[Story 11]
Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...
Malam gais, yang mau beli tapi bingung mau beli dimana, nih zefmon kasih tau
CATAT YA TGL 5 AGUSTUS 2022 PO nya jangan sampai KELEWAT
CUMA ADA 200 STOK YANG BISA DAPAT BOOKLET BERISI CERITA TAMBAHAN SELAIN NOVEL
... Kau tepikan aku, seolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimu....
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
APA yang lebih menyakitkan daripada melihat suami sendiri kembali pada mantannya?
Dia bilang ada urusan penting yang ingin dia lakukan, baik. Aku mencoba memahaminya, mungkin urusan itu memang jauh lebih penting dari istrinya.
Jika itu tentang nenek yang jatuh sakit lagi, gak apa-apa, sungguh. Karena bagaimanapun seorang ibu itu harus di dahulukan.
Tapi apa urusannya?
Menemui mantan calon istri?
Jadi secara gak langsung dia mau mengatakan kalau mantannya itu jauh lebih penting dariku.
Lebih harus di prioritaskan daripada aku yang berstatus istrinya?
Di bohongi itu memang menyakitkan, tapi jauh lebih sakit saat kita di bohongi oleh orang yang kita percayai.
Bodoh.
Aku seperti orang bodoh sungguhan sekarang, bagaimana bisa aku duduk di meja makan di saat di hadapanku duduk suami dan mantannya dari masa lalu sedang duduk dekat.
Aku pikir hanya akan cemburu pada sosok Mbak Jihan tanpa harus bertemu seperti ini. Berkali lipat jauh lebih menyakitkan melihat mereka berdua secara nyata begini. Di video saja sudah bikin hati ngap-ngapan.
