Ordinary Love - Tacenda

429 61 15
                                    

Suasana mencekam masih menyelemuti kedua pria itu dalam waktu beberapa menit ke depannya.

Pelayan Min menghela nafasnya pelam lalu ia melemparkan senyum tipisnya pada pria yang baru dikenalnya beberapa bulan itu.

"Aku tahu kau memang pria yang cepat tanggap.", Ucapnya bertujuan memuji namun yang dipuji hanya terdiam menatap pria tua itu penuh selidik.

"Seharusnya kalian para orangtua jujur dari awal.", Sehun membuka suaranya membuat pelayan Min tersenyum kecut karenanya.

"Hm. Bisakah kau mengatakan perihal itu pada seorang gadis berumur delapan tahun?", Tanya pria tua itu terdengar menyindir.

"Aku yang waktu itu sebagai orang dewasa saja tidak akan pernah bisa menerima jika seseorang tiba-tiba datang dan mengatakan seperti, hei eommamu mati itu karena untuk menyelamatkanmu.", Tambahnya diikuti tawa kecilnya yang terdengar tidak seperti tawa pada umumnya.

"Pulanglah. Ini sudah sangat larut.", Titah pelayan Min sambil mendorong Sehun berbalik untuk segera pergi.

"Tidak.", tolak Sehun karena nyatanya tubuh kekar itu sama sekali tidak bergeming dari tempatnya.

"Baiklah, kau benar memang aku ingin sekali membunuh anak itu..", Sehun membelalakan matanya mendengar pengakuan pelayan Min.

"..tapi itu dulu.", Lanjut pelayan Min melanjutkan perkataannya membuat ekspresi Sehun kembali seperti semula.

"Kenapa? apakah itu alasan seperti, aku mengerti karena aku juga orangtua dan aku pasti akan melakukan hal yang sama dengan mereka?", tanya Sehun membuat pelayan min menyeringai kecil.

"Sebanyak apapun aku berpikir dan sesulit apapun aku berpikir tidak ada yang akan bisa mengerti itu disaat kau kehilangan putrimu sendiri.", Jawab pelayan Min dengan suara parau karena sepertinya pria tua itu berusaha untuk menahan tangisnya.

"..hatiku terlalu sakit bahkan hanya untuk mulai memikirkannya."

"Ahjussi.."

"Yuri Eomma adalah sahabatku tapi dia sendiri yang menusuk kami dari belakang dan merebut harta paling berharga kami.", akhirnya air mata pria tua itu pun tidak dapat terbendung lagi.

"Demi menyelamatkan anaknya sendiri, ia menutup matanya pada orang-orang yang ada di sekitarnya dan pada akhirnya anak-anak itulah yang menjadi korban atas kesalahan masa lalu."

Several years ago..

Yuri kecil terus menangis dengan keras digendongan sang ibu sedangkan ibunya berlari dengan sekuat tenaga untuk segera sampai di rumah sakit.

Begitu juga dengan Pelayan Min dan istrinya yang berlari terburu-buru ke IGD sambil menggendong putri mereka yang terlihat kesulitan untuk bernafas.

Mereka sampai disaat yang bersamaan namun semua orang di rumah sakit itu terus abai pada pasangan suami istri itu dan lebih memilih untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada putri seorang pengusaha terkenal itu.

"Tolonglah putriku sangat kesakitan.", pelayan Min menjegat salah satu dokter namun jawaban semua dokter yang ditahannya selalu sama, "kami akan memastikannya lewat tes dan sebentar lagi tesnya akan selesai."

Dengan rasa penasarannya yang tinggi, pelayan Min menengok ke arah tempat Yuri sedang ditangani dan hatinya sangat sesak melihat banyak sekali dokter yang berkumpul disana sedangkan putrinya diabaikan begitu saja.

"Yeobo!", teriak istrinya hingga ia langsung berlari berbalik ke arah tempat istri dan putrinya.

Tubuhnya melemas melihat putrinya yang sudah terlihat sangat lemas dengan darah yang keluar dari mulutnya dan akhirnya putrinya itu dinyatakan meninggal.

Ordinary Love (Completed)Onde histórias criam vida. Descubra agora