*16

4.2K 515 106
                                    

Hanahaki Byou

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warn : OOC, Sho-ai, Typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Hinata tersenyum manis sembari  melambaikan tangannya kearah Kageyama. Kageyama yang melihat orang tercintanya itu, tentunya langsung berlari mendekatinya.

“Sudah lama berdiri disini?” tanya Kageyama.

“Tentu saja. Kakiku sampai pegal karena menunggumu disini. Dan lagi pegawaiku menatapku penuh kebingungan.” Kageyama sontak tertawa.

“Kenapa Kau tertawa?” ucap Hinata cemberut.

“Tidak.. Tidak kenapa-kenapa kok hehe. Yuk, makan siang.” ucap Kageyama merangkul Hinata dan membawanya masuk ke kantin.

“Huh.”

“Udah dong jangan cemberut begitu, eh tapi tidak apa sih. Soalnya jadi tambah imut.” ucap Kageyama mencubit sayang sebelah pipi Hinata.

“Iih sejak kapan kau jadi suka gombal begini?” Kageyama tersenyum, “Sejak kapan ya..” ucap Kageyama berpura-pura berfikir.

“Sejak kau sadar sudah kelamaan ngejones?”

“Yak.. Mana ada aku ngejones. Ya ampun.” Hinata sontak tertawa. Dan tentunya beberapa pegawai yang melihat langsung terpana.

‘Sho-sama sangat tampan!’ batin pegawai wanita yang ada disana.

“Sho-sama mau pesan makanan apa?” tanya seorang lelaki berumur, pegawai yang bekerja dikantin. Hinata sontak berdehem, “Emm.. Aku ingin makan.. Apa ya.” Hinata melihat menu yang ada.

“Ah Shoyo mau kare, paman. Dan.. Etto.. Tak perlu panggil aku dengan embel-embel sama, oke? Panggil saja Shoyo, Ini perintah untuk paman.” Pegawai tersebut sontak tertawa kecil.

“Baiklah, Sho-sama. Ah maksud saya Shoyo-san. Kalau tuan, mau pesan apa?”

“Samakan saja dengan Shoyo.” sahut Kageyama.

“Baiklah tuan, kalian bisa duduk dimeja sana dulu. Nanti makanannya saya antarkan kesana.”

“Baiklah terima kasih, paman.” ucap Hinata tersenyum kemudian langsung berjalan menuju tempat yang dimaksud diiringi oleh Kageyama dibelakangnya.

***

Tsukishima berjalan santai sembari mengecek notifikasi yang masuk ke ponselnya, “Panggilan tak terjawab dari Yamaguchi? Kenapa dia?” gumamnya kemudian menekan tombol panggil.

Beberapa detik terdengar suara nada sambung, sebelum akhirnya diangkat oleh si penerima telepon.

“Moshi-moshi.”

“Moshi-moshi, ano.. Yamaguchi. Maaf tadi panggilanmu tidak terangkat olehku.”

“Ah tak apa, Tsukki.”

“Hm.. Jadi, Kenapa tadi menelefon ku?”

“Tidak kenapa-kenapa kok.”

“Oh ayolah, kau memanggilku sebanyak lima puluh kali, apanya yang tidak kenapa-kenapa.” Yamaguchi tertawa.

“Hanya bosan saja. Ya kau taulah, tidak ada pekerjaan yang kulakukan.” Tsukishima menghela nafas.

“Nee, daripada kau uring-uringan begini bagaimana kalau turuti saja apa yang dikatakan manager.”

“Menuruti apa? Meminta maaf pada Shoyo? Oh tidak. Aku tidak sudi.”

“Ayolah Yamaguchi, tekan dulu egomu itu. Coba kau pikir kau ingin tetap begini, tidak dapat kontrak kerja dari perusahaan manapun. Hanya mengandalkan konser kita saja, sedangkan beberapa minggu ini tak ada kegiatan konser dikarenakan member yang lain juga sibuk.”

“Atau meminta maaf pada Shoyo dan semua kembali menjadi normal seperti semula. Tidak ada yang namanya dirugikan.” lanjut Tsukishima, Yamaguchi terdiam sejenak, berfikir tentang apa yang diucapkan Tsukishima.

“Hm..”

“Hei jangan hanya bergumam, Sudah kau putuskan atau belum?”

“Sudah.. Sudah kuputuskan.”

“Apa keputusanmu?”

“Meminta maaf. Puas?”

“Hei jangan seakan aku memaksamu minta maaf. Aku hanya memberikan pilihan padamu. Oh iya, karena sudah jam makan siang. Aku makan siang dulu.” Tsukishima memasuki kantin kantor, sejenak Ia menatap kesekeliling ruangan, siapa tau ada teman satu grupnya yang juga tengah makan siang disini. Namun yang Ia lihat malah Kageyama bersama dengan orang yang Ia cintai tengah makan siang bersama diiringi canda tawa.

‘Mereka makan siang bersama.. Mereka masih belum ada hubungan apa-apa bukan? Kami-sama.. Kumohon semoga mereka masih sebatas sahabat. Tidak lebih.’ batin Tsukishima.

“Kau tidak ingin mengajakku makan siang?” ucap Yamaguchi membuyarkan lamunan Tsukishima.

“No. Sudah ya.” jawab Tsukishima langsung mematikan panggilannya.

***

Yamaguchi menatap layar ponselnya, Tsukishima baru saja memutuskan panggilannya beberapa menit lalu dan hal itu membuatnya kesal.

“Apa-apaan ini. Biasanya Tsukki tidak akan memutuskan panggilan dengan cepat seperti tadi.” gerutunya.

“Haaah~” Yamaguchi langsung membaringkan dirinya dikasur.

“Ya.. Memang sepertinya aku harus meminta maaf. Kalau seperti ini terus tak ada untungnya bagiku. Tawaran job tidak ada. Konser juga sedang tidak dilakukan karena membernya sibuk.” gumamnya menatap langit-langit kamarnya.

“Tak ada pilihan lain..” ucapnya lagi, tangannya bergerak mengambil ponselnya, kemudian langsung menghubungi manager mereka.












*TBC

Maaf kalau kependekan hehe..
Semoga kalian suka~

Minggu, 22 Maret 2k20
Pukul 05.54 Wita

Hanahaki ByouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang