⭕ Cinta Pandangan Pertama? Sepertinya Tidak Ada.

114K 13.1K 4.7K
                                    

"Bentuk cinta itu begitu banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bentuk cinta itu begitu banyak.

Ada cinta dengan jarak usia begitu jauh.

Ada cinta yang buta, tuli. Seakan tidak memandang apapun dan tak mendengar apapun kata orang.

Lalu apa kau percaya akan cinta pada pandangan pertama? "

Love at first sight?


Ost|Bentuk cinta - ECLAT

⚫⚫⚫

SEMESTER baru telah tiba! Ahhh senangnya aku. Saking senengnya, aku sampai gak bosen berdiri ngaca cuma buat melihat pakaian seragam putih abu-abu yang aku pakai sekarang.

Duh gak sabar deh pengen duduk di kelas terus belajar dengan teman-teman. Udah lama banget aku kepengen belajar lagi di sekolah.

Percaya gak percaya, sejak Mas Jul ngomong gitu dimalam dia beliin aku martabak, terhitung sejak tanggal itu juga aku udah menghitung di kalender kapan hari ini akan tiba. Dan tadaa~

Hari ini aku akan masuk sekolah baru. Yeihh, senangnya.

"Mau sampai kapan saya harus nungguin kamu ngaca?"
Aku melirik pantulan Mas Jul di dalam cermin, ah iya dari tadi ternyata dia sudah mengungguku sambil bersandar di lemari kamar kami.

Senyumku mengembang lebar padanya, walaupun hanya lewat cermin, aku bisa melihat Mas Jul yang terdiam cukup lama melihat senyumku.

"Khem. Saya tunggu di mobil. Saya kasih kamu waktu sepuluh detik. Kalau sampai detik ke sepuluh kamu belum ke mobil saya, siap-siap saya tinggal."

Mendengar itu, tentu saja aku gak mau ngaca lebih lama. Tak perlu menunggu sepuluh detik seperti yang Mas Jul mau, aku langsung ikut mengibrit di belakang Mas Jul.

Melihat punggung Mas Jul dari belakang seperti ini saja sudah cukup memperlihatkan bagaimana menawannya dia sebagai seorang pria dewasa. Tak heran jika ternyata di luar sana banyak wanita yang diam-diam mengidamkannya.

Tapi masih ada sesuatu yang mengganggu pikiranku. Itu loh, kalimat yang di ucapankan Mas Jul saat memutuskan untuk menyekolahkanku lagi.

'Sekolah yang benar, dengan begitu kamu bisa melahirkan anak yang pintar untuk saya'

Apa itu beneran alasan utamanya ya? Ih kalo gitu mah aku bisa menarik kesimpulan kalo sebenernya dia sudah ada niat buat jadiin aku sebagai ibu dari anaknya kelak.

Simbiosis Agreement Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang