Chapter 26

17 2 4
                                    


"Kalau gitu Nathan pergi dulu ya, dah." Kata Nathan lalu pergi keatas mengambil kunci motor dan jaket, setelahnya ia pergi menuju tempat Aura berada.

Arga hanya bisa diam disini,tak ada topik yang menyenangkan baginya hari ini.
______________________________________________

Hanya malam hari yang bisa menenangkan hati Aura, ia pikir malam lebih bagus daripada senja. Oh atau bahkan dia mulai menyukai kegelapan sekarang?? Langit malam begitu indah jika awan tidak menangis, menatap bintang yang terang disisi bulan yang selalu memancarkan sinarnya. Gila bukan jika manusia ingin menjadi seperti kelelawar yang tidur pada siang hari dan melakukan aktivitas mereka dimalam hari?? Dia akan menjadi insomnia segera ataupun nanti. Hanya berdiri di balkon kamarnya dan melamun tak jelas, itu yang dilakukan Aura akhir-akhir ini. Mungkin berjalan dimalam hari ini akan sedikit menenangkan pikirannya.

"Aura, ngapain lo disitu??" Teriak seseorang dari bawah yang mengagetkan gadis manis dengan piyama bermotif polkadot pink di lantai atas.

Yang merasa terpanggil pun menoleh ke bawah,gadis itu mengernyitkan keningnya melihat jelas siapa lelaki itu 'Nathan?' lalu ia memutarkan kedua bola matanya.

"tunggu bentar, gw ganti baju dulu. Bentar doang." Katanya dengan mengisyaratkan Nathan untuk menunggu dirinya dengan menggunakan tangannya.

Aura berlari masuk kedalam kamar dan mengganti piyamanya dengan pakaian yang pantas hari ini. Tak perlu rapi untuk nya pergi malam ini, Aura hanya memakai celana jeans berwarna hitam dengan atasan sweater berwarna pink baby. Aura tak perlu make up tebal, ia hanya menyapukan sedikit bedak diwajahnya dengan lip gloss yang berwarna muda agar tidak terlihat seperti tante-tante.

Setelah dirasa pantas, dirinya pergi menuju bawah dan berpamitan dengan kedua orang tuanya. Ia tak melihat Devin berada dibawah,'bagus lah, kalau ga ada dia gak bakalan diejek terus.'pikirnya lalu pergi keluar menemui Nathan.

Nathan yang berada diluar sekilas melihat arlojinya dengan ekspresi seperti orang yang kesal." Lama banget si lo." Katanya dengan raut wajah kesal, hari ini ia jalan kaki untuk menuju rumah Aura. Sengaja si, lagipun rumah mereka satu komplek jadi ga begitu jauh.

"Yaelah,cuman nunggu gitu doang aja udah ngeluh lu. Apa lagi entar kalau kita udah punya anak terus gw harus ngurusin anak gw dulu, kalau mau pergi keluar mana tahan lo???" Pertanyaan itu seketika muncul dari mulut Aura, tanpa berpikir panjang ia melontarkan nya kepada Nathan. Dengan cepat Nathan mengalihkan pandangannya kepada Aura dengan ekspresi kaget dan matanya terbuka lebar seketika.

"A-apa??" Tanya Nathan kaget.

Karna baru sadar dengan pertanyaan nya barusan Aura memberhentikan langkahnya dan ikut kaget dengan pertanyaannya sendiri,"A-enggak - enggak. Maksud gw...e- anak lo ga tau sama siapa entar." Jawabnya seketika dengan mengalihkan pandangan nya, sudah bisa ditebak pasti pipinya merah saat ini.

🍁🍁🍁🍁

Arga hanya bisa diam didepan papa nya dan mama Nathan,lagi pun topik yang dibahas kedua orang itu sama sekali tidak menyenangkan,hanya membahas tentang Aura Nathan,Aura Nathan. Percakapan itu tambah membuat kuping Arga panas,mungkin memang Arga sudah melepaskan Aura kepada Nathan,tapi tak tau kenapa hatinya masih terasa sakit setiap mendengar kedekatan Nathan dengan Aura.

Karena sudah tak tahan sedari tadi Arga mulai mengangkat bicara,"emm,pa, tante.... Arga pergi keluar bentar ya,temen Arga bilang katanya mau ada acara dan Arga disuruh dateng." Katanya bohong.

"Loh,cepet banget si Nathan pergi kamu juga,terus acara ini cuman buat kita berdua dong?" Tanya Delisa.

"Ini kan memang acara tante sama papa hahahah." Jawab Arga dengan tawanya.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang