24 : Strawberry

2.4K 263 69
                                    

"Lebih bagus warna yang merah muda dari pada warna hitam." saran Irene. Saat ini wanita Bae itu tengah membantu Sojeong untuk berdandan. Rencananya hari ini Sojeong akan pergi ke rumah tunangannya.

"Aku sangat takut jika penampilanku terlihat buruk nanti."

"Tidak Sojeong, kau sangat cantik mengenakan baju warna merah muda seperti ini." ucap Irene yang melihat Sojeong yang tengah berkaca melihat penampilannya sendiri.

Irene sekarang juga tengah mengandung dua bulan. Perutnya juga mulai terlihat membuncit dengan tubuh yang sedikit berisi membuat wanita itu terlihat menggemaskan.

"Hmm.... Mungkin aku saja yang tidak percaya diri untuk memakainya." Sojeong berjalan menghampiri Irene dan duduk disebelahnya.

"Aku yakin pasti calon ibu mertuamu akan seneng setelah melihatmu nanti. Kau terlihat cantik Sojeong."

"Tapi aku sangat gugup sekarang, Rene." Irene tersenyum kemudian berdiri dari duduknya. Wanita itu mengambilkan roti dan segelas susu untuk Sojeong.

"Makan ini! Biasanya jika aku gugup, aku selalu makan ini dan aku merasa sedikit lega. Semoga ini juga bisa membantumu." Sojeong tersenyum dan merima roti dan segelas susu yang Irene bawa.

"Terima kasih. Tapi kau juga harus ikut makan! Sehun akan marah padaku jika tahu istrinya belum dikasih makan siang olehku."

"Tadi aku makan nasi goreng buatanmu banyak sekali, jadi sekarang masih kenyang. Aku makan siang nanti saja." kata Irene sambil mengusap perutnya. "Memangnya kapan kau akan ke sana nanti?"

"Katanya aku akan dijemput olehnya nanti."

Irene mengangguk. "Semoga semuanya berjalan dengan baik ya."

-

-

Setelah dari rumah Sojeong, Irene tidak langsung pulang. Irene sengaja datang ke kantor Sehun tanpa memberitahu terlebih dulu agar ini menjadi kejutan nanti.

"Sehun..." panggil Irene setelah dirinya membuka pintu ruangan kerja milik sang suami.

Sehun tersenyum kedatangan Irene di kantornya membuat rasa lelahnya bekerja seharian ini sedikit berkurang. Sehun bangun dari duduknya dan berjalan mendekati sang istri yang duduk di sofa.

"Sudah makan siang?" tanya Sehun sambil mengusap kepala Irene yang saat ini bersandar di dadanya.

"Belum."

"Kenapa belum makan, Rene? Ini sudah mau jam dua lho."

"Aku masih kenyang, Hun. Tadi aku makan nasi goreng buatan Sojeong banyak sekali." Sehun menghela nafas lalu membawa tangannya untuk mengusap perut Irene yang mulai terlihat membuncit.

"Itukan tadi pagi, sekarang sudah siang sayang. Kamu mau makan apa sekarang biar aku belikan?" tanya Sehun namun Irene menggeleng, malah melingkarkan tangannya diperut Sehun. "Kasihan baby pinky yang ada di dalam perutmu, Rene. Pasti dia sudah lapar sekarang."

"Kamu kok manggil baby-nya selalu baby pinky sih? Kan kita belum tahu jenis kelaminnya apa?" Irene mendongakkan wajahnya untuk menatap Sehun.

"Aku yakin kalau calon anak kita sekarang ini perempuan."

"Kenapa bisa yakin gitu?"

"Pertama kamu jadi suka benget pakai make up. Terus kamu juga suka benget sama yang namanya buah stroberi dan semua yang warna pink. Sekarang kamu juga jadi manja benget kalau sama aku." ucap Sehun secara detail.

"Kamu jadi sering beli barang-barang berwana pink, bahkan aku dan Yeonjun juga kau belikan aku baju pink. Aku dan Yeonjun itu cowok, Rene. Masa harus pakai baju warna pink, kan malu." lanjutnya.

orang ketiga ; hunreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang