Siapa yang merayakanku?

26 7 0
                                    

Halo Nadin!!!

Lagumu hadir membuat sebagian orang dalam hidupnya dirayakan oleh orang tersayang. Tapi aku tidak. Aku hanya punya aku. Aku akan merayakannya sendiri dengan caraku.

Nadin, selama aku hidup tidak ada yang bisa aku banggakan, aku berkali-kali gagal ketika aku mencoba sesuatu, berkali-kali kecewa dengan harapan yang aku terima, dan berkali-kali jatuh tanpa ada yang membantu.

Nadin, aku ingin beruntung seperti perempuan lain dalam hal keluarga, pertemanan bahkan percintaan, tapi kenyataannya aku hanya bisa memeluk diriku sendiri.

Nadin, aku hebat dengan segala kegagalanku, aku kuat dengan segala kesakitanku dan sekarang aku bangga pada diriku karena mampu melewati jalan yang sempat ragu aku tempuh.

Dengan itu aku merayakan diriku dengan penuh cinta. Terimakasih Aku♡

Seperti lagunya Nadin dengan Judul "Semua aku dirayakan." Aku jadi berpikir bahwa aku juga ingin dirayakan. Tapi, ternyata takdir berkata lain ketika aku harus apa-apa sendirian. Tuhan mempercayakan aku untuk melakukan semuanya sendirian.

Kita memang tidak bisa memilih siapapun untuk bertanggung jawab atas kebahagian kita dan kita juga tidak bisa meminta seseorang untuk selalu ada bersama kita, sebab itu bukan tugas mereka untuk membuat kita selalu bahagia dan itu bukan hak kita untuk menahan mereka jika ingin pergi. Namun, bolehkah aku meminta salah satu manusia untuk selamanya? Hidupku terlalu sepi untuk hal-hal yang terus aku ulangi.

Melihat hidup orang lain penuh dengan perayaan, aku jadi berpikir, "kenapa aku tidak seberuntung mereka yang dirayakan hampir di setiap momen kebahagian." Sedang aku? bertahan hingga kini dengan tidak ada pencapaian apapun sudah bersyukur karena ternyata aku sekuat itu dan aku sehebat itu untuk bisa melakukan semuanya sendirian meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam aku tetap wanita rapuh yang butuh kasih sayang tulus seorang pria.

Perayaan ku memang berbeda, aku merayakan hal-hal kecil yang terjadi dalam hidupku. Walaupun dirayakan oleh diriku sendiri, setidaknya aku masih menyayangi semua yang telah aku usahakan. Perayaan kecil ini aku persembahkan untuk jiwaku yang hancur dimasa lalu dan kembali tumbuh di masa kini demi sebuah mimpi, dan hidup tidak akan pernah berhenti hanya karena aku ingin pergi.

Mari kita rayakan ketidakberhasilan kita dengan sebuah penerimaan yang tulus dan dengan hati yang lapang. Boleh jadi kali ini gagal tapi tidak dipungkiri besok ketika mencoba lagi, kita berhasil. Percayalah setiap hal buruk yang telah terjadi akan ada hal indah yang kita nanti.






















yang ngerasa sakit, semangatttt!!!! vote, coment gaiss

Du har nått slutet av publicerade delar.

⏰ Senast uppdaterad: Apr 28 ⏰

Lägg till den här berättelsen i ditt bibliotek för att få aviseringar om nya delar!

Narasi Hati (Revisi)Där berättelser lever. Upptäck nu