Ketika Alika Jatuh Cinta

12.7K 2.1K 134
                                    





Hari ini entah kenapa Alika berisik banget. Lebih berisik dari biasanya. Pulang les dia terus-terusan nyanyi-nyanyi sambil muter-muter badan enggak jelas.

Apa jangan-jangan dia mau daftar jadi anggota girlband?

Soalnya Alika suka kadang bikin kaget sama kelakuan dia yang random banget.

"Yah Ayah, nyanyi dong!"

"Nyanyi apa?" Tanyaku yang lagi sibuk ngiris wortel.

"Apa aja."

"Hmmm, apa ya?"

"Assalamualaikum!" Seseorang tiba-tiba masuk kedalam rumah.

"Iya Vin sini."

Udah biasa Calvin keluar masuk rumah ini gitu aja. Termasuk Alika kalau dirumah Calvin juga begini.

"Om, Kata Papa nanti suruh kerumah."

"Ada apa nih?"

"Itu Papa minta bantu benerin sanyo."

"Ah, iya ntar om kesana ya habis masak."

"Gausah masak om, biar Alikanya kelaperan."

"Apa?!" Balas Alika.

"Ew!" Ejek Calvin.

"Oh iya Vin, jadi private sama Alika?"

Jadi karena Alika udah kelas duabelas, sama Haru disuruh les private juga selain di bimbel.

Padahal gue gak setuju, kasian udah les di bimbel ini ditambah les private juga. Padahal di bimbel materinya kata Alika udah lumayan berat.

Bukan Haru namanya kalau keinginan dia gak diiyain. Dia selama berhari-hari nanyain Alika terus. Karena risih akhirnya di iyain sama Alika. Bener sih yang bayar Haru, tapi kasian anaknya.

Udah gitu Haru juga nelponin Putri buat nyuruh Calvin ikutan. Biar Alika ada temen dan gak bosen. Awalnya Jaerend gak setuju juga tuh meskipun dibayarin sama Haru, tapi dengan alasan udah bayar sampai nanti lulus akhirnya diiyain juga sama Putri.

"Capek Om, tapi dipaksa mama sih."

"Aku juga capek Yah." Sambung Alika.

"Halah kalau disuruh bales chatnya Aheng gak capek ya Al?"

Aheng siapa?

"Apaan sih? Gausah didengerin." Alika memerah.

Ah! Jadi ini toh.

"Udah dibales belom chatnya?" Goda Calvin.

"Diem!"

"Oh, jadi dari tadi nyanyi-nyanyi soalnya lagi berbunga-bunga." Goda gue.

Calvin tertawa puas sementara Alika memerah malu.

"Ayah ih!"

"Crush kamu yang inisal H itu gimana dek?"

Dia kemarin ada cerita naksir temen beda kelas inisal H, anak basket katanya.

"Ya itu Om! Hahaha."

"Gak Yah! Bohong! Diem ya Vin!"

"Yeeee, mau aku ceritain gak Om ja-" Alika langsung lari dan nutup mulutnya Calvin.

Berikut Calvin ditarik keluar rumah sama Alika.

Oalah jadi gini ya punya anak lagi jatuh cinta tuh.

"Yah jangan dengerin."

"Hahaha, emang kenapa? Lagian Ayah juga gak tau Aheng yang mana Mas H yang mana."

"Gausah dibahas ah Yah."

"Anak Ayah malu ya?"

Dia diem sambil menahan malu. Wajahnya masih memerah.

"Gakpapa dek, wajar kok kalau kamu naksir cowok." Kata gue.

"Yang penting tau batesan aja." Lanjut gue.

"Gak mau cerita nih ada apa hari ini? Perasaan mood kamu lagi bagus banget hari ini."

Alika kemudian senyum-senyum sambil ngusap muka dia sendiri.

Kok gemes sih anak gue?

"Aaaa, malu Yah. Tapi seneng Aaaaa." Dia teriak-teriak sendiri terus wajahnya memerah.

Gue ikutan jadi seneng liatnya. Bahagianya nular.

"Hahaha dasar anak muda."

°°°


















Nih guys kukasih tau Aheng si anak basket kelas sebelah

Nih guys kukasih tau Aheng si anak basket kelas sebelah

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Satya and His DaughterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora