O4. Pesan?

594 64 9
                                    

Aileen membuka matanya dengan hati-hati, berharap apa yang dialami beberapa hari ini hanyalah sebuah mimpi buruk—bertemu dengan Jymin mimpi buruk yang paling mengerikan. Aileen berharap bangun dengan melihat atap putih hitam seperti biasa, Aileen sangat berharap akan mendengar teriakkan Bundanya yang menyuruh segera turun untuk makan. Namun, tepat ketika mata Aileen terbuka sempurna, dan kesadarannya berangsur kembali, Aileen malah dikejutkan fakta bahwa ini bukan yang diharapkan nya. Aileen tak seharusnya berada disini, tak semestinya berbaring di tempat ini.

Kasur ini.

Ruangan ini.

Aroma ini.

Tidak!

Tidak mungkin!

Aileen tak ingin disini, ia tak mau kembali kesini. Tempat yang penuh dengan memori yang begitu menyesakkan hatinya.

Tidak!

Aileen menggeleng keras. Bagaimana bisa ia kembali berada di kamar Jymin? Apa Jymin yang menemukan nya saat pingsan kemarin.

Aileen lantas menegakkan tubuhnya, berusaha mengatur napasnya untuk tidak terlalu panik. Aileen mengitari kamar, tak ada Jymin disini. Bagus, Aileen bisa sesegera mungkin melarikan diri. Sekilas Aileen melihat Jam dinding 02.30 AM, sudah terlalu larut, Aileen khawatir—Bundanya pasti mencarinya.

Seketika Aileen mengambil tas selempang nya, merongoh isi tas mencari ponsel lalu mengirim pesan—Aileen harus mengabari bundanya. Setelah pesan itu terkirim, Aileen siap-siap buat pergi, namun baru beberapa langkah, Aileen mendadak berhenti perutnya menjadi sakit. Ah, Aileen lupa, bahwa sejak tadi ia belum sempat mengisi makanan untuk perutnya. Aileen mencibir dalam hati di sela-sela lenguhannya, perutnya memang tak pernah bisa diajak kompromi.

Maka dengan sangat terpaksa, Aileen melangkah keluar kamar seperti orang pencuri menuju dapur untuk memakan apapun yang ada disana. Tentu saja, yang bisa di konsumsi, makanan yang ada di tempat Jymin selalu tersedia banyak.

Setelah sampai dapur, Aileen tersenyum lega karena melihat situasi yang sangat sepi. Aileen bisa leluasa mengambil apapun yang ia inginkan. Aileen melangkah pelan, membuka lemari pendingin, ia tersenyum puas melihat isi kulkas yang begitu banyak Snack dengan berbagai jenis rasa, Aileen mengambil salah satunya, tak lupa ia juga mengambil satu botol susu rasa coklat. Aileen berseru dalam hati, setelah ini, Aileen akan segera pergi.

“Sudah bangun, hm?”

Sekujur tubuh Aileen membeku, tanpa sengaja Aileen menjatuhkan makanan yang baru saja ia ambil. Sungguh, Aileen terkejut bukan main mendengar suara yang begitu dikenalnya. Jymin, itu pasti Jymin. Sejak kapan? Sejak kapan Jymin disini, bahkan rasanya langkah pria itu tak terdengar oleh telinganya. Spontan, Aileen menoleh melihat Jymin, terlalu dekat, Jymin terlalu dekat dengannya. Perlahan langkah Aileen mundur kebelakang, lelaki itu begitu terlihat santai menatapnya, menutup kulkas lalu melipat kedua tangan di dada dengan tubuh yang sudah disandarkan di kulkas. Tapi satu yang membuat Aileen menjadi ketakutan, Jymin menatapnya tak biasa, ini ekspresi pertama kali yang Aileen lihat hingga Aileen sendiri tak bisa mengartikan maksud tatapan itu. Aneh.

Langkah kaki Jymin perlahan berjalan kearahnya, Aileen mendadak panik berlipat-lipat ganda. “Menjauh, jangan mendekat, jangan menyentuhku.”

Aileen memekik keras, sekujur tubuhnya menjadi gemetar. Percuma jika Aileen berteriak minta tolong ataupun berlari, Jymin pasti bisa menangkapnya. Rasanya Aileen ingin menangis melihat Jymin menatapnya penuh mengerikan dan terus berjalan mendekat kearahnya.

“Kau tahu? Apa yang ku pikirkan satu tahun terakhir ini, aku gila, aku depresi karena kau menghilang begitu saja. Kau tahu bagaimana perasaan ku heh? Jangan tinggalkan aku lagi, mulai sekarang jangan kemana-mana lagi.”

MiracleWhere stories live. Discover now