[Story 11]
Aku pikir menikah itu sesuatu yang sakral yang harus dihargai sebisa mungkin, aku pikir itu yang semua orang pikirkan tentang pernikahan. Hingga akhirnya pria berwajah kaku tanpa ekspresi itu muncul menghancurkan stigma tentang pernikahan...
Kalo kalian ada lagu yang enak di denger buat ost part selanjutnya, koment ya, biar gue bisa denger. ⚫⚫⚫
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
⚫⚫⚫
TUNGGU, aku masih harus mengingat dengan baik sekarang. Apa ini nyata? Pria yang aku duduki sekarang bukannya pria gak ada akhlak yang kemarin siang aku temui. Meskipun sekarang dia gak pake jas, terus rambutnya juga gak rapih klimis kayak kemarin, tapi aku yakin ini beneran dia. Lalu, lalu kenapa dia--Ya Tuhan!
"Mas, Mas ngapain di sini?" ucapku spontan, sampai lupa kalau sejak tadi aku udah di liatin gak enak sama nenek dan tante Senia.
Pria itu hanya memandangku tanpa ekspresi sama sekali, tangannya sedikit ia angkat, mungkin biar gak kena badan aku yang katanya bau kambing.
"Seharusnya saya yang tanya, kamu ngapain duduk di atas paha saya? Menyingkir." Tuh kan benar, aku tambah yakin aja kalo orang yang ada di hadapanku sekarang ini adalah pria yang aku temui kemarin, cara bicaranya yang formal dan angkuh bener-bener sama.
Knyutt.
Seperti ada sesuatu yang aku duduki sejak tadi. Aku menunduk ke bawah untuk melihat tempat pantatku jatuh. Ahh pantes aja ada yang ganjel sejak tadi aku duduk, ya terang aja, orang aku duduk pas di sela-sela paha dia. Kalian tau maksudku apa kan?
Sesuatu yang agak bulat tapi bukan telor ayam.
Aku yang baru sadar, seketika langsung berdiri. Duh, ngapain juga sih aku mesti jatuh tepat di antara nganunya dia?
Pria yang entah siapa namanya itu terlihat mengambil tisu dari meja lalu mengelap-ngelap celananya, tak ketinggalan pula ia mengibaskan bajunya, semakin memperjelas kalo dia jijik sama aku.
"Mimin! Kok kamu bisa-bisanya sih dudukin anak saya?" teriak nenek dari tempat duduknya. Jadi dia ini anak nenek? Anak laki-laki nenek yang kuliah di luar negeri, adiknya tante Senia dan Om yang sering di agung-agungkan oleh Lyodra.
Hebat! Mimpi apa aku semalam sampai di kasih kejutan luar biasa gini.
Aku harap ini sungguh hanya mimpi, karena kalo ini sungguh nyata, itu artinya aku berada dalam bencana.
Pertama, karena aku sudah menyiram pria itu dengan jus, padahal bukan dia juga pria yang di jodohkan dengan Lyodra.
Fakta kedua yang paling mengerikan adalah dia anak nenek. Anak kesayangan nenek malah, haduh! Bisa mampus aku kalo nenek tau aku abis guyur muka anaknya.
