Bullying

2 0 0
                                    

Barangkali masih ada yang ingat mengenai beredarnya video seorang mahasiswa autis yang diganggu beberapa temannya di lingkungan kampus. Tidak hanya dihalangi jalannya, mahasiswa tersebut juga ditarik ranselnya, membuat mahasiswa autis tersebut jengkel hingga melempar tong sampah di sekitarnya. Mirisnya, mahasiswa lain di sekitar mereka hanya mengamati, lainnya sibuk merekam.

Februari tahun 2020, viral lagi video, unggah seorang Ibu yang memperlihatkan penderitaan anaknya yang dibully. Ada yang pernah nonton? Si anak menangis dan ada kalimat yang kira-kira seperti ini, "I wanna die," sesak saya litany, susah untuk nggak nangis.

Bullying sebenarnya sudah ada sejak lama, sampai sekarang kayaknya terus meningkatnya. Apalagi teknologi yang mendukung sekarang ini untuk menyebarkan. Ditilik ke belakang, bukan hanya kasus itu yang pernah viral, ada banyak kasus. Semisal, siswi SMP yang ramai-ramai dianiaya teman cowoknya di dalam kelas. Atau siswa SMP di salah satu kota di Jawa Timur, korban bullying tersebut harus diamputasi tangannya karena diduduki, sebelumnya malah diangkat beramai-ramai oleh temannya kemudian diempaskan ke lantai. Para pelaku mengatakan bahwa tindakan itu hanya candaan.

Sedih banget ya, pelaku bullying malah sedini itu dan sebagian mereka justru menyepelekannya. Maksudnya, seusia itu, semestinya sudah tumbuh rasa empati.

Tidak hanya di Indonesia, kasus serupa juga subur di negara-negara maju. Di drama Korea, malah sering kasus seperti ini diangkat. Kok bisa ya?

Lantas, apa itu bullying? Bullying juga dikenal sebagai perundungan atau perisakan, yang mana merupakan tindakan tidak menyenangkan dari orang lain atau kelompok terhadap individu, sifatnya bisa menyakiti secara fisik maupun mental, dan terjadi di lingkungan sekitar atau di ruang maya.

Rupanya tindakan bullying ini terdiri dari beberapa macam, lho.

1. Penindasan fisik.

Bentuk perundungan ini biasa diawali dari saling senggol, dorong, menjambak, memukul, dan tindakan memukul lainnya yang menyakiti fisik. Pahami betul dan lebih pekalah terhadap anak atau teman yang menjadi korban. Sering mereka hanya diam karena merasa ketakutan setelah diancam, merasa tidak memiliki orang yang memercayainya hingga masalah perundungan itu terus berlanjut.

2. Penindasan verbal.

Meski tidak menyakiti fisik, jenis perundungan itu tidak bisa dianggap remeh. Ujaran menyakitkan, olokan, serta hinaan bisa membuat korban minder dan mengalami krisis kepercayaan diri. Mengakibatkan korban kesulitan meminta tolong.

3. Tindakan pengucilan.

Sayang sekali, perbedaan malah memicu ketidakkompakan dalam sebuah komunitas. Semisal, latar belakang anak. Ciri-ciri fisik seperti warna kulit dan rambut, mulanya menjadi becandaan dan lambat laun menyudutkan seseorang hingga dikucilkan dalam sebuah kelompok. Contoh: Di Inggris, seorang anak berusia 12 tahun juga bunuh diri dengan gantung diri, setelah terungkap, diketahui anak ini menadi korban perundungan di sosmed gara-gara gaya rambut serta pakaiannya yang tidak bermerek.

4. Penindasan dunia maya. Kecanggihan teknologi mengubah banyak hal, media perantara pesan pun tak luput digunakan pelaku untuk merisak korbannya. Mereka merasa aman melakukan penghinaan atau ancaman, bahkan teror. Jenis perundungan ini juga dikenal sebaga cyberbullying. Kini tidak hanya tertuju pada orang yang dikenalnya, korban perundungan pun bisa dari kalangan artis. Go Hara, Sulli, dan terakhir Haruma Miura adalah contoh nyata yang mengalami cyberbullying.

5. Penindasan seksual. Tindakan ini rupanya juga termasuk jenis perundungan. Bila memasuki usia remaja, anak usia ini juga rentan mengalami pelecehan. Baik berupa mengomentari, menyentuh korban. Mengintip diam-diam korban dan menyebarkan fotonya atau menyimpan foto tersebut demi kepuasan gairah. Contoh Amanda Todd, gadis 15 tahun. Sebelum bunuh diri, dia sempat mengunggah videonya di youtube, membicarakan tentang pelecehan yang dialami selama tiga tahun di dunia maya.

Penting sekali peran orang tua serta sekolah agar perilaku menyakiti orang lain ini tidak terus-menerus terjadi. Dari beberapa referensi, ternyata ada beberapa alasan orang lain bisa menjadi pelaku perundungan. Di antaranya:

1. Mendapatkan kepuasan setelah menindas orang lain.

Setelah munculnya kepuasaan itu, ada rasa bangga karena akan mendapatkan pujian sebab berhasil menaklukkan orang lain. Di satu sisi, juga ingin menonjol dengan pamer kekuatan. Tidak ada yang salah dengan sikap pamer, tetapi dengan melakukan hal menyimpang, sama sekali tidak ada keren-kerennya deh. Malah, tidak hanya melukai orang lain, juga bisa merugikan diri sendiri.

2. Mengalami stress dan trauma.

Masalah berat akibat trauma tidak menyenangkan, bisa jadi menjadi alasan orang lain untuk melakukan perundungan. Niat balas dendam itu tumbuh ketika telah merasa hebat. Ini, jelas-jelas jenis pelampiasan yang salah. Kenyataannya, beberapa pelaku perundungan juga merupakan korban di masa lalu. Sedih, ya.

3. Berasal dari keluarga yang bermasalah. Tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang, kadang membuat anak berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang bisa menarik perhatian orang tua, membully orang lain adalah salah satu contoh paling nyata. Ketidakharmonisan dalam keluarga biasa menjadi penyebab masalah pada tingkah laku anak di lingkungannya.

4. Iri terhadap orang lain. Memiliki sifat ambisius dan kompetitif itu bagus, tetapi jika berlebihan akan menjadi masalah. Iri terhadap keberhasilan orang lain, apa yang dimiliki, mendatangkan sifat dengki. Tak tanggung-tanggung, anak melakukan tindakan menyimpang dengan menyakiti orang lain.


Sumber

Gambar:

https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid=N1sA%2fgNK&id=3844EFB75302F7DCD95E1BCFDAD1EC45A34F8D43&thid=OIP.N1sA_gNKbdkpMgRj7HsuTAHaFj&mediaurl=https%3a%2f%2fi.ytimg.com%2fvi%2f99rPkV5TarY%2fhqdefault.jpg&exph=360&expw=480&q=bullying&simid=608049322325770404&ck=399A27A501C0AB5C7F17DA5088D71E33&selectedIndex=31&FORM=IRPRST&ajaxhist=0

Artikel:

https://cewekbanget.grid.id/amp/062073709/miris-5-kasus-bullying-paling-menyedihkan-ini-terjadi-di-sekolah-indonesia?page=all

https://bobo.grid.id/amp/082129569/bullying-pengertian-penyebab-dan-cara-mengatasinya?page=all

https://m.liputan6.com/citizen6/read/597254/6-korban-cyberbullying-yang-berakhir-bunuh-diri

https://irmadevita.com/2020/bullying-dan-ancaman-hukumnya/

https://m.liputan6.com/citizen6/read/597254/6-korban-cyberbullying-yang-berakhir-bunuh-diri

My Morning TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang