01 : First Meet

3.9K 260 93
                                    

Siang ini setelah dirinya pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatan. Irene melajukan mobilnya ke tempat kerja Seulgi -sahabat baiknya- untuk bercerita. Irene kini duduk di taman playgroup tempat Seulgi mengajar.

Saat menunggu Seulgi yang masih ada beberapa pekerjaan. Irene melihat anak kecil yang duduk sendiri sambil bermain ayunan. Entah mendapat dorongan dari mana Irene menghampiri anak itu.

"Kenapa belum pulang?" tanya Irene dan anak itu mendongakkan kepala untuk menatap dirinya. Irene tersenyum lembut membuat anak itu ikut tersenyum.

"Bunda belum menjemput, jadi Naeun menunggu di sini." Irene mengangguk lalu duduk di ayunan sebelah Naeun.

"Jadi namanya Naeun? Apa Naeun suka permen?" tanya Irene saat melihat Naeun yang sedang memakan permen lollipop.

Anak itu menganggukkan kepala membuat Irene gemas. "Jangan terlalu sering makan permen, nanti gigi Naeun bisa berlubang!"

"Bunda juga bilang begitu. Tapi Naeun selalu gosok gigi setelah makan permen." Irene tersenyum lalu menjulurkan tangannya untuk mengusap rambut Naeun.

"Rene, apa kau sudah menunggu lama?" tanya Seulgi yang sudah berdiri di depan Irene. Seulgi mengalihkan perhatiannya ke arah samping dimana muridnya masih ada yang belum pulang. "Oh, apa Naeun belum dijemput?"

"Bunda belum menjemput. Padahal biasanya tidak pernah terlambat."

"Kalau begitu Tante dan Ibu Seulgi temani Naeun dulu di sini." ucap Irene yang merasa kasihan jika harus meninggalkan anak kecil itu sendiri.

"Tidak usah, Naeun berani kok."

"Dia sangat lucu, Seul." kata Irene pada Seulgi.

"Lihat itu bunda Naeun sudah datang." Naeun tersenyum menatap kedua wanita dewasa itu. "Kalau begitu Naeun pulang dulu."

"Hati-hati dijalan." kata Seulgi sambil membalas lambaian tangan Naeun.

"Sampai bertemu lagi Tante cantik." Irene tersenyum mendengar Naeun ingin bertemu lagi dengannya. Naeun kini sudah pergi menghampiri ibunya yang menunggu di pintu gerbang depan sekolah.

-

-

Seulgi mengajak Irene untuk mengobrol di cafe sekalian untuk makan siang. Cafe yang mereka kunjungi tidak terlalu jauh dari tempat Seulgi bekerja dan juga tempatnya sekarang tidak begitu ramai.

"Tadi kau dari mana?" tanya Seulgi kemudian menyeruput meminum latte-nya.

"Tadi aku habis dari rumah sakit." Seulgi hanya diam dan mengangguk kecil. Tidak mau melanjutkan lagi pertanyaannya karena Irene akan sensitif terhadap hal ini.

"Mungkin dia akan sebesar Naeun sekarang. Jika saja aku tidak keguguran waktu itu sekarang mungkin aku dan Sehun sudah mempunyai anak." ucap Irene dengan tatapan yang kosong membuat Seulgi merasa iba melihat nasib sahabatnya.

Seulgi berfikir mungkin Irene kembali mengingat kejadian dimana dia hamil dan harus mengalami keguguran sebanyak tiga kali membuat Irene kini sangat sulit untuk kembali hamil. Waktu itu terjadi Seulgi masih ingat jika Irene sangat merasa kehilangan sang calon anak sampai membuat dirinya hampir depresi. Tapi bersyukur karena Sehun yang selalu ada untuk memberi dukungan pada Irene dan menguatkan sang istri.

"Semua akan ada waktunya, Rene. Percayalah pada takdir yang telah Tuhan tulis. Suatu saat kau akan hidup bahagia bersama Sehun dan anak-anak kalian." Seulgi berusaha menguatkan Irene.

orang ketiga ; hunreneWhere stories live. Discover now