Ketika Seseorang Panik Berlebihan

4 0 0
                                    

Belakangan, depresi dan anxiety santer terdengar. Apalagi baru sebulan berlalunya Hari Kesehatan Mental sedunia.

Sebenarnya ap aitu mental? Merujuk pada kamus Oxford, mental is connected with or happening in the mind; involving the process of thingking. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran.

Di kamus Bahasa Indonesia, mental berarti sesuatu yang berhubungan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa mental adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran, batin, dan watak manusia yang tidak berwujud fisik.

tetapi, Kesehatan mental acapkali disepelekan. Saat seseorang mengalami gangguan mental, mereka akan dicap tidak bersyukur, kurang iman, dan serangan kalimat nyelekit lainnya yang justru memperparah pengidap penyakit mental.

Di riset kali ini, saya bakal sedikit menuliskan tentang gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Saat mendengar kabar pelik yang mengkhawatir, seseorang akan cemas. Bisa karena memikirkan orang terdekatnya atau pun khawatir tentang dirinya sendiri, ini masih dalam hal wajar. Akan berkurang intensitasnya ketika faktor penyebabnya segera atau berhasil diatasi.

Akan menjadi masalah ketika seseorang merasa khawatir atau cemas, dalam kurun waktu yang lama, dan hanya semakin memburuk. Bahkan mengganggu rutinitas, tidak hanya itu, juga menyebabkan Kesehatan tubuh menurun, misalnya menjadi kesulitan makan atau tidur. Ini patut dicurigai dan sebaiknya menemui ahlinya, psikolog atau psikiater. Kadang ya sedih kalau seseorang menyebut salah satu profesi ini pasti malah dituduh gila.

Gangguan kecemasan ini terdiri dari tiga yakni;

1. Gangguan kecemasan sosial, bisa disebut fobia saat berada di kerumunan orang. Ketakutan luar biasa ketika berhubungan dengan orang banyak. Ada berbagai macam pikiran penderita, takut ketika akan dipermalukan atau memiliki krisis kepercayaan diri akut.

2. Gangguan kecemaan umum (generalized anxiety disorder), penderita bisa dikatakan overthinking sebab memikirkan banyak hal. Bisa berupa masa depannya, kesehatan, keuangan, dan lainnya. Sulit bagi mereka untuk bersantai karena terus diganggu pikiran negatifnya.

3. Penderita sering mengalami panik yang muncul tiba-tiba secara berulangkali. Entah apa penyebabnya, tingkat keparahannya pun beragam.

Ketika akan ujian, misalnya. Seseorang akan panik, takut ketika hasilnya tidak sesuai. Ini normal-normal saja. Pada penderita yang kerap mengalami gangguan panik, penyebanya tidak pasti. Sebagian penderita ini ditengarai karena faktor keturunan walaupun hinga saat ini belum ditemukannya penelitian ilmiah menyangkut bagaimana faktor genetik ini bisa diturunkan di salah satu anggota keluarga.

Ada bagian di otak yang berfungsi mengatur perasaaan takut dan kecemasan. Pada penderita ini, bagian otak ini memiliki kekeliruan dalam mengartikan sesuatu yang sama sekali tidak dianggap berbahaya menjadi sebuah ancaman. Selain faktor keturunan, faktor eksterna seperti lingkungan juga memberikan pengaruh. Faktor di bawah ini merupakan penyebab seseorang bisa mengalami gangguan panik.

a. Mengalami stress, inilah penyebab utaman hingga serangan panik terjadi pada penderitanya.

b. Mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan atau sakit keras.

c. Masalah yang dihadapi, semisal perceraian atau masalah dengan anak

d. Konsumsi kafein dan minuman alcohol cukup berlebihan.

e. Mengalami kekerasan fisik, seperti bullying atau pelecehan seksual

Gejala panik akan semakin intens ketika perlahan menanjak dewasa. Kerap panik, biasanya sampai tiga lebih dari tiga kali. Saat serangan itu terjadi, penderita akan makin ketakutan. Segala hal menakutkan seolah hadir di kepalanya, rasanya ingin lari dan bersembunyi hingga tak terdeteksi keberadaannya. Selain serangan yang lebih dari sekali, kejadiannya pun tak tentu. Terjadi di mana saja ketika serangan itu terjadi. Gangguan panik itu bisa bertahan 10-20 menit, bahkan pada sebagian orang, lebih dari setengah hingga satu jam. I've been there and trust me, saat serangan itu datang, bingung mau bikin apa. Mau nangis, mau ngumpet. Ah, sulit dijelaskan.

Gejala serangan panik ini bisa berbeda-beda tiap orang, tetapi secara umum seperti di bawah ini:

a. Pusing

b. Vertigo

c. Mual

d. Sesak napas

e. Merasa seperti dicekik

f. Mati rasa atau kesemutan di tangan atau di kaki

g. Nyari dada

h. Berkeringat

i. Menggigil

j. Gemetar

k. Kejang

l. Mulut kering

m. Jantung berdebar

n. Perubahan kondisi mental, misalnya merasakan bahwa seluruhnya tidak nyata atau depersonalisasi.

o. Rasa takut akan kematian.

Manual Diagnosis dan Statistik dari Gangguan Mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder/DSM-5) menjadi rujukan dalam memeriksa gejala serangan panik. Panduan tersebut menjelaskan bahwa penting untuk mengesampingkan gejala yang mirip yang diderita gangguan panik ini. Berikut ini poin-poin yang harus diperhatikan.

a. Gangguan panik ditandai dengan serangan panik yang cukup sering terjadi.

b. Gangguan panik disebabkan bukan oleh gangguan obat-obatan.

c. Gangguan panik tidak ada kaitannya dengan fobia saat berada di kerumunan atau mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder)

Agar tidak salah mendiagnosis, pada permulaannya, dokter melakukan beberapa hal. Seperti:

a. Mengisi kuisioner atau melakukan diskusi terkait apakah pasien pernah menjadi pecandu alcohol atau penyalah gunaan obat terlarang.

b. Melakukan evaluasi terhadap gangguan mental dari gejala serangan panik.

c. Melakukan pemeriksaan fisik

d. Melakukan tes darah serta pemeriksaan rekam jantung.

Dalam pengobatan penderita gangguan panik, ada dua metode yang dilakukan, yakni:

a. Motode yang dianggap efektif bagi penderita adalah dengan psikoterapi. Yakni memberikan pencerahan atau pemahaman bagaimana menghadapi saat serangan panik terjadi, ini juga disebut sebagai cognitive behavioral therapy.

b. Pemberian obat-obatan dimaksudkan untuk mengurangi gejala dari serangan panik.


Sumber

Gambar:

https://hellodoktor.com/kesihatan/keadaan-kesihatan/ketahui-serangan-panik/

Artikel:

psycircle.id

https://www.alodokter.com/gangguan-panik

https://www.alodokter.com/kenali-tiga-jenis-gangguan-kecemasan-dan-gejalanya

https://www.alodokter.com/mengenal-anxiety-yang-mengganggu-dan-berbagai-jenisnya

My Morning TeaWhere stories live. Discover now