19 : Back

2.4K 271 130
                                    

"Kau? Apa yang kau lakukan disini?" Kyuhyun mengacungkan jari telunjuknya menunjuk pada Sehun. Tatapan pria itu terlihat sangat tidak suka dengan kehadiran Sehun di rumahnya.

"Appa, tadi Sehun yang mengantarku kemari." ucap Irene menatap Kyuhyun seakan memohon agar ayahnya tidak akan marah. Irene takut hal itu hanya akan membuat kesehatan Tuan Bae kembali menurun.

"Tetap saja Appa tidak suka melihat kedatangan ke sini! Karena pria tidak ini kau harus kehilangan anakmu dan kau pergi bertahun-tahun tanpa ada kabar, Rene. Kau adalah alasan yang selalu putriku sedih." ucap Tuan Bae dengan suara meninggi. Sehun hanya bisa diam menerima setiap ucapan yang ayah mertuanya katakan.

"Appa... Jangan salahkan Sehun. Irene pergi atas kemauan Irene sendiri."

"Harabeoji..." panggilan manis dari Yeonjun membuat mereka semua menatap bocah manis itu. Kyuhyun dan Taeyeon yang sejak tadi belum menyadari keberadaan Yeonjun terlihat bingung.

Yeonjun sudah berlari dan menghamburkan tubuhnya memeluk kaki sang kakek. Kyuhyun menatap Irene mencoba meminta penjelasan.

"Dia cucu Appa dan Eomma, namanya Oh Yeonjun." beritahu Irene membuat kedua orang tuanya menangis bahagia mengetahui cucunya selama ini masih hidup.

Kyuhyun lalu menggendong sang cucu dan menghujani ciuman di seluruh wajah Yeonjun yang tertawa geli. "Harabeoji sangat tampan, seperti yang selalu Eomma ceritakan setiap malam."

"Cucu Harabeoji juga sangat tampan." Kyuhyun mencium gemas pipi sang cucu.

Mereka semua tersenyum gemas melihat tingkah manis Yeonjun. Bahkan yang tadinya Kyuhyun ingin marah pada Sehun jadi lupa karena kedatangan Yeonjun. Cucu pertama yang selalu diharapkan dan dinanti keberadaannya, baik oleh keluarga Bae ataupun Oh.

"Ayo masuk ke dalam, tidak enak bicara di depan sambil berdiri." kata Taeyeon dan Kyuhyun mendahului untuk masuk ke dalam lebih dulu.

"Hun, ayo ikut masuk!" ajak Irene namun Sehun masih tidak bergeming sedikitpun dari tempatnya. "Tidak apa, Appa pasti sudah tidak akan marah. Kau lihat, Appa sekarang malah asik main dengan cucunya."

Karena Sehun terlalu lama berpikir, Irene akhirnya menarik paksa lengan pria itu dan mengajaknya untuk masuk ke dalam. Mereka semua sekarang berkumpul di ruang tamu. Yeonjun terlihat begitu senang bermain dengan kakek dan neneknya.

"Pasti kau repot selama ini mengurus Yeonjun seorang diri. Eomma bahkan tidak bisa membayangkan hal itu." kata Taeyeon dengan tatapan sendu. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi Irene waktu itu, melahirkan dan membesarkan seorang anak sendiri.

"Tidak Eomma, sepertinya Yeonjun tahu dengan kondisiku waktu itu. Dia anak yang tidak rewel dan cukup pengertian." jelas Irene berusaha untuk tersenyum. Sehun hanya diam sejak tadi dengan kepala menunduk. Mungkin merasa malu menghadapi keluarga Irene.

"Eomma senang tahu kau baik-baik saja dan ternyata cucu Eomma masih hidup. Lalu kenapa dokter mengatakan kau keguguran waktu itu?"

"Maaf membuat Appa dan Eomma khawatir dengan kepergian Irene." ucap Irene. "Sebenernya Irene yang menyuruh dokter mengatakan hal itu. Tapi Irene memang keguguran waktu itu. Jadi bayi Irene tadinya kembar, tapi karena kejadian waktu itu membuat Irene harus kehilangan salah satu anak Irene."

Nyonya Bae langsung memeluk tubuh Irene begitu melihat tubuh sang putri bergetar karena menangis. Taeyeon juga sama seorang ibu, jadi ia cukup mengerti bagaimana rasanya saat seorang ibu harus kehilangan anaknya yang bahkan belum sempat ia lihat wujudnya.

orang ketiga ; hunreneWhere stories live. Discover now