Mengunjungi Gedung Tua di Bandung

5 0 0
                                    

Pantai atau daerah pegunungan tuh memang paling asyik ya buat didatangi. Tiba-tiba adem aja perasaan menyaksikan hamparan keindahan alami itu. Oh, tapi riset kali ini bukan membahas objek daerah Tangkuban Perahu dan sejenisnya. Sesuai kebutuhan cerita, riset kali ini lebih fokus ke objek wisata sejarah.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/bangunan/bangunan-bersejarah-di-bandung/amp

Kebayang nggak kalau orang pada nyebut dua kata itu? Bangunan yang berada di Jalan Diponegora, yang sudah ada sejak dulu, tahu-tahu belum pernah dipugar sama sekali, lho

Di masa penjajajan Belanda, gedung ini mulanya disebut Gouvernements Bedrijiven atau GB. Resmi difungsikan pada tanggal 27 Juli 1920. Tiga warga kebangsaan Belanda yang merupakan perancang gedung ini, yakni Ir. Gerber lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland, Ir.Eh.De Roo, dan Ir.G. Hendriks. Tahu tidak, pembangunan gedung ini melibatkan 2000 orang, 150 di antaranya adalah pemahat yang berasal dari Konghu, China. Sisanya merupakan warga lokal di sekitar Bandung, yang menjadi tukang batu dan kuli aduk. Sementara itu, dibutuhkan empat tahun untuk menyelesaikan gedung ini.

Kenapa disebut gedung sate? Semata-mata karena terdapat hiasan mirip tusukan sate. Hiasan lainnya berupa enam bulatan yang menancap ternyata memiliki arti tersendiri dari masyarat Bandung. Sebagian mengatakan bahwa bulatan tersebut adalah sate dan yang lainnya menyebut adalah jambu air. Di sisi lain, enam tancapan tersebut diartikan sebagai harga pembuatan gedung sate, yakni 6 juta gulden. Kalau dikonversikan ke rupiah, bisa sampai trilunan lho itu.

Di tahun 1980, gedung yang menjadi segala pusat acara Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih dikenal sebagai Kantor Gubernur. Tikda hanya sebagai kantor pemerintah Gubernur Jawa Barat, gedung ini bisa menjadi alternatif destinasi sejarah yang mengasyikkan.

Satu lagi informasi penting yang perlu kalian tahu, ada sebuah tugu di belakang gedung ini. Tugu yang bertujuan untuk memperingati pertempuran saat Belanda kembali ingin menguasai aset Indonesia, salah satunya adalah Gedung Sate, kejadiannya terjadi pada tanggal 3 Desember 1945. Pertempuran pun tak terelakkan, mengakitbatkan tujuh pemuda gugur.

Tugu tersebut lalu diletakkan di halaman depan atas perintah Menteri Pekerjaan Umum.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/bangunan/bangunan-bersejarah-di-bandung/amp

Bandung menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika, yang digagas oleh lima perwakilan negara. Sedari SMP hingga SMA, yang paling saya ingat tuh perwakilan dari India, Jawaharlal Nehru. Beliau ini yang pernah mengatakan saat pidatonya bahwa Bandung adalah ibukotanya Asia Afrika.

Lantas, apa fungsi museum yang terletak di Jalan Asia Afrika nomor 65 ini? Tentu saja untuk mengenang kembali peristiwa sakral itu, salah salah bentuk keberhasilan Indonesia dalam politik luar negeri. Museum ini digagas oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmmadja, S.H., LL.M dalam forum peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke 25 tahun.

Museum ini menjadi salah satu destinasi sejarah terkenal di dunia rupanya. Perpustakaannya mengoleksi buku sejarah, politik, serta sosial dan budaya negara Asia Afrika. Terdapat pula Braile Corner untuk tunanetra.

Bangunan yang bergaya art deco ini memiliki marmer yang didatangkan dari Italia, super mengilat ini pastinya.

Kapan sebaiknya mengunjungi museumini? Sebaiknya jangan Senin ya, museumnya tutup

Sumber: https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/bangunan/bangunan-bersejarah-di-bandung/amp

Presiden Soekarno lah yang berinisiatif mengubah nama gedung ini menjadi Gedung Merdeka menjelang berlangsungnya konferensi Asia Afrika. Ya, di sini lah peristiwa penting itu diadakan. Dulu sekali, gedung ini merupakan toko milik warga keturunan Tionghoa, kerap dijadikan tempat pertemuan dan rekreasi beberapa kalangan Belanda, yang disebut sebagai bangunan Societet Concordia. Begitu dijual, dilakukan perluasan besar-besaran pada tahun 1895.

Dua guru besar Arsitektur di ITB waktu itu (Techniche Hogenschool) yakni Van Van Gallen Las dan C.P Wolff Schoemaker melakukan perubahan besar untuk merenovasi gedung tersebut pada tahun 1921. Gedung ini lantas menjadi megah, dengah gaya arsitektur modern. Menjadi pusat kebudayaan ketika Jepang menjajah di Indonesia.

Tahun 1968, gedung ini kembali dibenahi. Dua tahun berikutnya, gedung yang pernah menjadi tempat berkumpulnya puluhan negara itu dialihfungsikan menjadi gedung pertemuan untuk berbagai kegiatan nasional dan internasional.

Di dalam gedung cukup banyak informasi yang tersimpan, kalau kamu bukan penikmat sejarah, masih boleh kok menjadikan latar gedung sebagai foto yang menarik. Foto prewedding, misalnya. Bahkan, beberapa juga mengambil gambar latar gedung tersebut untuk keperluan majalah. Ya, menarik sih memang. Seru tuh dipamerin di Instagram, kan?

Sumber: https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/bangunan/bangunan-bersejarah-di-bandung/amp

Ini juga salah satu peninggalan penjajahan Belanda. Pernah menjadi rumah bagi salah satu arga Belanda, lantas dijadikan sebagai gedung pengadilan (Landraad). Yup, seperti Gedung Merdeka, beberapa kali gedung ini beralih fungsi.

Ketika masih menjadi pengadilan, ada empat tokoh nasional yang disidang waktu itu di tempat ini yakni Gatot Mangkoepraja, Maskoen, Soepriadinata, serta Soekarno

Saking seringnya berubah fungsi, barang-barang asli yang yang pernah ada dalam gedung ini tidak lagi ditemukan. Sayang sekali, ya, padahal barang peninggalan adalan bukti sejarah konkrit.

Tahun 1947, gedung ini dijadikan kantor Palang Merah Indonesia selama dua tahun. Setelahnya menjadi Kantor Urusan Keuangan Negara selama 20 tahun . Terakhir, hampir tiga decade dijadikan Kantor Jawatan Meteorologi. Wah, lama sekali ini.

Letjen (Purn) Mashudi adalah pencetus ide agar melestarikan aset gedung ini pada tahun 1999, menjadi Monumen Kebudayaan yang diresmikan tahun 2002 lalu.

Sumber:

Gambar di media:
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/travel/destination/amp/reza-iqbal/10-foto-transformasi-bandung-tempo-dulu-vs-sekarang-beda-banget

Artikel:

https://absbandung.sch.id/artikel/sejarah-gedung-sate/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Konferensi_Asia_Afrika

https://www.google.com/amp/s/sejarahlengkap.com/bangunan/bangunan-bersejarah-di-bandung/amp

https://m.ayobandung.com/read/2017/10/11/24611/menilik-kisah-gedung-indonesia-menggugat

https://tempatwisatadibandung.info/museum-konferensi-asia-afrika/

https:www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gedung-merdeka-dari-societeit-concordia-hingga-museum-kaa#

https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016031700002/lokasi-gedung-merdeka

My Morning TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang