⭕ Prolog

407K 22.1K 2.5K
                                    


Theme song untuk cerita ini
|GAHO- Start|

DISCLAIMER!

. Cerita ini bergenre dewasa (18+)
. Untuk usia pemeran utamanya belum di revisi jadi harap bijak dalam menilai kematangan seorang anak perempuan untuk menikah
. Terdapat candaan dan kata-kata kasar, harap bijak dalam membaca dan memahami mana yang harus ditiru dan harus dibuang

‼️Berhubung umur pemeran cewek di novel dan versi wattpad diubah, kalian mungkin akan menemukan keanehan di umurnya yang belum zefmon revisi. Intinya si cewek umur 18 tahun ‼️

Thanku ❤️

            

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

            

             AKU punya seorang suami. Dia gak ganteng-ganteng amat sih, gak baik-baik amat juga kayak tokoh utama pria di drama korea. Dia bukan tipe pria yang bisa melakukan hal uwwuu layaknya cerita romansa. Ngomong kalimat aku cinta kamu aja gak pernah sama sekali. Gimana ya deskripsiin dia? Umm, bisa di bilang dia tuh kayak manekin berjalan. Tau manekin kan? Itu loh yang di biasa di pajang di toko-toko baju terus di pakein pakaian layaknya manusia.

Dia hidup tapi seakan gak berperasaan. Ucapannya memang sangat tajam tapi hampir selalu benar dan berfaedah.

Tiga kata untuk pria itu adalah angkuh, jutek , dan tentu saja susah senyum.

Kita sebut saja dia Mr. J.

Jadi Si Mr. J ini orang yang begitu di siplin waktu, rapih, teratur, perfeksionis, dan satu lagi jangan sampai ketinggalan--

Dia gak suka banyak bicara. Irit ngomong lebih tepatnya. Dia gak mau buka suara kalo di rasa itu bukan untuk hal yang penting-penting amat. Pemborosan kata dia bilang.

Oh ya, ada hal yang membuatku kesal dengan ucapannya yang suka gak di ayak dulu.

Dia bilang pernikahan kami itu hanyalah sebuah hubungan simbiosis mutualisme.

Kalian tau apa arti simbiosis itu?

Iyap, hanya sebatas hubungan yang saling menguntungkan. Namun bagiku, pernikahan itu lebih dari sebuah hubungan yang seperti itu.

Hhahahha! Persetan saja dengan ucapannya. Bukannya sama-sama untung, aku justru merasa jadi pihak yang di rugikan di sini.

Bukannya aku untung, malah buntung.

Jadi pernikahan kami itu simbiosis mutualisme katanya?

Kalian gak tau aja betapa nyebelinnya suamiku. Di tinggal bentar aja dia udah teriak-teriak memanggil namaku. Aku dan dia itu seperti Selatan dan Utara, seperti minyak dan air yang tidak akan pernah menyatu, seperti api dan air, layaknya Pizza dan oncom goreng.

Kami selalu berbeda dalam segala hal.

Oh ya, aku belum ngasih tau siapa namaku ya? Aku punya nama yang indah, salah satu nama bunga paling wangi yang biasanya di campur di teh. Bahkan kalian bisa menemukan namaku di berbagai produk minuman, sabun dan parfum. Ayo tebak apa?

Nyerah?  oke deh aku kasih tau aja. Jadi namaku---

"MIMIN! KAYAKNYA KLOSET DI KAMAR MANDI MASIH ADA KERAK DEH, COBA BERSIHIN DULU SANA!"

Hahh~masih pagi loh ini. Apa aku bilang, dia itu ngeselin.

iya, namaku Jasmine. Kalau di bahasa Indonesiakan artinya bunga melati. Namun sejak kecil orang-orang selalu memanggilku dengan panggilan---

"Mimin, habis bersihin kloset, kamu buatin saya sarapan ya, jangan lupa ngelap meja dan jendela."

Mohon maaf, aku mau tanya, di sini aku itu seorang istri atau seorang babu ya?

Aku pernah sekali menanyakan alasan dia kenapa mau nikahin perempuan yang cuma tamatan SMP sepertiku ini. Mau tau jawaban yang keluar dari bibir dia?

"Justru karena itu, kalo saya menikahi wanita cerdas, saya rasa wanita itu gak akan tahan dengan saya."

Entah aku harus senang atau sedih?

Pengen nampol, tapi suami.

Haloha, jumpa lagi dengan cerita baru saya hehheh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Haloha, jumpa lagi dengan cerita baru saya hehheh

Bosen juga #dirumahaja

Mau tau dong gimana buat part pembukaan ini? Kasih komentar yaa

tema cerita ini adalah warna HIJAU. Gatau kenapa adem aja rasanya liat warna ijo.

Oh ya, setelah melewati pergulatan pikiran yang sangat sangat bikin lieur mau pake pov apa, cerita fantasi atau memilih realita, akhirnya pilihan jatuh ke POV aku-saya. Kenapa? Karena saat menulis cerita Keyzha Gerald sebelumnya, saya sangat menikmati menulis cerita itu.

Saya pilih pov ini karena terkesan menantang diri, wkwk kalo pake gue-elo bawaannya gak serius saya haha

Ya terus kenapa gak bikin cerita mereka aja? - pertanyaan readers yang suka neror minta saya bikin cerita Key-Ger .

Suka sama cerita mereka , tokohnya juga suka. Cuma giamna ya jelasinnya, diriku pengen membuat suasana baru, keluar dari tokoh baru dan karakter baru. Eh tapi tenang, saya buat karakter cowoknya gak jauh beda sama Gerald kok ngehhe.

Jangan heran juga kalo saya yg biasanya pake gue-elo jadi SAYA. Hehhe kalo di real life saya suka pake gue elo, tapi kadang karena terbawa suasana saat presentasi di kampus atau justru menulis karakter tokoh gini, saya lebih nyaman pake SAYA. Wkkw terima kasih jika mau mengerti.

Enjoy this story, lavv ZEFMON ❤️

Simbiosis Agreement Where stories live. Discover now