Lebaran

10.5K 1.9K 131
                                    


Makanan wajib yang harus banget masuk ke perut aku waktu lebaran adalah opor ayam!

Biasanya kami mudik ke Jogja, rumah kakek dan nenek. Meskipun aku enggak terlalu deket sama saudara-saudara di Jogja, tapi mudik ke Jogja adalah salah satu agenda yang paling aku tunggu saat lebaran tiba.

Unfortunately, tahun ini Ayah sibuk banget. Alhasil, dua tahun berturut-turut kami lebaran di Jakarta. Ayah sibuk banget kalau udah masuk bulan ramadhan, kasian dia harus lembur paling enggak seminggu tiga kali. Parahnya H-1 lebaran dia masih masuk kerja.

Balik lagi ke opor ayam. Karena enggak mudik, jadi gak ada opor ayam di rumah. Kemarin Ayah nawarin buat bikin, tapi aku tolak soalnya udah sore dan bahan-bahan harus dibeli di supermarket dulu. Posisi saat itu Ayah baru balik kerja, that's why aku gak mau Ayah bolak-balik keluar rumah.

Habis sungkem sama Ayah, kita makan bareng di meja makan. Kalau tahun lalu kita cuma bedua, tahun ini kita ada peliharaan kesayang aku. Siapa lagi kalau bukan Pili si kelinci 4G, Ganteng, Gemas, Gendut dan Galak. Sekarang Pili agak galak, dia mulai berani berontak!

Kesel, mau aku pencet-pencet perut gendutnya rasanya!

"Dek kelincinya turunin dulu," tegur Ayah yang liat Pili lagi makan wortel diatas meja.

Padahal lucu, kita jadi breakfast bertiga.

"Gakpapa Yah, lagi lebaran nih. Moment special, masa iya Pili disuruh makan di lantai kan kasian," bujukku sambil membuat alasan yang masuk akal.

"Dia hewan, Sayang..."

"Ish! Anteng gitu lho Yah. Gak ganggu juga."

"Turunin atau Ayah buang?" ancam Ayah.

"IYAAAA."

Ngalah aja deh, belum ada satu jam maaf-maafan masak udah bikin dosa lagi sama Ayah.

Kemudian Ayah barulah menata meja makan. Enggak ada yang special menunya. Cuma ada oseng bayam, ayam bakar kemarin yang dipanasin, telur balado dan sosis goreng. Well, ini udah cukup banyak kalau mengingat biasanya kami cuma makan dengan sayur dan 1 jenis lauk aja. Bukannya pelit, kita cuma berdua jadi makannya dikit. Sayangkan kalau buang-buang makanan?

"Banyak amat Yah?"

Ayah tersenyum sembari menggeser sepiring nasi untukku, "Iya, gak tega lah lebaran cuma makan ayam bakar kemarin Dek, paling enggak buat rame-rame meja makan lah."

Aku meng-oh kecil dan mulai mengambil lauk yang ada.

"Hari ini kita ke rumah bude ya? Habis itu jalan ke mall mau?"

"Oke."

"Besok, temen-temen Ayah kesini."

"Tumbenan Yah H+2? Biasanya kan nanti-nanti."

"Temen special soalnya."

Waw, sejak kapan Ayah punya temen special?

"Ayah ikut ta'aruf lagi?" tebakku excited.

"Kok ta'aruf sih?" Ayah balik bertanya dengan alis yang menyatu.

"Jangan-jangan Ayah main tinder?!"

Gaul dong Ayah aku!

"Ada-ada aja kamu ini. Kamu masih belum capek apa sih Dek?"

Oh ya jelas!

Aku tuh pengen Ayah punya temen buat dia cerita kalau capek, punya seseorang yang jagain dia, ngurus Ayah kalau sakit, dan aku mau Ayah punya seseorang yang bisa diajak berbagi.

Satya and His DaughterWhere stories live. Discover now