Chapter 17

24 4 3
                                    


"Emang apa hubungannya? " Tanya Nathan.

"Gak ada. " Jawab Dodit datar, padahal dia tadi habis tertawa terbahak-bahak.  Dodit masih stay pada tempatnya memandangi Nathan dan Aura bergantian.

"Ngapain si , Dit? " Tanya Nathan bingung sambil menaikan sebelah alisnya.

"Kalian yang ngapain berduaan di toilet, ntar ada hantu nya lho hihiii. " Jawab Dodit dengan melenggak-lenggokkan badannya saat mengucapkan kata hantu sampai hihiii.

Aura dan Nathan saling memandang, "ck,gaje banget si, Dit. Lagian ngapain si lo ke toilet cewek? " Tanya Nathan geram sambil mengerutkan keningnya.

"Seharusnya gw yang nanya sama lo, ngapain lo ditoilet cewek? Berdua sama Aura lagi. " Celoteh Dodit agak ngegas, padahal dia salah wkwk.

"Gw kan dihukum... Gimana si? " Jawab Nathan tambah geram.

"O.. Iya lupa gw hehe. " Kata Dodit sambil nyengir.

"Udah sana pergi, " Usir Nathan.

"Emang kalian mau ngapain? " Tanya Dodit lagi, alhasil Dodit mendapat tatapan tajam dari Nathan dan Aura sekaligus, seperti anak yang sedang dimarahi oleh orang tuanya.

"Kurang jelas? Mau gw panggilin bu Siska? Biar lu dihukum sekalian? " Tanya Nathan agak ngegas karena ia sudah geram dengan anak satu ini.

"Iya.. Iya.. Iya... Ini udah mau pergi... Yaudah gw pergi... Hehe. " Katanya sambil cengengesan, lalu pergi meninggalkan mereka.

Kini keadaan mulai hening lagi, baru saja Aura ingin bersuara tetapi Nathan sudah mendahuluinya, "kalau mau tanya-tanya atau lu ada ide buat mecahin masalah ini, jangan sekarang. Entar aja kita ketemu di cafe chocho deket sekolah. " Kata Nathan.

Baru saja Aura ingin bersuara lagi, tapi Nathan menyangkalnya lagi, "ntar jam sepulang sekolah. "

"Udah selesai ni, gw ke kelas dulu. " Kata Nathan lalu pergi begitu saja.

"Ih tu anak. " Kesal Aura.

☘☘☘

"Permisi." Kata Nathan saat memasuki ruang kelasnya.

"Enak dihukum nya, Nathan? " Tanya guru yang sedang mengajar kelas itu, tanpa melihat kearah Nathan karena ia sedang memotong kuku jari tangannya.

Nathan terdiam, ia melongo mendengar kalimat itu. 'Mampus gw, kenapa bisa lupa si gw, kalau sekarang ini pelajarannya bu Siska? Males banget anjinc' batinnya.

"Kenapa diem? " Tanya bu Siska yang sekarang menghadap kearah nya, tapi pertanyaan itu sama sekali tak ada jawaban dari yang ditanyai, akhirnya bu Siska bersuara lagi,"Ngapain diem? Mau berdiri disitu aja sampai jam pulang? " Tanya bu Siska tanpa senyum dengan menaikkan sebelah alisnya.

"A.. E.. Enggak-enggak, ini mau masuk. " Jawab Nathan sambil nyengir.

"Enak tadi dihukum nya? " Tanya bu Siska lagi.

"Ya jelas enak lah bu, orang dihukum nya aja sama Aura hahahaah. " Timpal Dodit yang tawanya diikuti oleh siswa-siswi yang ada di kelas itu.

"Eh-eh...enggak! Bukan gitu bu, tadi tu saya bersihin toilet cowok, nah pas udah selesai saya ke toilet cewek bantuin Aura, gitu. " Jawab Nathan gelagapan,Sambil melambai-lambai kan tangannya membentuk kata tidak pas kata'enggak'.

"Cieee mbantu in cie.. Hahah. " Kata'cie' terus dilontarkan sama siswa-siswi itu.

"Aduhhh diem dong. " Kata Nathan mengahadap  murid kelas itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bu Siska hanya bisa tersenyum meledek melihat murid satunya ini.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang