O5. Boneka

634 69 19
                                    

Mohon kritik dan sarannya. Vote dan komen yah;')

Seluruh badannya masih terasa sakit, persendiannya terasa ngilu dan badannya meriang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seluruh badannya masih terasa sakit, persendiannya terasa ngilu dan badannya meriang. Itulah yang pertama kali dirasakan Aileen saat membuka matanya, sedikit terkejut ketika mendapati dirinya sudah terbaring di ranjang empuknya. Padahal, terakhir kali ia memegang ponsel dan membaca sebuah pesan yang sungguh membuatnya syok setengah mati. Apa ia terlalu merasa ketakutan dengan pesan aneh itu hingga membuatnya mendadak demam seperti ini? Apa maksudnya? Kenapa pesan itu begitu mengerikan? Sebenarnya pesan itu siapa yang mengirim?

Semua pertanyaan itu berkecamuk dalam otaknya, sampai Aileen merasa sangat pusing. Aileen makin melebarkan matanya, berusaha beradaptasi eksistensi pria yang tengah menutup tirai kamarnya karena sudah malam. Berapa lama ia tertidur?

Aileen melirik sekilas punggung tegap yang membelakanginya. Jymin. Aileen menjadi sangat malas bertemu Jymin saat ini. Aileen langsung memejamkan matanya ketika melihat Jymin yang membalikkan tubuhnya. Aileen rasa, Jymin semakin dekat karena parfum lelaki itu menyeruak di hidungnya hingga sampai kasurnya sedikit melesak. Jymin sudah duduk disampingnya.

Aileen berusaha tenang, bertahan dengan posisi tidak bergerak sedikitpun dan berpura-pura seolah ia masih tertidur. Hingga akhirnya, Aileen dibuat sesak napas, saat tangan itu membelai lembut keningnya.

“Hei, aku sudah melihat. Jadi jangan berpura-pura tidur lagi. Bangunlah Aileen, ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu. Ini penting!”

Suara tegas yang mengalun telinganya, membuat Aileen menarik napas pelan. Dengan sangat terpaksa Aileen kembali membuka matanya dan lebih memilih memandang kearah lain, tak sedikitpun Aileen melihat kearah Jymin. Meskipun kini Jymin tersenyum melihat Aileen yang membuka mata.

Aileen mengatur napasnya pelan sebelum membuka suara. Entahlah kenapa saat ini suasana begitu canggung dan panas. “Apa yang ingin kau katakan. Cepatlah, aku ingin istirahat!”

Jymin membentuk senyum tipis mendengarnya, ada nada jengkel disana. Bukannya tersinggung dengan nada itu, tapi Jymin malah jadi gemas dengan sikap Aileen yang seperti ini.

“Apa yang terjadi? Kenapa kamu mendadak demam seperti ini? Apa yang kamu takutkan. Kamu bisa jujur padaku.”

Tatapan Jymin berubah menjadi sedih ketika melihat wajah Aileen yang masih pucat. Jymin tak bisa melihat Aileen yang seperti ini. Aileen belahan jiwanya. Jymin mencintai Aileen dengan setiap detak jantungnya sampai hari dimana tak lagi berdetak.

Jymin sudah begitu baik mengenal Aileen, istrinya akan mendadak demam jika sesuatu mengusik Aileen, merasakan cemas yang berlebihan yang melibatkan rasa takut dan kekhawatiran. Aileen memiliki kebiasaan mengkhawatirkan hal-hal kecil. Jadi memang pantas sebenarnya jika Aileen menyembunyikan, menceritakan rasa cemas pada seseorang memang tak terlalu mudah.

Jymin menarik napas panjang, melihat Aileen yang hanya terdiam tak menjawab pertanyaannya. Bahkan sudah lima menit berlalu, Aileen terdiam dalam lamunannya.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang