Ordinary Love - Because It's Love

560 75 13
                                    

Suara jeritan melengking dari kamar Yuri membuat Sehun dengan terburu-buru masuk ke dalam dan memeriksa keadaan wanita itu.

"Yuri!", Sehun mendekat ke arah wanita itu yang memegang serpihan kaca dari vas yang sudah tidak terbentuk di atas lantai.

"Turunkan itu.", Pinta Sehun sambil perlahan mendekat ke arah Yuri.

"Yuri-ya, tolonglah!", Pekik Sehun saat pecahan kaca itu hanya berjarak beberapa centi lagi dari leher Yuri. Mata wanita itu terarah padanya namun semuanya kosong seakan tidak ada kehidupan di dalamnya.

"Yeonseok oppa?", Yuri melengah dan Sehun mengambil kesempatan itu dengan menyingkirkan pecahan kaca di tangan Yuri lalu memeluk tubuh ringkih wanita itu.

"Oppa, Maafkan aku.", Lirih Yuri dalam pelukan Sehun lalu tubuhnya melemah dan untuk kesekian kalinya ia jatuh pingsan.

Sehun menghela nafasnya pelan lalu membaringkan tubuh Yuri ke atas tempat tidurnya lagi tanpa sadar Nyonya Kwon memperhatikannya sejak tadi.

Saat selesai lah ia baru menyadari itu dan terkejut dibuatnya.

"Sehun-ssi? Itu namamu kan?", Tanya Nyonya Kwon yang dibalas anggukan oleh Sehun.

"Terima kasih karena bersedia melakukan pekerjaan lebih untuknya.", Ucap Nyonya Kwon benar-benar terdengar sangat tulus pada Yuri.

"Alih-alih menjadi pengawal kau lebih seperti perawatnya.", Tambahnya diikuti isakan kecil yang keluar dari bibirnya. Sehun terdiam saat Nyonya Kwon menatapnya lagi, cekungan di bawah matanya bukan tanpa sebab, ia benar-benar terlihat sangat kelelahan.

Nyonya Kwon tersenyum tipis pada Sehun lalu mendekat ke arah Yuri dan menggenggam tangan wanita itu erat.

"Boleh saya bertanya satu hal pada anda?", Sehun membuka suaranya dan Nyonya Kwon yang awalnya sibuk merapatkan selimut Yuri, menatap ke arahnya.

"Hm, tanyakanlah.", Jawab wanita tua itu sambil mengalihkan perhatiannya pada Yuri lagi.

"Anda terlihat sangat menyayanginya tapi kenapa.."

"Kenapa dia begitu membenciku?", potong Nyonya Kwon yang dibalas anggukan setuju oleh Sehun.

Senyuman getir muncul di wajahnya yang sudah mulai mengeriput termakan usia walaupun sudah banyak perawatan yang dilakukan.

"Asal kau tahu saja, Yuri benar. Aku memang wanita jahat, menikahi suami sahabatnya sendiri disaat ia sudah tiada.", Jawabnya, tangannya bergerak menyingkirkan anak rambut di kening Yuri.

"Sepertinya dibandingkan dia menganggap anda jahat, anda hanya kurang memperhatikannya.", Ucap Sehun.

Nyonya Kwon tersenyum sambil menatap ke arah Sehun. Pria itu pun membungkukan tubuhnya dan pamit keluar dari sana.

"Pantas saja kau begitu menyukainya, ternyata dia memang bisa membuat siapapun tergetar hatinya hanya karena ucapan yang keluar dari mulutnya.", Gumam Nyonya Kwon dengan matanya yang fokus melihat ke arah putrinya yang tertidur lelap walau wajahnya tidak menunjukkan ketenangan yang pasti.

~

Myungsoo memasuki kamar Yuri namun saat melihat wanita itu hanya terbaring lemah di ranjangnya membuat hatinya seakan teriris begitu perih, tak tega dengan keadaan wanita itu.

"Akan jauh lebih baik apabila kau tidak pernah mengingat pria itu jika jadinya akan seperti ini.", Lirih Myungsoo dan lambat laun mata Yuri perlahan terbuka.

Wanita itu bagun dan menatap Myungsoo tajam.

"Kau pembohong.", Myungsoo sangat terkejut akan perkataan yang Yuri lontarkan padanya sekaligus sangat menyesal akan apa yang terjadi.

Ordinary Love (Completed)Where stories live. Discover now