14.Latihan

3.1K 353 114
                                    


Happy Reading🤗


"Kak, lama banget sih pulangnya. Aku udah laper nih."

Lisa terkekeh saat menatap wajah cemberut Haruto, gadis itu mengacak usrai sang adik pelan.

"Emang bibi nggak masak?" tanya Lisa.

Haruto diam, menggandeng lengan Lisa agar masuk kedalam rumah. Tadi Haruto langsung menghampiri Lisa saat gadis itu baru turun dari mobilnya.

"Udah sih, tapi kami kan pengen makan malam bareng kak Lisa." Haruto nyengir kemudian menarik Lisa agar duduk di kursi meja makan, disana udah ada Guanlin, Yoonbin, Taeyong, dan Seulgi. Mereka tidak mau pulang, sangat betah berada di kediaman keluarga Manoban.

"Kok kalian nggak balik aja sih? Nggak punya rumah?" tanya Lisa bercanda namun dengan nada serius.

Taeyong meliriknya sebentar kemudian mengambil paha ayam goreng dan menunjukkannya ke Lisa.

"Jangan ngomong sama gue! Noh ngomong sama ayam aja noh!" kesalnya kemudian memakan ayam itu dengan lahap.

Lisa terkikik, jadi Taeyong masih kesal gara-gara tidak diajak rapat Osis dadakan tadi. Tadi Lisa ditelpon oleh Jaewon, Lisa diminta untuk datang ke cafee rainbow sama anak Osis inti. Sebenarnya Lisa memang mau mengajak Taeyong, tapi melihat Taeyong tertidur pulas, Lisa jadi tidak tega.

Lisa menatap Seulgi yang nyengir garing ke arahnya. "Kalau kunyuk ini balik gue balik kok Lis, sumpah!" Seulgi menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya, memberi peace sign.

"Iyain, dah makan cepet!"

Mereka berenam makan malam dengan tenang, sesekali terdengar keributan dari oknum bernama Lee Taeyong dan Haruto yang berebutan ayam goreng. Seulgi masih berusaha untuk tenang, dalam hati sudah tidak tahan untuk menjambak surai Taeyong yang sudah lumayan panjang. Sedangkan dua adik Lisa yang lain hanya bisa menatap mereka sambil geleng-geleng kepala.

Selesai makan malam bersama, mereka membereskan peralatan makan yang tadi mereka gunakan. Lisa dan Seulgi mencuci piring, dan Haruto yang berebutan sabun cuci piring dengan Yoonbin. Hampir saja Yoonbin melemparkan piring kaca ke wajah Haruto yang tampak songong jika Guanlin tak mencegah.

"WOY BEDEBAH! MATA GUE KENA SABUN ANYING!" Taeyong merasakan matanya perih terkena cipratan air sabun cuci piring, namun ia malah menambahkan perih itu dengan cara menggosokkan tangannya yang penuh busa ke matanya. Sekarang siapa yang bodoh?

"KOK TAMBAH PERIH!?" Taeyong menghentakkan kakinya kemudian berlari ke arah Lisa, dengan cepat Lisa menuntun pemuda bertubuh jangkung itu menuju wastafel, membasuh wajah yang terkena noda sabun dan mengusapnya perlahan.

Lisa malah dibuat geram saat Taeyong dengan tidak sabarnya malah mengucek matanya lagi walau tangannya sudah bersih dari sabun.

Ctak

"Aduh!"

Lisa berdecak mendengar ringisan Taeyong, masih mending baru di jitak bukan di tonjok.

"Serius, aku sekarang ngerasa kalau aku lebih pintar daripada bang Taeyong," ujar Haruto bermaksud meledek Taeyong yang merengut sebal.

"Kak! Guan, Ben sama Haru mau ke kamar dulu."

Guanlin, Yoonbin, dan Haruto berjalan ke arah Lisa, mengecup pipi kakaknya secara bergantian sebagai ucapan selamat malam.

"Hm, jangan begadang."

Setelah mengatakan itu dan diangguki oleh ketiga adiknya, Lisa menyeret Taeyong menuju ruang keluarga, melihat Seulgi yang sudah duduk santai sambil menonton televisi.

TWO CHOICES [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang