Hanahaki Byou

*15

Hanahaki Byou

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, typo, sho-ai dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Akaashi berjalan keluar dari ruangan adik bungsunya. Sedikit tertawa kecil karena tingkah sang adik yang malu-malu.

“Kau kenapa tertawa-tawa begitu?” ucap Iwaizumi yang kebetulan melintas.

“Eh? Tidak.. Tidak kenapa-kenapa kok.” ucap Akaashi. Iwaizumi menaikkan sebelah alisnya, Ia jelas bingung.

“Kau tidak sedang sakitkan? Oh apa obatmu habis? Ah.. Jangan-jangan..” Iwaizumi menaruh telapak tangannya pada kening sang adik, memeriksa apakah panas atau tidak.

“Hm.. Panas. Pantas saja tertawa sendiri.” ucapnya menyimpulkan dengan cepat.

“Yak! Aku tidak sedang sakit!”

“Iya tidak sakit. Tapi sedikit terganggu saja.”

“Ish, aku tidak gila!”

“Bukan aku yang bilang kau gila ya. Aku tidak ada mengatakan itu.”

“Ish dasar menyebalkan, heran kenapa orang menyebalkan sepertimu bisa menjadi fotografer terkenal.” ucap Akaashi kesal.

“Ya lagian kenapa tertawa sendiri disini. Padahal tidak ada yang lucu.”

“Ada. Ada yang lucu tau!” Iwaizumi menatap heran adiknya. Kemudian merasa khawatir kalau adiknya benar-benar terganggu.

“Apa yang lucu wahai adikku? Mana? tunjuk coba tunjuk, Nii-chan ingin lihat.” ucapnya seakan berbicara pada anak kecil.

“Kau pikir aku anak kecil?”

“Astaga, kenapasih berburuk sangka terus kepada kakakmu yang tampan ini.”

“Ya tuhan, narsisnya. Ketularan sifat pacarmu itu ya.” ucap Akaashi membuat Iwaizumi tergelak.

“Begitu-begitu dia calon kakak iparmu. Jadi, apa yang lucu nih? Jarang-jarang kau tertawa sendiri begitu.” ucap Iwaizumi merangkul bahu sang adik.

“Haah.. Itu karena Shoyo tadi malu-malu saat kugoda kalau Dia dan Kageyama ada sesuatu. Tak biasabya kan dia begitu. Biasanya selalu berwajah serius dan tak peduli apapun yang diucapkan orang yang ada didekatnya.”

“Hoo begitu, sayang sekali aku tidak melihat ekspresinya. Tunggu, Kau bilang suka pada Kageyama? Mereka saling suka?”

“Yee.. Mana ku tau. Kenapa tanya aku sih. Sudah ya aku mau pulang duluan. Capek seharian ini syuting.”

“Dasar.”

***

Tsukishima berjalan santai memasuki ruang rapat, Ia hari ini akan rapat project iklan serta mengikuti casting untuk film bergenre horor.

Mendudukkan dirinya, Ia langsung merilekskan tubuhnya. Meski sudah sering melakukan hal ini tetap saja ada rasa gugup didirinya.

“Oh.. Sudah ada yang datang ternyata.” ucap Seseorang membuat Tsukishima kaget.

Tsukishima tentunya langsung menengok ke asal suara, “Hinata?” gumamnya tanpa sadar.

Hinata menaikkan sebelah alisnya, “Hm?”

“A- aduh kok lama sih.” ucap Tsukishima asal.

Hinata berjalan santai menuju kursinya, mengabaikan tingkah Tsukishima tadi.