Ordinary Love - Quiddity

565 76 18
                                    

Yuri mengintip Sehun yang masih berbicara dengan seseorang tidak bisa dilihatnya karena dari sudut pandangnya orang itu benar-benar tertutup sempurna oleh bahu lebar Sehun.

"Siapa dia? Ahh, menyebalkan saat harus penasaran tapi tidak ada yang bisa dilakukan seperti ini.", gerutu Yuri kesal.

Keheningan yang cukup lama menyelimuti kedua orang yang saling berhadapan saat ini.

"Aku akan melindungi sampai titik darah penghabisanku.", Yuri terdiam saat mendengar perkataan Sehun, semburat merah muncuk di kedua pipinya.

"Tapi apa yang mereka bicarakan?"

Dengan cepat Yuri bersembunyi saat Sehun berbalik dan menyudahi percakapan dengan orang tersebut, Yuri melihat sekilas punggung orang yang berbicara dengan Sehun.

"Apakah dia eommanya?", Yuri mengangkat bahunya tidak mau ambil pusing lalu berjalan menyusul Sehun.

"Sehun-ah.", panggil Yuri hingga Sehun berbalik dan menatap ke arahnya.

"Besok kau akan ikut denganku kan?", Tanya Yuri penuh harap.

Sehun terlihat berpikir, mungkin saja ia akan bertemu dengan orang tuanya dan bahkan Krystal disana. Itu sama saja seperti membuka topeng yang digunakannya saat ini secara sukarela.

"Kau ikut kan?", Ulang Yuri karena Sehun terus terdiam.

"Oh ayolah, kau pengawal pribadiku.", Ucap Yuri kecewa.

"Aku akan menunggu di luar.", Jawab Sehun akhirnya membuat wajah Yuri berbinar.

"Setidaknya selama kau masih bisa kulihat, aku akan sangat merasa tenang.", Ujar Yuri lalu berjalan sambil melompat-lompat kecil ke kamarnya.

"Hyung, dia sudah jauh lebih baik dari terakhir kali, kau tidak perlu khawatir lagi disana.", gumam Sehun pelan sambil menatap punggung Yuri yang semakin menjauh.

~

Hari dimana acara amal pun sudah berlangsung, Yuri berjalan mengekori kedua orangtuanya di acara itu, ia sama sekali tidak berminat melakukan apapun, ia hanya diam dan tersenyum saat ayahnya memperkenalkannya pada rekan bisnisnya ataupun rekan menterinya.

Yuri memutar bola matanya malas saat melihat Myungsoo yang berjalan ke arahnya.

"Annyeonghaseyo, Tuan dan Nyonya Kwon.", sapa Myungsoo sopan.

"Tidak perlu sesopan itu Myungsoo-ah, kami akan segera menjadi orangtuamu juga.", Ucap Tuan Kwon ramah membuat Yuri menatapnya tidak suka.

"Kau bosan?", Tanya Myungsoo pada Yuri mesra.

"Apa pedulimu?", balas Yuri ketus.

"Ingat, ini adalah acara penting.", bisik Myungsoo sehingga posisi mereka seperti berpelukan saat ini.

Yuri yang awalnya ingin meluapkan rasa kesalnya pada Myungsoo tiba-tiba terdiam saat matanya bertemu tatap dengan seorang pria paruh baya yang mendelik sinis ke arahnya.

Tubuhnya limbung seketika untung saja Myungsoo cukup cepat untuk menahan tubuh wanita itu agar tidak terjatuh.

"Ada apa?", Tanya Myungsoo khawatir lalu melihat ke arah pandang Yuri.

Myungsoo mengerutkan keningnya tidak mengenal orang itu sampai akhirnya ia tersadar, pria paruh baya itu adalah Oh Min Guk, seorang pengusaha yang terkenal akan kekejamannya saat menjatuhkan lawannya.

"Yuri-ya..", Myungsoo mengguncang-guncangkan tubuh Yuri yang seakan masih terpaku disana dan tatapannya pun tak pernah lepas dari pria paruh baya yang berjalan bersama istrinya di sebelahnya, tangannya menggenggam erat lengan baju Myungsoo seakan mengatakan agar pria itu tidak pergi kemanapun saat ini.

Ordinary Love (Completed)Where stories live. Discover now