pelanggan yang datang hingga Milea tidak sempat mengecek ponselnya yang ternyata mati total. Saat dia baru menyalakan dan mengisi battery, puluhan chat dan panggilan tak terjawab dari Tristan memenuhi notifikasinya. Sudah pasti, kakaknya akan berpikir macam-macam karena dirinya yang tidak memberi respon panggilan.

Mencoba untuk melakukan panggilan pada Hyuna, tapi ponsel Hyuna pun tidak aktif. Mungkin saja habis battery atau di luar jangkauan, pikir Milea. Dia pun membalas pesan ayahnya dengan cepat, memberitahunya untuk mengusahakan agar tiba tepat waktu, dan berniat untuk meminta izin pada atasannya, Elliott.

Omong-omong soal Elliott, sampai hari ini, Milea masih merasakan debaran yang tidak biasa setiap kali berhadapan dengannya. Fuck this puberity, maki Milea dalam hati. Untuk pertama kalinya memiliki rasa suka pada lawan jenis dan katanya normal, tapi Milea mulai merasa kewalahan untuk menahan debaran ini.

Ibunya bilang untuk menikmati saja dan tidak perlu merasa aneh atau panik. Jika saja rasa sukanya pada seseorang yang dikenalinya sejak kecil seperti ibunya, mungkin tidak akan aneh. Tapi yang dialaminya jauh berbeda dengan ibunya dan tidak biasa menikmati seperti yang disarankan.

Tidak ingin membuat ayahnya menunggu, juga tidak mau sampai terlambat karena Milea sangat merindukannya, dia memutuskan untuk segera beranjak dan menuju ke ruang kerja Elliott tanpa ragu. Dengan sangat pelan, Milea mengetuk pintu ruangan itu, lalu seruan kata 'masuk' terdengar dari dalam.

Menarik napas dan segera mengembuskannya cepat, Milea membuka pintu dan tatapannya langsung melihat Elliott yang sedang serius menatap layar laptopnya. Pria dengan mimik wajah serius, berkacamata, dan tampak seperti berpikir adalah kelemahan Milea. Shit, makinya dalam hati. Kenapa pria itu semakin terlihat menarik di matanya sekarang?

Tidak menyadari jika dirinya masih bergeming di ambang pintu dengan tatapan yang tidak teralihkan dari sosok rupawan itu, Elliott mengangkat wajah untuk melihatnya. Milea mengerjap sekali, dua kali, dan tiga kali, kemudian tersentak ketika Elliott tersenyum miring padanya.

"Apa kau sedang melihat sesuatu yang kau sukai?" tanya Elliott sambil melepas kacamatanya dan bersandar di kursi sambil menatapnya lekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa kau sedang melihat sesuatu yang kau sukai?" tanya Elliott sambil melepas kacamatanya dan bersandar di kursi sambil menatapnya lekat. "Masuklah, Mia."

Milea merasa seperti orang tolol saat ini dan menunduk untuk menyembunyikan kegugupan sambil masuk, lalu menutup pintu ruangan dengan hati-hati. Debaran itu kembali menerpa, kali ini lebih kencang dari sebelumnya. Lagi pula, debaran itu selalu menguat di pertemuan berikutnya.

Untie The KnotWhere stories live. Discover now