Berkebun bukan hal favorit saya sebenarnya, kurang suka bunga juga. Makanya agak ribet kemarinan memilih jenis tanaman untuk dijadikan bahan riset. Edelweis satu-satunya favorit saya, kurang cocok juga dimasukkan ke naskah fiksi lantaran tanaman ini tumbuh di daerah tinggi yang dingin. Kurang pas juga kalau bunga ini sekadar nyimpil di cerita.
Mengenai Lantana ini, saya baru tahu, sih, beberapa waktu lalu karena seorang teman yang memiliki hobi berkebun memosting salah satu bunga favoritnya.
Nama dan bunganya cantik, lalu saat browsing, memang beneran cantik, ya sudah saya ambil sebagai salah satu topik riset.
Lantana Camara merupakan nama latinnya dan jenis bunga ini ternyata tanaman asli Amerika, dulunya dibawa oleh penjelajah Belanda ke Eropa, tak beberapa lama kemudian juga menyebar di Asia dan Osenia. Kini, tanaman ini hampir di temukan di semua benua, lho.
Ada banyak sebutan untuk bunga yang berada dalam famili Verbenaceae, yakni: Wild sage, Red sage, White Sage (Karibia), West Indian Lantana, Umbelanterna, Big sage (Malaysia), Tickberry (Afrika Selatan) sementara di Indonesia sendiri biasa disebut Tembelekan atau Tahi ayam, nah lho?
Bentuk bunganya agak menarik menurut saya, agak beda dengan bunga lain sebab Lantana ini kecil-kecil bergerombol dalam setangkai, dan kadang bervariatif warnanya, seperti oranye dan putih, ungu-magenta, putih dan kuning, merah, dan merah muda. Tahu apa yang unik? Aromanya kurang sedap seperti bau kotoran saat disentuh, inilah mengapa Lantana biasa sering disebut Tahi ayam (nggak cocok dikasih ke pacar ini mah)
Daunnya berwarna hijau berbentuk oval, dengan tepian bergerigi kasar. Sementara permukaan daunnya lembut dan berbulu. Apabila daunnya ini dihancurkan akan menimbulkan aroma menyengat, lho. Bunga ini juga memiliki buah bulat kecil, berwarna hijau apabila masih muda. Tidak dianjurkan dimakan karena mengakibatkan masalah pencernaan serius. Jika telah matang, warna buahnya menjadi kehitaman. Pohonnya berupa semak-semak, jika telah tua, maka bagian batang bawahnya bisa mencapai diameter 20 cm bahkan lebih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lantana bisa hidup membentuk semak hingga dua meter dan tumbuh menjalar. Mengenai habitatnya, tanaman ini dapat ditemukan di tempat terbuka yang kering berupa di kebun kosong, di pinggir jalan, bahkan di halaman rumah. Jenis tanaman ini pertumbuhannya mudah dan cepat, di negara Asia seperti Indonesia atau Malaysia malah biasa disebut tanaman gulma. Jika tumbuh di lahan pertanian akan merusak tanaman di sekitarnya. Di hutan yang baru saja terbakar, Lantana bisa tumbuh dengan cepat, kebalikannya bunga ini tidak akan bisa tumbuh di hutan lembab yang gelap atau sejuk. Percepatan pertumbuhannya mungkin dipicu karena aroma tidak sedapnya itu, hama tanaman seperti kutu putih pun tidak akan hinggap di bunga ini. Meskipun Lantana mudah ditemukan di tempat terang, saya belum pernah lihat, padahal daerah sini lebih sering kemarau daripada hujan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Memang, Lantana tidak berbau harum dan kadang merusak jika pertumbuhannya tidak dibatasi. Akan tetapi, bunga beraroma kurang sedap ini bisa dijadikan obat herbal. Yup, penelitian di India menemukan bahwa daunnya dapat menghasilkan senyawa yang bisa dimanfaatkan sebagai anti jamur. Senyawa Triterpenoid pada ekstrak daunnya sebagai anti mikroba. Juga sebagai insektisida alami, kalau kebetulan banyak serangga di rumah kalian, cari saja tanaman ini dan olah untuk membasmi serangga. Adapun di Brasil, daunnya digunakan untuk mengobati infeksi pernapasan. Tidak hanya itu, daunnya juga bisa dijadikan obat untuk mencegah tumor, mengobati kanker, untuk keracunan makanan, sebagai obat memar, gatal-gatal kulit, kusta, rabies, cacar air, campak, asma, dan bisul, pada penderita kanker rahim bisa menghentikan pendarahan. Wah, banyak sekali, ya, kegunaan Lantana ini.
Bunganya cantik, mudah dipelihara, serta tidak gampang mati sehingga Lantana dijadikan tanaman bonsai, lho. Tanaman ini memang cocok dijadikan sebagai tanaman hias. Coba cari bibitnya di shopee atau Buka Lapak, tersedia banyak. Di Kebun Raya Kuningan, Lantana juga tumbuh banyak di sana mulai dari Lantana liar sampai yang memang disengaja dibudidayakan dengan teknik silang. Kombinasi bunganya pun cantik-cantik (sayang nggak ada gambarnya). Bagi yang hobi berkebun, Lantana bisa menjadi pilihan menarik toh tanaman ini mudah ditemukan.
Sulitkah menanam Lantana? Tidak juga, cukup ambil atau pilih biji yang tua dan matang tanpa disemai. Bisa juga menggunakan opsi lain agar lebih cepat yaitu dengan memilih rumpun bibit yang telah dipisah dari induk tanamannya. Setelah itu, siapkan media tanah yang telah dicampurkan pupuk kandang, perbandingannya 1:1. Tidak perlu rutin menyiram setiap harinya, Lantana sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan panas, cukup disiram sesekali atau ketika tampak layu. Tentu tak lupa menggunakan pupuk berjenis NPK, bisa dipupuki 1-2 bahkan 5 bulan sekali (kurang telaten seperti saya ini cocok banget berkebun Lantana). Asal jangan lupa, tetap rajin memangkas tanaman ini saat sudah lebat, ya.
Kalian yang mempunyai keterampilan bonsai, akan sangat bagus menjadikan Lantana sebagai tanaman bonsai. Akan tetapi, bisa langsung cari di marketplace kalau ogah repot, sih.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
