15. Tak ada Manusia sempurna

273 35 16
                                    

Yeayyyy, kembalii lgii. Aku usahakan up rajin yakk😆 btw, ada yang kngen sama jymin ga?

//‚Kagak, jymin brengsek kali😌,//

Hahah,🤣🤣maapkan auhtor yg sk bgtt bikin peran cwok di semua ceritaa brengsek... Kloo ga brengsek ga ngenaa rasanyaa, kek ada yg kurang gtu. Kgk menantang😌🤣

Helppp,, sesek nihh 🤧🤧 jakunnya itulohh😌🤧

❣️

Aileen mulai berjalan pelan setelah memastikan ia sudah mulai menjauh dari rumah Jymin. Napas Aileen yang sedikit tersengal-sengal membuat Aileen harus menarik napas beberapa kali agar kembali normal.

Aileen tak tahu apa yang sedang ia lakukan, melarikan diri atau malah ingin menenangkan diri. Namun, setelah di lihat-lihat Aileen melarikan diri, karena Aileen tak membawa ponsel dan juga pergi di saat rumah terlihat sepi. Aileen tak tahu kemana Jymin, yang ia tahu Aileen terbangun dari tidurnya dan Jymin sudah tidak ada di sampingnya.

Aileen perlahan menduduki tubuhnya di atas kursi panjang samping taman anak-anak. Suasana sekitarnya membuat perasaan Aileen sedikit lebih tenang, tapi tetap saja pikirannya tak bisa berhenti terngiang dengan kejadian itu. Dadanya benar-benar sesak sekali, bahkan bernapas saja membuat Aileen sulit. Ia bingung, apakah harus meninggalkan Jymin lalu hidup seperti dulu lagi?

Tapi itu seperti terhalang dengan pikirannya yang kembali mengingat perkataan Seo dulu, apabila dia meninggalkan Jymin, apa musuh Jymin akan kembali mencoba melukai Jymin, apa Aileen sanggup hanya melihat tanpa melakukan apapun?

Membayangkan saja, membuat Aileen sesak. Aileen tak bisa melihat Jymin terluka, meski ribuan kali Jymin melukai hatinya. Pasti ada sebab, Jymin berubah dratis sekali. Mungkin ini memang salahnya, Aileen tak bisa memenuhi kebutuhan biologis Jymin akan traumanya malam itu, jadi Jymin mencari pelampiasan dengan wanita lain. Tubuhnya juga mungkin terlihat membosankan, jadi Jymin tak membutuhkannya lagi. Apakah hanya karena itu? Entah, ini membuat kepala Aileen pecah, berbagai pertanyaan berkecamuk dalam otaknya.

Aileen sedikit mendongak, memandangi langit yang mulai mendung dengan awan hitam menggumpal membuat suasana sedikit lebih gelap. Aileen tahu apa yang terjadi selanjutnya, hingga perkiraannya benar setitik air dari atas mulai menetes. Tetesan-tetesan kecil itu semakin banyak. Tidak ada sedikit pun keinginan untuk beranjak dari kursi panjang taman. Aileen terus membiarkan tubuhnya basah dan menggigil terguyur hujan. Kedua tangannya mengepal erat, beriringan dengan sesak yang ada di hatinya. Ah, iya pernikahannya memang sudah usai sampai disini.

Aneh, Aileen merasakan tubuhnya sudah tak berjatuhan lagi air hujan. Hingga akhirnya Aileen mendongak saat sebuah tangan mengulur kearahnya dengan note kecil di sana. Ternyata seorang lelaki memayungi tubuhnya. Aileen bingung melihat note sekaligus wajah lelaki itu yang seperti menyuruh mengambil note di tangannya. Jadi tanpa berpikir panjang, Aileen mengambil note itu lalu membuka lipatan hingga terlihat rangkaian tulisan di sana.

‘Cobalah tersenyum, tersenyum itu membuatmu bahagia 😊’

Aileen semakin tak mengerti. Atas gerangan apa lelaki itu mendekatinya, Aileen tahu siapa lelaki ini. Aileen tentu masih ingat, lelaki ini adalah lelaki yang ia jumpai saat Jymin membawanya ke perayaan perusahaan. Iya, tak salah lelaki ber jas biru Dongker. Aileen jadi takut, apa lelaki itu bermaksud jahat.

Lelaki itu yang paham saat membaca mimik wajah Aileen yang ketakutan, lelaki itu langsung menyanggah dengan cepat.

“Tenang, aku tidak berniat jahat!” Lelaki itu sedikit mengeraskan suaranya, karena hujan semakin deras berjatuhan, bahkan payung hijaunya sudah tak mampu melindungi tubuh keduanya.

MiracleKde žijí příběhy. Začni objevovat