⭕ Rumit

104K 13.6K 6.3K
                                    

Ost|i will go to you like first snow


Ada yang bisa tebak dia siapa?

Ada yang bisa tebak dia siapa?

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


SEMUA akan baik-baik saja.

Setidaknya itu yang aku pikirkan untuk saat ini, memeluk Mas Jul seperti tadi membuatku berharap dia mau sedikit terbuka tentang masa lalunya dengan mantan calon istrinya. Banyak hal yang ingin aku tanyakan, termasuk bagian di mana Mas Jul bilang bahwa dialah orang yang merebut sesuatu yang paling berharga milik Mbak Jihan.

Jujur, aku sangat benci pikiranku yang menduga-duga.

Kalau memang suatu hari aku tau kebenaran bahwa hal berharga yang Mas Jul maksud itu adalah 'Keperawanan' Mbak Jihan, apa aku mungkin akan berjalan menjauh dari hidupnya?

Jahat ya aku?

Maaf, tapi aku rasa mungkin aku bukanlah gadis kuat yang bisa menerima masa lalu Mas Jul sepenuhnya. Rasanya tuh apa ya, aku cuma belum bisa terima aja seandainya aku sungguh menikah dengan pria yang ternyata di masa lalu pernah meniduri gadis lain.

Menyakitkan.

Membayangkan bagaimana suamiku menggerayangi tubuh wanita lain, sedangkan aku yang istrinya bahkan sama sekali tidak ia jamah. Bukan aku ngarep loh ya, aku cuma berpikir itu hal yang agak sulit ku terima.

Tapi biarlah, untuk sekarang aku masih mau mempercayai suamiku. Namun bila hari itu tiba, aku gak tau hatiku akan sesakit apa nantinya.

Tinggalkan sejenak masalah itu.

"Mas,"
Panggilku padanya yang sejak tadi hanya diam menyetir mobil, tak ada pembicaraan yang cukup berarti antara kami berdua.

"...."

"MAS JUL."
Panggilku sekali lagi, membuatnya tertegun dan menoleh padaku. Mikirin apa sih?

"Kita singgah di situ sebentar Mas."
Tunjukku pada gerobak abang-abang ayam Sa*ana.

Tanpa banyak tanya, Mas Jul menepikan mobilnya, padahal Mas Jul yang biasanya pasti bakal nasihatin aku kalau beli ayam kayak gini gak bagus lah buat kesehatan, banyak kolesterol jahat lah dan segala bla bla bla bla lainnya. Tapi lihat ini, dia hanya diam terus.

"Jasmine turun sebentar ya Mas, Mas mau juga?"

"Gak perlu."
Jawabnya dingin, sedingin cuaca sekarang. Dia mengambil handphonenya lalu memainkannya. "Kamu ada duit?"

"Ada kok Mas."
Aku kemudian keluar dari mobil lalu pergi memesan beberapa ayam. Tapi ini bukan untukku, niatku sih aku membelikan ini buat anak-anak di dekat kali karena kebetulan kan rumah nenek dekat daerah itu, jadi aku rasa gak ada salahnya kalo aku singgah sebentar memberi mereka makanan ini.

"Banyak banget, kamu mau habiskan semua itu?"
Mas Jul terheran melihat bungkusan ayam yang aku bawa ke dalam mobil.

Aku menggeleng kepala seraya tersenyum. "Bukan, ini buat Junot dan teman-temannya."

Simbiosis Agreement Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz