Chapter 21

25 4 17
                                    



Aurel mengangguk mantap, "Iya, jadi tu....group itu isinya anak kelas 10,11,dan 12. Tapi itu cuman khusus buat murid populer gitu termasuk gw wkwk. Kak Ica itu kakak kandung gw, gw juga baru tau kalo kak Devin itu abang lo, gw taunya dia cuman punya adik, tapi gak tau kalo itu lo. " Jawab Aurel panjang lebar yang hanya dijawab anggukan mengerti dari Aura.

*****

"Jadi ... Lo beneran putus dari Arga? " Tanya Alexa kaget secara tiba-tiba yang juga mengagetkan Aura dan juga Aurel, karena Alexa dan gengnya sudah tiba disamping meja mereka.

Aura memandang Alexa, lalu ia mengangguk pasrah. "Wah... Parah banget tu si cupu main embat cowok orang aja. " Celoteh Vio.

"Si cupu ngembat gimana si? Kan dia gak laku. " Tanya Sia dengan polosnya, alhasil ia disuguhi tatapan tajam dari ketiga sahabatnya. Sia pun menggaruk kepalanya dan nyengir. "Emang kenapa si, Vi? " Tanya Sia sambil menyenggol lengan Vio.

"Udah lo diem aja. " Kata Vio.

"Emm.. Gw ada cara kok, buat... "

"Nyingkirin dia. " Lanjut Alexa dengan senyum evil nya.

Aura menatap Aurel dulu sebelum ia menjawab tawaran Alexa, dan Aurel hanya mengangkat kedua bahunya. " E... Nggak.. Nggak usah, nggak apa kok. Mungkin emang Arga udah gak suka sama gw. " Jawab Aura dengan berat hati.

Angel, Vio, dan Alexa memutarkan kedua bola matanya jengah, " Ck.. Lo tu bodoh banget si, orang cowoknya diambil orang lain kok cuman diem aja dan pasrah kayak gitu. " Kata Angel dengan nada agak kesal.

"Kalo dia emang ga butuh bantuan kalian kenapa harus dipaksa si? " Tanya Renan dari tempat duduknya.

"Tauk, kayak anak kecil tau gak kalian tu? " Timpal Nathan.

Seketika mereka semua menengok ke arah Nathan dan Renan begitu juga dengan Aura dan juga Aurel. "Diem ya ini... " Perkataan Alexa tergantung karena guru sudah memasuki ruang kelas itu.

"Alexa, Angel, Vio, Sia ngapain kalian disitu? Duduk pada tempat kalain masing-masing!! " Tanya Bu Siska.

"I-iya bu. " Jawab mereka.

"Kamu juga Vio, Sia... Ngapain kamu ada dikelas IPA 5? Kalian kan anak kelas IPA 3. Mau nilai harian kalian saya kurangin? Kamu juga Vio, mentang-mentang pinter udah bel masih aja keluyuran kemana-mana. Mau beasiswa kamu saya cabut? " Tanya bu Siska agak ngegas.

"A... Eng-enggak bu... Ini mau balik... Permisi bu. " Kata Vio sambil nyengir nyengir lalu lari dengan menarik tangan Sia.

Bu Siska hanya bisa menggelengkan kepala nya.

****
"Alexa kayak acuh gitu ke lo, kalain marahan? " Tanya Nathan disela-sela pelajaran Bu Siska.

Renan menatap Nathan, "ya gitu.... Gw ga tau lagi sama pikiran cewek emang. Seharusnya tu gw yang marah sama dia... Eh ga taunya malah tadi pagi dia cuekin gw, aneh emang. " Jelas Renan.

"... Kenapa juga si, cowok tu selalu salah dimata cewek? " Tanya Renan kepada Nathan yang nada suaranya agak keras, dan Nathan pun mengisyaratkan untuk mengecilkan volumenya. Tapi terlambat siswa-siswi kelas itu semua sudah menghadap kearah mereka begitu juga Bu Siska.

Nathan dan Renan melihat sekeliling mereka dengan mulut yang agak terbuka, dan menatap bu Siska yang sepertinya sekarang sudah mau marah, karena mukanya sudah merah ditambah badannya yang besar membuat bu Siska terlihat seperti bom yang mau meledak.

"Renan, Nathan... Dari tadi saya perhatiin kalain itu ngerumpiiii terus, kayak anak cewek aja. Kalian ga memperhatikan saya? " Tanya bu Siska dengan mata melotot dan nada marah.

What's Wrong With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang