Chapter 13

24 3 2
                                    

"Sekarang Lo ga boleh pergi dari apartemen ini kecuali gw usir Lo." Kata Renan.

Mau tak mau ia menempatkan barang-barang nya di apartemen milik Renan itu.

🍁🍁🍁🍁

"Gimana Nathan?enak kan?"tanya mama Aura saat mereka sedang makan bersama.

"Iya Tante,enak kok."jawab Nathan.

"Enak apa doyann?" Ledek Aura.

"Apaan sih, Ra? Seharusnya yang tanya tuh gw, Lo tuh yang keknya demen amat tu." Kata Nathan dan mengundang gelak tawa Devin dan juga Mama Aura.

Aura menaikkan sebelah bibirnya, lalu melanjutkan makannya.

*****

"Yaudah Tante, Nathan pulang dulu ya, lagian ini juga udah sore. Kasihan mama sendirian dirumah." Kata Nathan berpamitan.

"Oh..yaudah kalau gitu, titip pesan sama Mama kamu ya." Kata Mama Aura sambil tersenyum manis.

"Iya Tante, permisi Tante." Kata Nathan lalu pergi.

"Hati-hati." Teriak Aura.

"Iyaaa.." kata Nathan lalu melajukan motornya.

****

"Arga, udah pulang ?" Tanya sang papa.

"Iya , pa." Jawabnya tersenyum.

"Oh iya kalau gitu kamu buruan mandi ganti baju. Papa mau ngajak kamu kerumah calon Mama kamu." Kata sang papa.

Raut wajah Arga berubah,"Arga papa tau, hal yang kamu takuti adalah ibu tiri itu galak, dia gak sayang sama kamu, iya kan? Atau kamu berfikir bahwa papa udah gak sayang lagi sama almh Mama kamu." Kata sang papa.

Arga menundukkan pandangannya.

"Kamu pasti senang kok sama mama baru kamu, dia baik. Hal yang paling papa suka, wajah dia dan sifat dia mirip banget sama almh Mama kamu." Kata sang papa.

Arga memandang papanya sebentar lalu mengangguk dan menuju kamarnya untuk ganti baju.

****
"Nathan udah pulang kamu?" Tanya mama nya.

"Iya ma," jawab Nathan.

Ia menuju kekamarnya dan membereskan dirinya. Setelah itu ia kembali turun menemui sang mama.

Nathan mendekati mama nya dan menghirup harum bau masakan sang mama.

"Wahhh sepertinya bakal makan besar nanti malam." Goda Nathan.

"Iya, Nathan. Jadi kamu harus bantuin mama ya buat beresin semuanya."

"Siap bos." Kata Nathan lalu ikut membereskan semuanya.

***
Arga berdiri didepan cermin kamarnya ia mematutkan diri memakai pakaian yang di kenakannya. Ia bingung ayahnya sangat keras kepala, ia tak mungkin menyuruh ayahnya untuk membatalkan pernikahannya. Ia harus memantapkan hatinya menerima kenyataan ini.

To..tok..tok...

Suara ketukan pintu dari luar kamar terdengar sangat jelas, seorang lelaki dewasa memasuki kamar yang ditempati Arga.

"Sudh siap?"tanyanya.

"Sudah, pa."jawab Arga ragu.

Ini memang hanya hal sepele bagi sekumpulan orang diluar sana, tapi bagi Arga ini lebih menakutkan dari pengambilan raport.

Arga berjalan membuntuti ayahnya seperti anak ayang dengan induknya. Ia berfikir karena ini hanya memperkenalkan dirinya dengan calon mamanya ia tak perlu memakai pakaian rapi-rapi.ia mengenakan celana jeans dan Hoodie
Berwarna biru dongker.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang