⭕ Apa Kamu Mau Percaya?

113K 13.4K 3.7K
                                    

Now playing |RAIN or SHINE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now playing |RAIN or SHINE

Cek mulmed yaa

⚫⚫⚫

       BAGAIMANAPUN aku adalah istri Mas Jul. Ya, walau aku tau aku dan dia tak terlibat perasaan apapun. Tapi coba deh pikir, istri mana sih yang gak nyesek kalo ternyata suaminya masih terlibat dengan masa lalunya, apalagi dengan wanita lain yang pernah singgah di hidup suaminya.

Iya, iya! Aku yakin, itu cukup jadi satu alasan berdasar kenapa kemarin malam saat aku melihat Mas Jul aku merasa agak sesak di dalam hati. Toh, aku gak suka sama Mas Jul, tertarik juga enggak kok. Perbedaan usia yang cukup jauh di antara kami berdua membuatku malah menganggapnya sebagai Om atau tidak seorang abang.

Benar Jasmine, kamu tuh gak ada rasa sama dia.
Aku mencoba meyakinkan diri sendiri. Tapi kata orang nih ya, cemburu itu salah satu bentuk adanya perasaan. Begitu pun dengan perasaan kecewa.

Tidak mungkin ada kecewa atau cemburu jika tidak ada sesuatu di dalamnya.

Tapi aku kan gak suka sama Mas Jul, kenapa aku harus cemburu coba? Terus- terus yang kemarin itu maksudnya apa?

Duh kesel sama diri sendiri!

Aku kemudian memotong dengan kasar daging ayam yang ada di talenan. Mikir gini doang bikin kepala kopdar tujuh keliling. Dari bangun tidur tuh bawaannya mikirin Mas Jul terus. Bukan deh, lebih tepatnya mikirin perasaanku pada Mas Jul.

Takk! Takk!

"Bener Jasmine! Kamu gak cemburu! GAK!" ucapku lalu mencincang-cincang daun bawang. "GAK MUNGKIN AKU CEMBURU!"

Yakali gitu aku suka sama Mas Panjul itu? Ohh hoo, tidak mungkin. Pria kanebo kering sepertinya memang bisa apa buat bikin aku sampai jatuh cinta?

Memangnya dia itu Fiersa bessari yang bisa bikin wanita baper? Atau dia itu Oppa-Oppa korea yang bisa bikin rahim wanita jadi anget?

Tidak, Mas Jul itu hanyalah pria kaku yang gak bisa berbuat manis pada istrinya.

"Hati-hati, tangan kamu nanti bisa kena."

Seketika aku berhenti menggerakkan pisauku saat mendengar suara Mas Jul yang tiba-tiba muncul di sampingku. Duh Gusti Nu Agung! Kenapa dia pake muncul sih di sini.

"Kamu tuh salah cara motong daun bawangnya, harusnya potong kasar-kasar aja, terus agak nyerong, jangan lurus halus gitu. Paham?"

Simbiosis Agreement Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang